Tari Panyembrama
Larik
kata Panyembrama bermakna penyambutan, dimana hal tersebut terangkum pada
gerak tari ini yang melukiskan keramahan serta penghormatan. Serpih-serpih
kembang yang ditaburkan ke hadapan para tamu adalah ungkapan selamat datang.
Tari ini tercipta awal tahun tujuh puluhan oleh seniman I Nyoman Kaler
(Alm).
|
Tari Oleg Tamulilingan
Tari
ini berkisah tentang keindahan dari sepasang kumbang yang sedang bercengkerama
diantara mekarnya bebunggan di taman nirwana. Ketika kumbang betina sedang
asyik menikmati sari puspa warna dengan riangnya, datanglah kumbang jantan
yang jenaka menggodanya. Mereka berkejaran kian kemari dan tak lama kemudian
mereka pun memadu kasih dengan mesranya. Diciptakan oleh Bapak Ketut Mario
pada tahun 1962.
|
Tari Cendrawasih
Tari
ini melantunkan kelembutan serta kemesraan dari sepasang burung cendrawasih
saat menghiasi alam sekelilingnya dengan tarian cinta mereka yang tersusun
atas warna-warni pelangi terpendar dalam rangkuman gerak mereka yang indah
bagaikan penggalan puisi para pujangga. Merupakan buah cipta Ibu Swasti
Bandem, SST.
|
Tari Panji Semirang
Tari
ini mengambil tema dari serat panji, dimana digambarkan tingkah laku
yang anggun nan penuhperbawa dari tokoh Chandra Kirana saat menyamar sebagai
taruna tampan dalam upaya mencari kekasihnya yang tercinta, Raden Inu Kertapati.
Tari ini adalah buah karya I Nyoman Kaler (Alm) sekitar tahun 1942.
|
Tari Kebyar Duduk |
Tari Kupu-kupu |
Tari Margapati
Buah
karya Bapak Nyoman kaler ini diciptakan tahun 1942. Kata marga berasal
dari ‘mrega’ yang berarti binatang, sedang pati berarti mati. Gerak-gerik
raja hutan yang sedang mengintai dan siap membinasakan mangsanya telah
memberikan inspirasi pada penciptanya untuk menggubah tarian ini.
|
Tari Guwak Macok |
Tari Belibis
Tari
ini bertutur tentang Prabhu Anglingdharma yang telah melanggar sumpah setia
istrinya, sehingga ia beealih ujud menjadi seekor burung belibis. Dalam
pengembaraannya bergabunglah ia dengan belibis lainnya, bersama-sama mereka
memamerkan tarian yang indah gemulai sertaanggun mempesona yang selalu
mewarnai gerak kehidupan mereka. tari ini adalah hasil kreasi Ibu Swasti
Bandem, SST.
|
Tari Manukrawa
tari
ini melukiskan sekelompok burung yang sedang berkiprah dengan riangnya
pada lingkungan hidupnya yang asri lestari. Kecipak langkah serta kibasan
sayap mereka yang menawan tampil dengan indahnya pada keseluruhan gerak
tari ini.
|
Tari Pendet
Gerak
tari ini melukiskan keramahan serta penghormatan. Serpih-serpih kembang
yang ditaburkan ke hadapan para tamu adalah ungkapan selamat datang. Tari
ini tercipta awal tahun tujuh puluhan oleh seniman I Nyoman Kaler (Alm).
|
Tari Janger |
Tari Legong Keraton
Tari
klasik tradisional ini menceritakan tentang penolakan pernyataan cinta
Prabu Lasem oleh Dyah Langkesari, yang telah mempunyai kekasih, Raden Asmarabangun.
Oleh penolakan tersebut Prabu Lasem menjadi murka sehingga timbullan perseteruan
antara Prabu Lasem dengan burung garuda yang merupakan utusan dari Raden
Asmarabangun. Dengan dukungan gerak yang ritmis dinamis dan cenderung abstrak,
tari ini tampil sangat memukau.
|
Joged
Menceritakan
tentang muda-mudi yang sedang bergembira
|
Tari Kreasi Baru lainnya |
|
Tari Pendet
Awal
mula tari ini adalah tari pemujaan yang biasa diperagakan di pura (Tempat
suci umat Hindu di Indonesia). Tri ini menggambarkan penyambutan atas turunnya
Dewa-dewi ke alam marcapada. Dalam perjalanan waktu kemudian tari ini menjadi
pertunjukan yang fungsinya sama dengan tari Panyembrama, sementara tarian
aslinya masih mengandung fungsi religius.
|
Tari Kidang Kencana
Cerita
tentang sekumpulan kijang yang elok berbulu keemasan, yang biasa hidup
di alam dongeng telah mengilhami tari ciptaan Bapak Ngurah Supartha ini.
Lagak lugu mereka yang jenaka saat bermain dan bercanda di bawah sinar
bulan purnama, mendaki bukit-bukit kecil serta menyusuri lembah hijau tampil
ddengan rancaknya dalam untraian gerak tari yang mempesona ini.
|
Tari Baris Potet
Tari
ini mengisahkan tentang Kediri yang sedang tenggelam dalam mabuk kemenangan,
di bawah panglima Prabangsa yang ugal-ugalan. Seluruh pasukannya berhura-hura
di sepanjang perjalanan, sehingga banyak menimbulkan gerak kocak yang mengundang
tawa.
|
|
Tari Putri Angangsuh
Tari
ini membawa cerita tentang kehidupan para gadis desa di Pulau Dewata, dimana
pada saat-saat senja mereka menjelang pergi bersama untuk mengambil air
di pancuran. Senda gurau serta canda ceria mereka telah kuasa menghiasi
alam sekitarnya terwujud dengan cantiknya dalam tari garapan I Nyoman Suarsa
ini.
|
Tari Srikandi Duta
Penggalan
cerita yang mengisahkan saat Srikandi belajar memanah kepada Arjuna, menjelang
berlangsungnya perang Beratyuda ini telah disarikan dalam gerak oleh Ngurah
Supartha. Komposisi tarinya penuh tanjek, yang merupakan perpaduan antara
agem Bali serta gaya Yogyakarta menjadikan tari ini begitu indah. tari
ini tercipta tahun 1982
|
|