WHAT’S MONEY ?
“ ma…… aku pergi “ tina langsung berlari keluar rumah tanpa memperdulikan mamanya yang mulai memberi kultum.
“ dasar anak sekarang kalau dibilangin eh….malah kabur “ mamanya tina yang terkenal teoritis memulai paginya dengan teori kalau anak perempuan gak boleh boros dalam hal keuangan, gak boleh pergi kesekolah sebelum jam menunjukan setengah tujuh,dan masih banyak teori-teori jaman dulunya.
“ seorang ibu kenapa begitu cerewet, nanti kalau aku jadi ibu-ibu apa aku akan secerewet itu. O…….my god…..” tina menepuk dahinya. Pagi ini seperti biasanya tina pergi sekolah jam enam pagi, dia harus menunggu taksi ditempat yang cukup jauh dari rumahnya.sepanjang jalan tina melihat-lihat pemandang pagi hari yang merupakan hal favoritnya.
“ Koran-koran……..koran-koran…….” Suara yang bergetar penuh harap terdengar dari tengah jalan, membuat tina berbalik dan melihat kearah sesosok anak kecil dengan kaos lusuh dan sedikit kebesaran membuatnya terlihat begitu kurus.
“ ya….ampun anak itu pagi-pagi begini jualan memangnya siapa yang beli,lagian apa dia gak siap-siap kesekolah” tina memandang dengan teliti melihat begitu cerianya anak itu ditengah kesunyian pagi hari. Tina terus melangkah menuju tempat penyebrangan, semakin jauh dia melangkah semakin jauh pula sosok anak kecil itu,tina berusaha menghentikan semua pertanyaan yang ada dibenaknya tentang anak yang harus berjualan koran dipinggir jalan, bagaimana orang tua mereka bisa membiarkan anak yang kurang lebih hanya berumur 6 tahun dibiarkan berkeliaran disana-sini, dan berjuta-juta pertanyaan yang ada diatas kepalanya. Setelah berjalan dengan beban pikiran yang begitu banyak tina akhirnya sampai kesekolah. Sesampainya tina disekolah dia melihat sesosok wanita berjilbab yang sudah lama dikenalnya.
“ ayu…sudah lama sampai ?” tina menghampiri teman sekelasnya yang juga tempat dia mengungkapkan semua curhat-curhatnya.
“ lumayan, kamu kok hari ini turun agak terlambat ?” ayu yang sudah hapal jam kedatangan sobatnya ini merasa aneh dengan sobatnya yang tidak biasanya datang tanpa keributan.
“ sorry, aku tadi sibuk menganlisis suatu kejadian dan aku juga sibuk berasumsi………” tina yang sudah biasa bercerita dengan ayu,mulailah menceritakan semua kejadian selama perjalanannya kesekolah.
“ gimana menurutmu,yu” dengan wajah penuh keingin tahuan tina bertanya pada sobatnya itu.
“ menurutku itu hal yang sudah biasa apalagi diperkotaan, kalau mereka tidak bekerja bagaimana mereka bisa dapat makan untuk hidup” ayu yang super bijak dan dewasa ini memang paling bisa buat hal-hal social semacam ini.
“ apa begitu susahnya buat cari uang” tina mulai penasaran dengan bahan pembicaraan mereka.
“ kamu gak tau sih, bagaimana susahnya mencari uang karena selama ini kamu selalu dibiayai oleh kedua orang tuamu. Begini saja bagaimana kalau kamu mengadakan bakti social buat membantu anak-anak yang kekurangan” ayu sangat mengerti tentang sobatnya yang termasuk anak berkecukupan. Akhirnya mereka mencari cara buat mengadakan bakti social dan hasil dari kesepakatan mereka, mereka akan mengadakan hari sejuta botol diman teman-temannya satu sekolahan harus membawa botol-botol bekas mereka lalu tina dan ayu yang akan jadi koordinatornya untuk menjual dan menyiapkan acara baksosnya. Ide mereka membawa hasil mereka memperoleh begitu banyak botol dan hasil pejual dari semua botol itu sangat cukup buat disumbangkan. Tina dan ayu mengadakan acara bakti sosialnya seminggu setelah penjualan seluruh botol, acara ini juga didukung oleh komite sekolah sehingga acara bakti socialnya dapat diadakan dengan lancer didepan sekolah mereka. Acara bakti sosialnya berupa sumbangan kepada anak-anak jalanan berupa sembako dan ada ajang permainan seperti tarik tambang dan lomba lompat karung.diakhir acara tina diminta memberi kesan-kesan dan hikmah dari acara itu mewakili paniti sejuta botol. Dengan lancer dan bersemangat tina mengatakan “ apa itu uang ? uang hanya berupa kertas jika kita menggunakannya hanya untuk kesenangan pribadi tapi akan berubah jadi kehidupan dan kebahagiaan bagi mereka yang mengerti arti uang yang sesungguhnya” .
Nomor telp : 08152057117