Manfaat Pengolahan
Pernafasan Satria Nusantara Dalam Rangka Meningkatkan
Kualitas Sumber Daya Manusia Seutuhnya
Drs. H.
Maryanto
Hukum
alam adalah hukum Allah yang berlaku di alam ini.
Betapapun tinggi ilmu dan teknologi yang dapat
dikembangkan manusia, tidak mungkin dapat mengubah alam
itu. Apa yang dapat dilakukan manusia tidak lain adalah
menelusuri dan mencoba memahami hukum-hukum alam tersebut
sehingga dengan izinnya, manusia kemudian dapat
memanfaatkan hukum itu untuk meningkatkan derajat
kehidupan yang semakin baik. Manusia merupakan makhluk
ciptaan Allah yang paling sempuma, tetapi justru sering
dilupakan oleh manusia itu sendiri. Manusia dapat
berjalan, berbicara, bergerak, jantung berdenyut serta
berbagai aktifitas hidup lainnya di dalam tubuh merupakan
peristiwa yang erat hubungannya dengan masalah listrik.
Semua alat tubuh manusia,
khususnya syaraf dan otot dalam menjalankan fungsinya
selalu berkaitan dengan peristiwa listrik. Dengan
demikian sebenarnya manusia merupakan satu sistem
biolistrik yang sangat menarik untuk
diamati.
Manusia disusun oleh lebih dari 1
triliun sel, yang masing-masing sel
mempunyai muatan listrik lebih kurang 90
mV dengan muatan positip diluar
membran sel dan muatan negatip didalamnya. Cukup hanya
dengan hubungan seri menggunakan 3.000 sel saja akan
dihasilkan beda potensial sebesar 270 volt, lebih besar
dari tegangan listrik 220 volt milik PLN. Padahal kita
memiliki lebih dari 1 triliun sel. Itulah gambaran betapa
dahsyatnya manusia andaikata hal itu dapat terjadi dalam
tubuh manusia. Ada jenis ikan tertentu seperti belut
listrik (Electric Eel)
yang dapat mengembangkan perbedaan potensial cukup besar
antara bagian kepala dan ekor, sehingga dapat digunakan
untuk menyengat lawan atau mangsanya.
Kehidupan manusia yang semakin
kompleks, disertai dengan adanya polusi dalam segala
bidang kehidupan, baik yang bersifat fisik (air, udara,
gelombang) maupun yang bersifat mental (stress,
frustasi), menimbulkan berbagai macam problematika hidup
yang menyebabkan banyak manusia menjadi sakit. Penyakit
dapat menimbulkan gangguan listrik dalam tubuh dan
sebaliknya gangguan listrik pada suatu organ dapat
menimbulkan gejala penyakit. Dalam dunia kedokteran,
peristiwa listrik dalam tubuh ini sudah dimanfaatkan
antara lain untuk mendiagnosa gelombang otak dengan alat
EEG, mengamati listrik jantung dengan ECG, dan
sebagainya.
Untuk dapat hidup, manusia butuh
bernafas. Tentu saja bernafas biasa berbeda dengan
bernafas untuk sehat dan mengembangkan tenaga dalam.
Bernafas biasa dikerjakan secara refleks, sedangkan
bernafas untuk tujuan kesehatan dan pengolahan
tenaga dalam dikerjakan secara sadar
dan teratur.
Sehat adalah modal dasar untuk
menjaga kelestarian kualitas sumber daya manusia Tanpa
kesehatan tidak ada gunanya segalanya. Satria Nusantara
dengan metode khusus mencoba mengembangkan satu sistem
olah raga pernafasan tenaga dalam melalui nafas, gerak
dan kosentrasi sehingga menghasilkan olahraga sekaligus
olahmental dan olahsosial yang diharapkan akan
menghasilkan kualitas sumber daya
manusia seutuhnya.
Back
to top
Latihan
dilakukan dengan mengolah pernafasan, yang dilakukan
dalam 3 tahap:
Back
to top
Pernafasan
duduk awal dilakukan sebagai pemanasan (warming-up)
bagian dalam tubuh sebelum melakukan pernafasan bergerak.
Pernafasan duduk akhir dilakukan untuk pendinginan (cooling
down) dan pengendapan tenaga hasil latihan.
Pernafasan duduk juga dikerjakan diluar latihan bersamaan
dengan nafas gerak.
Cara latihan pernafasan duduk adalah
sebagai berikut:
Manfaat latihan pernafasan duduk sebagai
berikut:
- Meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan sistem pernafasan yaitu dengan
meningkatnya kapasitas vital paru-paru. Kapasitas
vital merupakan salah satu tolok ukur bagi
kemampuan fungsional sistem pernafasan. Latihan
pernafasan duduk akan menyebabkan seluruh
gelembung paru (alveoli) mengembang dan
menjadi aktif dalam proses pernafasan, suatu cara
pelatihan yang baik untuk kesehatan pernafasan.
Pada olah raga biasa, pernafasan memang juga
menjadi lebih dalam dan cepat, tetapi bertambah
dalamnya pernafasan tidak pemah mencapai maksimal
seperti halnya pada latihan pernafasan duduk ini.
- Dengan pola pernafasan duduk yang
melakukan ekspirasi maksimal, inspirasi maksimal
dan abdominal pressing, maka tidak hanya
otot-otot pernafasan biasa yang dilatih, tetapi
juga otot-otot pernafasan pembantu dan bahkan
juga otot-otot dinding perut dan dasar panggul,
khususnya pada saat abdominal pressing.
Otot-otot pernafasan pembantu ialah otot-otot
tubuh (togok) yang akan menjadi aktif
membantu pernafasan bila terjadi kesulitan
bernafas seperti misalnya pada penderita Asma
Bronkial yang sedang mendapat serangan.
Dengan latihan pernafasan demikian maka cukup
banyak otot-otot tubuh (togok) ikut dalam latihan
ini, sehingga wajar bila latihan pernafasan duduk
saja sudah menyebabkan tubuh menjadi hangat dan
bahkan berkeringat.
- Mekanisme pernafasan, khususnya
pernafasan perut memperlancar aliran darah balik
dari vena-vena di daerah perut menuju ke jantung.
Hal ini disebabkan karena pada waktu inspirasi
(tarik nafas) tekanan di rongga perut meningkat
sedangkan tekanan di rongga dada menurun,
sehingga darah dari arah perut ditekan, sedangkan
dari arah dada dihisap. Dengan semakin tingginya
tekanan di dalam perut dengan abdominal pressing
maka terjadi semacam massage/pijatan terhadap
alat-alat disekitar perut, sehingga aliran darah
dalam alat-alat tubuh di rongga perut dan juga
aliran darah balik ke jantung akan semakin
lancar, yang akan lebih menjamin pemeliharaan
kesehatan alat-alat dalam perut tersebut, serta
juga meningkatkan kelancaran peredaran darah
sistemik pada umumnya. Tekanan-tekanan yang
terjadi pada alat-alat dalam perut itu, khususnya
terhadap pencemaan makanan, akan merupakan
rangsangan mekanik yang akan memperbaiki gerakan peristaltik
saluran pencemaan makanan, sehingga dapat
menyembuhkan penyakit-penyakit gangguan motilitas
misalnya meteorismus (perut kembung) dan obstipasi
(sembelit, susah buang air besar),
- Meningkatkan derajat kesehatan fisik
dan mental sekaligus. Bila kita perhatikan diri
kita atau orang lain di sekeliling kita, ada satu
fenomena menarik yang berhubungan dengan ritrne
pernafasan. Orang dalam keadaan marah, mengamuk,
stress, ketakutan, sikap tak sabaran dan sikap
mental negatif lainnya, ternyata menunjukkan
ritme pernafasan yang tidak teratur, kacau-balau,
tersengal-sengal. Bila dalam keadaan ini
gelombang otaknya direkam dengan alat EEG,
hasilnya adalah gelombang otak yang tidak normal,
kacau tidak teratur. Jadi sebenamya ada korelasi
antara mental, ritme pernafasan dan gelombang
otak.
Sejumlah penelitian tentang Meditation
dan EEG telah dilakukan, dilihat korelasi antara ritme
pernafasan dan hasil rekaman listrik otak serta
hubungannya dengan kesehatan fisik dan mental seseorang.
Dari hasil penelitian itu dapat dikemukakan beberapa hal
sebagai berikut:
Manusia biasa bemafas sekitar 16-20 kali
per menit. Hasil rekaman EEG menampilkan pola gelombang
otak orang yang mudah terserang stress, gampang
tersinggung, suka marah dan sikap mental negatif lainnya.
Secara fisik, orang demikian mudah terserang penyakit disfungsional
organ tubuh seperti tekanan darah tidak normal,
kolesterol tingggi, Hb darah rendah, gangguan maag,
ganggguan fungsi jantung, diabetes mellitus, sesak nafas,
alergi dan sebagainya. Dengan pusat kontrol yang kacau
dan tidak bekerja baik, otomatis fungsi kontrol terganggu
sehingga organ dan bagian tubuh menjadi disfungsional,
tidak menjalankan fungsi sebagaimana mestinya. Pada
kelompok manusia yang dapat bemafas hanya 4 kali per
menit, hasil rekaman gelombang otak adalah sangat
teratur, yang disebut sebagai gelombang alfa. Temyata
secara mental orang tersebut tidak mudah terserang
stress, tidak mudah tersinggung, mempunyai rasa percaya
diri yang besar, sabar dan mempunyai sikap positif
lainnya. Secara fisik, tidak dijumpai penyakit
disfungsional. Dengan pusat kontrol yang baik dan
teratur, otomatis dapat mengontrol semua organ dan bagian
tubuh bekerja dengan baik pula.
Peserta latihan pernafasan Satria
Nusantara dilatih untuk bernafas dengan ritme yang
teratur, pelan dan dalam disertai konsentrasi dzikir.
Siklus waktunya antara 10-30 detik untuk tarik
tekan/tahan dan keluar napas, artinya ritme pernafasan
diperlambat dari 2 kali per menit sampai I kali dalam
waktu satu setengah menit. Bila dalam latihan pernafasan
sudah bisa mencapai frekuensi 2 kali per menit, maka akan
menghasilkan refleks pernafasan 4-6 kali per menit.
Sedangkan bagi yang sudah mampu hanya bemafas 1 kali per
menit dalam latihan, akan memiliki refleks pernafasan 3-4
kali per menit. Sama dengan hasil penelitian diatas.
Itulah sasaran latihan pernafasan duduk Satria Nusantara.
Kebiasaan bernafas pelan dan dalam
disertai selalu ingat kepada Sang Pencipta dalam
kehidupan sehari-hari akan menghasilkan ketenangan jiwa,
mental yang stabil, sehingga akan memberikan pengaruh
terhadap stabilitas fungsi syaraf otonom dengan
semakin meningkatnya fungsi syaraf parasimpatik.
Fungsi syaraf parasimpatik berhubungan erat dengan:
Anabolisme yaitu metabolisme yang
bersifat membangun, yang mengarah kepada
perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan jaringan dan
gangguan fungsional. Pengahambatan fungsi sistem
jantung-pembuluh darah yang cenderung menyebabkan
melambatnya denyut jantung dan melemasnya pembuluh darah,
khususnya arterioale sehingga menyebabkan tekanan
darah menurun. Peningkatan fungsi sistem lambung-usus
sehingga akan memperbaiki fungsi pencernaan dan
penyerapan makanan.
Back
to top
Pernafasan
bergerak adalah pengolahan pernafasan yang dilakukan
bersamaan dengan melakukan gerak tertentu/jurus.
Pernafasan bergerak dikerjakan sebagai
berikut:
Tungkai membentuk posisi kuda-kuda
rendah, kedua kaki sejajar, ujung kaki kesamping
berlawanan arah. Telapak kaki digesekkan ke bumi dan
kedua tumit ditemukan satu sama lain pada setiap gerakan
kaki maju sejengkal.
Jurus untuk tingkat Dasar, 10 jurus untuk
tingkat Pengendalian 1, 6 jurus untuk tingkat Gabungan
Dasar. Untuk tingkat Dasar, pada awal gerakan, nafas
ditarik sebanyak mungkin melalui hidung, kemudian ditekan
dan ditahan dibawa perut sambil menggesek telapak kaki
maju sejengkal yang disebut satu langkah kuda-kuda,
seiring seirama denga gerakan tangan. Untuk I kali
menekan dan menahan nafas minimal dilakukan 15 langkah,
setelah itu nafas dikeluarkan, juga melalui hidung.
Kemudian atur nafas dengan tarik dan keluar nafas 2 atau
3 kali, lalu dilanjutkan dengan latihan tagi. Latihan
dilakukan selama 90 menit dan ditutup dengan latihan
pernafasan duduk akhir selama 10 menit.
Back
to top
Manfaat pernafasan bergerak dapat
ditinjau dari 2 sudut:
A . Biolistrik
Dengan posisi kuda-kuda rendah, kedua
telapak kaki sejajar, dengan ujung jari kaki kesamping
berlawanan arah akan memberikan pengaruh tedadinya
interaksi gaya Newton yang semakin besar, sehingga
semakin mengaktifkan pusat energi manusia dan interaksi
antara medan listrik bumi dengan medan listrik tubuh juga
diharapkan akan terjadi semaksimal mungkin.
Gesekan pada telapak kaki saat kuda-kuda
maju sejengkal, dimaksudkan untuk polarisasi sehingga
tedadi pengaturan muatan positif dan negatif dalam tubuh
semakin teratur, seperti pada peristiwa gesekan listrik
bahan tidak berinuatan dan yang ben-nuatan menjadi
teratur positif dan negatifnya sehingga menghasilkan
suatu medan bio-elektromagnetik.
Inspirasi (tarik nafas) memberikan
oksigen kepada darah sehingga darah (arteri) bersifat
basa. Setelah lama ditahan maka carbon dioksida menumpuk,
suasana menjadi asam. Asam dan Basa merupakan katalisator
dalam reaksi organik. Pada katalisa asam umum, biasanya
efektifitas sebagai katalisator sesuai dengan kekuatan
asamnya. Penahanan nafas yang semakin lama menyebabkan
suasana darah semakin asam sehingga reaksi-reaksi organik
dalam darah semakin dipacu dan meningkat, maka energi
akhir yang dihasilkan semakin besar. Dalam keadaan
larutan asam, elektron-elektron akan diserap dari
lingkungan (asam merupakan akseptor pasangan elektron)
sehingga elektron-elektron juga akan banyak dihasilkan
dengan latihan pernafasan ini. Dengan gerakan
jurus-jurus, energi dan elektron yang dihasilkan
diarahkan keseluruh organ, kelenjar dan jaringan tubuh
lain sehingga seluruh generator listrik yang terdapat
dalam jaringan akan mendapat suplai energi dan elektron (charged)
yang memadai.
Timbulnya penyakit tidak lain disebabkan
energi listrik yang disuplai kejaringan tubuh kurang
memadai, tidak semestinya, akibat adanya ketidakberesan
atau kekurangan pada sistem generator listrik jaringan,
kelenjar atau organ yang bersangkutan. Dengan memiliki
sistem generator listrik yang baik, akan menjamin kerja
jaringan, kelenjar atau organ lain dengan baik pula.
B. Fisiologis
Dengan penahanan dan penekanan nafas di
bawah perut sambil bergerak menyebabkan keadaan hipoksik
(kekurangan oksigen) pada paru, berlanjut ke darah dan
berakhir pada seluruh sel jaringan tubuh, terutama pada
sel-sel otot yang aktif. Dengan demikian akan melatih dan
merangsang seluruh sel tubuh melalui mekanisme hipoksia
agar tetap tegar dalam menghadapi kemiskinan akan
oksigen, tidak hanya sel-sel ototnya saja. Sel adalah
satuan terkecil dari tubuh manusia. Secara biologis,
kehidupan manusia tergantung pada kehidupan sel, dan
kesehatan manusia juga tergantung pada kesehatan
sel-selnya. Dengan tetap dapat bertaban tegar dalam
kemiskinan oksigen, maka tentu saja fungsi sel-sel akan
menjadi semakin baik dalam keadaan oksigen normal.
Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan
sampai 10 hari asalkan masih dapat minum, sedangkan puasa
yang biasa dilakukan berkisar 14-18 jam. Demikian pula
sel-sel tubuh manusia dapat bertahan tanpa oksigen
sekitar 5-8 menit. Dalam latihan Satria Nusantara,
sel-sel itu dipuasakan dari oksigen selama melakukan
jurus yaitu 30-45 detik. Dengan demikian dari sudut Ilmu
Faal dapat dikemukakan bahwa manipulasi oksigen yakni
membuat sel-sel tubuh kekurangan akan oksegen adalah cara
yang sangat fisiologis untuk merangsang sel-sel tubuh
meningkatkan dirinya.
Beberapa manfaat langsung dapat diperoleh
dari mekanisme ini:
- Bertambahnya jumlah haemoglobin
darah. Hal ini bisa ditemukan pada pemukim di
pegunungan, dengan suasana oksigen tipis, jumlah
Hb mereka lebih tinggi. Penderita anaemia dapat
sembuh dengan mekanisme ini.
- Penelitian dapat menunjukkan bahwa
olah raga biasa meningkatkan IgG, IgM dan
netrofil yang merupakan sebagian dari
elemen-elemen ketahanan tubuh. Tentu saja
diharapkan latihan yang secara fisiologis mampu
merangsang seluruh sel-sel tubuh dengan mekanisme
hipoksianya akan memberikan hasil yang lebih
dalam meningkatkan elemenelemen ketahanan tubuh
tersebut. Penderita yang mengidap virus hepatitis
B tetapi tidak disertai gejala penyakit dan tanpa
kelainan pada tes fungsi hatinya dapat
menggunakan mekanisme ini sebagai upaya altematif
yang sangat fisiologis untuk merangsang sel-sel
tubuhnya agar mengadakan perlawanan dan membentuk
zat antinya.
- Latihan hipoksia Satria Nusantara
juga akan menyebabkan orang menjadi lebih tahan
terhadap akibat dari serangan penyakit kardio-vaskular
khususnya yang bersifat ischamic. Ischamic
artinya ialah kekurangan oksigen bagi sel-sel
jaringan yang bersangkutan akibat dati kurangnya
pasokan darah. Misalnya ischamic stroke (otak)
dan ischamic miokard Jantung). Pada orang-orang
yang telah berlatih dengan latihan hipoksida
tentulah akan mendapat akibat yang lebih ringan
karena sel-seinya telah terbiasa dan terlatih
terhadap kekurangan oksigen.
- Melatih sel-sel dengan
menghadapkannya pada kemiskinan oksigen tidak
mustahil dapat mencegah dan bahkan menyembuhkan
penyakit-penyakit keganasan (tumor, kanker), oleh
karena sel-sel ganasnya pada umumnya mempunyai
tingkat metabolisme yang sangat tinggi sehingga
membutuhkan oksigen lebih banyak untuk
pertumbuhan ganasnya. Sel-sel demikian lebih peka
terhadap kekurangan oksigen sehingga akan lebih
dahulu terganggu sampai ke tingkat yang fatal,
sementara sel-sel normal belum sampai ke tingkat
itu. Sifat rakus sel-sel ganas mengambil lebih
banyak zat-zat bagi pertumbuhan ganasnya inilah
yang dipergunakan sebagai dasar bagi Kemoterapi
keganasan di Kedokteran Barat. Akan tetapi bila
cara Kemoterapi ini dibandingkan dengan
manipulasi oksigen, jelas bahwa manipulasi
oksigen jauh lebih aman dan praktis tanpa resiko,
karena memang merupakan cara yang sangat
fisiologis sehingga tidak ada resiko overdoses.
Bagi mereka yang didiagnosa atau pemah didiagnosa
mengidap keganasan, selagi masih mampu bergerak,
sangat dianjurkan untuk secepatnya mengikuti
olahraga pernafasan tenaga dalam ini, sebagai
upaya penyembuhan dan pencegahan altenatif, di
samping upaya konvensional melalui jalur Ilmu
Kedokteran. Dalam tubuh manusia terdapat
berrnacam-macam sel sesuai dengan banyaknya macam
jaringan yang menyusun tubuh manusia. Semua sel
tubuh manusia mempunyai potensi untuk menjadi
ganas. Dengan Kemoterapi keganasan maka harus
dipilih jenis obat yang paling baik diserap oleh
sel-sel ganas itu. Sedangkan dengan hipoksida,
manipulasi oksigen, maka semua sel-sel tubuh
manusia memerlukan oksigen, sehingga oleh
karenanya manipulasi oksigen merupakan cara yang
universal dan aman bagi terapi keganasan. Tentu
saja untuk itu diperlukan latihan yang lebih
intensif yaitu frekuensi latihan lebih banyak
serta waktu latihan yang lebih lama. Pada dasamya
pertumbuhan ganas itu barns sebanyak mungkin
diganggu.
- Normalnya fungsi sel-sel tubuh dan
ketegaran serta ketahanannya dalam menghadapi
berbagai keadaan yang kurang menguntungkan
merupakan wujud dari derajat kesehatan dan
kemampuan fungsionalnya yang lebih tinggi dari
tubuh secara keseluruhan. Dengan demikian maka
ditinjau dari sudut Fisiologi, Tenaga Dalam
adalah ketegaran, ketangguhan dan vitalitas
sel-sel tubuh yang diperoleh melalui latihan
hipoksia anaerobik. Latihan dengan mekanisme
hipoksia anaerobik membuat sel-sel tubuh memjadi
pandai dan efisien menggunakan oksigen, yang
berarti meningkatnya kemampuan fungsional dan
kesehatan sel, serta merupakan cara yang sangat
fisiologis pula dalam merarigsang sel-sel tubuh
untuk melakukan penyembuhan bagi dirinya. Pada
olah raga kesehatan umumnya adalah latihan untuk
membuat sel-sel tubuh mudah dan banyak dapat
memperoleh oksigen. Bila kedua latihan tersebut
digabungkan, maka manfaatnya bagi kesehatan dan
kemampuan fungsional jelas sangat besar. Yang
satu pandai mencari oksigen, yang satu lagi
pintar dan efisien menggunakan oksigen.
Dengan prinsip gesekan-gesekan kuda-kuda
dan jurus, biolistrik tubuh dibuat menjadi aktif
memancarkan medan bio-elektromagnetik, Energi
akhir dan elektron yang dihasilkan diarahkan dengan
gerakan jurus untuk disimpan (charged) dalam
generator-generator organ tubuh, yang sementara ini masih
bersifat acak. Dengan istilah "dibuka"
(lebih tepat dengan kata "adjusment")
maka terjadi pengaturan generator-generator listrik organ
yan semula mempunyai frekuensi/level energi yang tidak
sama menjadi satu kesatuan yang kompak (sinkron).
Akibatnya akan sangat menguatkan pemancaran getaran medan
bio-elektromagnetik tubuh ke luar sekeliling tubuh, yang
bekerja sangat aktif dan sensitif terhadap rangsangan
gangguan getaran asing (tidak searah) dari luar. Medan
bio-elektromagnetik tubuh ini sebenarnya merupakan
antibodi getaran manusia. Kerjanya sama dengan antibodi
fisik didalam tubuh menghadapi serangan penyakit. Bekerja
spontan, otomatis secara reaktif dan defensif tanpa harus
diperintahkan lagi, asalkan ada rangsangan getaran asing
yang datang dan mengganggu keseimbangan getaran tubuh.
Semakin besar serangan getaran yang datang semakin besar
pula reaksi balasannya. Salah satu serangan getaran dalam
kehidupan sehari-hari adalah niat jahat.
Dengan latihan gerakan jurus yang
teratur, lengkap dan berulang-ulang akan menghasilkan
otot-otot semakin liat dan kenyal. Atiran energi teriatih
untuk dikosentrasikan pada bagian-bagian tubuh yang
dikehendaki, sehingga dengan latihan yang baik tubuh yang
dikehendaki, tubuh akan terlatih dan tahan mendapat
benturan atau pukulan benda keras tanpa terjadi cedera
yang berarti. Bila digunakan untuk memukul, konsentrasi
energi pada alat pukul akan cukup baik sehingga bisa
menghasilkan pukulan yang keras.
Kedudukan yang sama seluruh peserta
seperti cara latihan, serangan tanpa tanda tingkatan,
perhatian dalam latihan, baik pernafasan duduk maupun
pernafasan bergerak akan mengurangi rasa egosentris
seseorang sehingga rasa kebersamaan. kekeluargaan akan
semakin meningkat. Hal ini otomatis akan mengurangi
penyebab stress.
Dengan tekanan napas dibawah perut yang
dilakukan dimaksudkan untuk menghimpun dan
mengkonsentrasikan semua energi hasil latihan agar
tersimpan dan tetap terpusat dengan baik di pusat energi
tersebut. Setelah menyelesaikan latihan tingkat pradasar,
energi hasil latihan sudah dapat dimanfaatkan untuk
menolong orang lain terutama untuk mengobatiorang lain
yang sakit.Penyakit apapun yang diderita seseorang, baik
itu penyakit daridalam dirinya sendiri maupun dari luar,
pada prinsipnya disebabkan oleh gangguan atau
ketidak-harrnonisan listrik dalam tubuh. Dengan
memanfaatkan himpunan energi aktif yang diperoleh selama
latihan, dapat digunakan untuk membantu mengobati orang
lain yang sakit yaitu dengan cara memancarkan energi
tersebut kepada pasien (induksi) sehingga akan
mengaktifkan dan menormalkan kembali fungsi listrik tubuh
pasien tersebut. Untuk menjadi seorang pamancar
(penghusada) yang baik harus dipenuhi syarat
tenang/konsentrasi, niat dan nafas.
back
to top
Dengan
memahami dan menelusuri Sunnatullah untuk diri manusia
dan memanfaatkannya, sebenamya merupakan perwujudan rasa
syukur kita kepada Allah bahwa kita dijadikan makhluk
yang sempurna. Kalau mau kita syukuri nikmat Allah itu,
tentu nikmat akan ditambah. Kesehatan bukan segalanya,
tetapi tanpa kesehatan tidak ada artinya segalanya.
Sumber daya manusia hanya akan berarti bila dilandasi
oleh kesehatan yang prima. Satria Nusantara dengan
caranya yang khas mencoba memberikan satu sumbangan
latihan yang mencakup semua aspek pengolahan; olahraga,
olahmental dan olahsosial, dengan harapan Ketenangan dan
kebahagiaan hidup seseorang tergantung kepada kesehatan
fisik, mental dan sebagainya. Sebaik-baik manusia adalah
yang paling bermanfaat untuk orang lain.
|