|
|
Memang Tak Mudah
Menjadi Pemimpin.
|
- Amati sekeliling anda.
Mungkin akan anda jumpai seseorang
atau beberapa orang yang menyandang beban di pundak mereka.
Bukan hanya beban mereka sendiri, melainkan juga beban orang
- lain. Bahkan beban anda
juga. Beban itu teramat berat. Namun
- seringkali mereka seolah
berdiri tanpa teman dan menanggung
tanggung jawab itu sendiri. Beban itu semakin berat karena
banyak orang menganggap bahwa mereka sepantasnya melakukan
itu sendiri. Tahukah anda siapakah mereka?
Mereka adalah pemimpin-pemimpin yang anda angkat. Anda
meletakkan harapan pada mereka. Anda meminta mereka bekerja
dan menunjukkan jalan. Sementara anda mengekor di belakang.
Semestinya anda turut mengangkat cangkul, menggemburkan bumi
- dan menebar benih
kemakmuran. Orang-orang yang tak tahu
diri hanya bisa berteriak bahwa jalan itu salah, tanpa mau
menyingsingkan lengan baju membantu membersihkan semak
belukar. Memang tak mudah menjadi pemimpin, apalagi seorang
yang sejati. Karena itu hanya segelintir saja yang bersedia
- berdiri di depan. Sedangkan
para pecundang bersembunyi di
barisan terbelakang. Namun berlari paling kencang ketika
- masa panen tiba. Dimana pun
para pecundang tak memiliki
- setetespun rasa malu.
|
|
|