Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
Perang Chip Grafis 2D/3D:
ATI Rage vs. Nvidia Riva TNT



Pertarungan sengit memperebutkan pangsa pasar di bidang kartu grafis tidak pernah berhenti. Kali ini ATI, yang mendorong chip Rage 128-nya, berperang melawan Nvidia yang menawarkan Riva TNT.

Siapa pemain nomor satu untuk kartu grafis? Untuk kuartal kedua tahun ini adalah ATI, begitu dilaporkan oleh Mercury Research. Menurut lembaga riset tersebut, secara keseluruhan pangsa pasar ATI untuk chip grafis desktop telah tumbuh 27%, dan naik menjadi 35% dalam total pengiriman grafis 3D. Sementara untuk chip grafis 3D bagi notebook, ATI mengantongi 31% pangsa pasar. Lembaga ini juga meranking 5-besar produsen kartu akselerator grafis (untuk kuartal kedua 1998) sebagai berikut: ATI, S3, Cirrus Logic, SiS (Silicon Integrated Systems) dan Trident Microsystems.

Selain itu konsentrasi pasar telah bergeser dari tahun 1997. Pada kuartal kedua tahun lalu, kelima perusahaan di atas menguasai 76% dari total unit yang dipasarkan, tetapi pada kuartal yang sama tahun ini, kelimanya hanya menguasai 66%. Pemain-pemain kecil, seperti Nvidia dan Intel, mulai menggerogoti pangsa pasar, utamanya sejak akselerasi 3D memainkan peran semakin penting dalam game-game PC.

ATI vs. Nvidia

Akhir-akhir ini makin nyata pertempuran memperebutkan pangsa pasar chip grafis 2D/3D antara ATI dan Nvidia. Selama dua tahun berturut-turut, Nvidia memang selalu berhasil mengirimkan chip 2D/3D berkinerja bagus tepat waktu (biasanya menjelang masa liburan panjang di akhir tahun). Nvidia sudah terlebih dulu menggenjot pasar melalui produk Riva TNT, yang mampu mendukung memori maksimal 16MB. Pendukung chipset Riva TNT dari Nvidia ini antara lain STB (dengan produk Velocity 4400), Diamond Multimedia (Viper V550), Creative (Graphics Blaster Riva TNT), dan Canopus (Spectra 2500).

Sementara itu ATI menjagokan chip yang diluncurkannya Agustus lalu di Canada, yakni Rage 128. Rage 128 datang dalam dua tipe: Rage 128 GL128-bit, yang mendukung memori sampai 32MB, dan Rage 128 VR64-bit, yang cuma mendukung memori maksimal 16MB, atau sama dengan yang diberikan oleh Riva TNT.

Baik Rage 128 maupun Riva TNT dan juga chipset Voodoo 2 dari 3Dfx sama-sama menawarkan pipeline dual-texture yang mampu memproses dua tekstur dalam satu siklus clock. "Single-pass multitexturing" ini mampu mempercepat game, seperti Quake II, yang menggunakan multitexturing dalam menciptakan pencahayaan dan efek bayang-bayang yang realistik.

Namun chip baru dari ATI juga akan mempercepat decoding video MPEG-2 (seperti movie DVD) dengan cara mengoffload dua fungsi: IDCT (Inverse Discrete Cosine Transform) dan kompensasi gerakan dari CPU. Chip-chip grafis lain, seperti Rage Pro (juga dari ATI) dan Savage3D dari S3, juga menawarkan kompensasi gerakan, tetapi menurut perkiraan evangelist teknis Microsoft untuk TV Dave Marsh, pada Rage 128 kombinasi dari kedua proses itu memberikan kontribusi 70% dari proses decoding, bandingkan dengan 25% - 30% untuk kompensasi gerakan saja.

Menurut direktur engineering hardware ATI Robert Bicevskis, Rage 128 bisa berjalan pada laju clock internal 100MHz, dengan kecepatan memori 125MHz. Konon, karena menggunakan proses manufaktur 0,25 mikron dan juga karena pengalaman ATI dalam menciptakan chip grafis yang mengkonsumsi daya-rendah untuk laptop, Rage 128 tidak akan kepanasan walaupun dijalankan tanpa heat sink.

Creative Graphics Blaster Riva TNT

Apa sebenarnya kehebatan sebuah kartu grafis 2D/3D yang berbasiskan chip Riva TNT sampai-sampai ATI merasa perlu menantang dengan produk sejenis? Inilah yang akan kita tinjau melalui produk Creative Graphics Blaster Riva TNT. Sebagai informasi tambahan, kehadiran produk yang ditujukan untuk lingkungan gaming, CAD dan aplikasi grafis ini sempat membuat STB dan Diamond guncang. Ini tidak lain karena harga yang ditawarkan Creative jauh lebih murah dibandingkan tawaran STB dan Diamond. Saat pertama kali mengumumkan produk berbasis Riva TNT-nya di bulan Juni, STB sempat mematok harga pada US$ 229, yang terpaksa diturunkan ke level yang lebih wajar (US$ 199) setelah Creative mengumumkan bahwa harga kartu grafis Riva TNT-nya hanya sekitar US$ 179.

Graphics Blaster Riva TNT datang dalam dua cita rasa: AGP 2X dan PCI, dengan dukungan memori SDRAM 16MB dan RAMDAC 250MHz. Di lihat dari sudut hardware, tuntutan Graphics Blaster Riva TNT yang telah dioptimalkan untuk DirectX 6.0 dan sepenuhnya mendukung OpenGL ini lumayan berat, khususnya yang bertipe AGP. Karena selain harus memiliki motherboard tipe terbaru: tipe BX yang memang menyediakan slot AGP 2X dan slot untuk prosesor Intel Pentium II (minimal) 350MHz, penggunanya juga diharapkan memiliki memori 32 - 64 MB, dan monitor VGA minimal berukuran 23", yang semuanya berharga di atas rata-rata.

Ukuran super besar pada monitor ini mutlak agar kemampuan Riva TNT untuk mendukung sampai 16,7 juta warna pada resolusi mencapai 1920x1200 pixel tidak sia-sia. "Monitor 17 inci tidak akan mampu mendukung dan sepenuhnya memanfaatkan resolusi yang tinggi tersebut, karena kebanyakan monitor seperti itu hanya mampu mendukung sampai resolusi 1280x1024. Toh kartu grafis yang bisa memberikan resolusi yang dibutuhkan untuk aplikasi-aplikasi semacam itu hanya akan menyebabkan pengguna mengeluarkan sepersekian dari uang sejumlah US$ 500 - US$ 1000 yang tadinya harus mereka keluarkan," begitu kata pihak Creative.

Namun Anda pasti tidak akan kecewa membayar lebih mahal untuk semua peralatan tambahan di atas. Pasalnya, Graphics Blaster Riva TNT memang memungkinkan Anda melihat apa pun yang ditampilkan pada layar monitor secantik aslinya pada resolusi dan kualitas setinggi mungkin. Game-game 3D yang memanfaatkan mesin game Quake2 dan Unreal, seperti Incoming, Forsaken (dua yang disebutkan terakhir sudah disertakan dalam paket ini bersama dengan utiliti Colorific, 3Deep, Creative Enhanced BlasterControl, dan SoftMPEG Player), Sin, Daikatana, Half-Life dan Duke Nukem Forever, tampak mengalir sangat mulus dan sangat nyata!

Efek-efek 3D, seperti bump-mapping, multiple texturing, dan full-screen anti-aliasing, telah dirender dalam warna 32-bit penuh. Dengan kata lain, klaim bahwa engine Twin Texel 3D dari Riva TNT bisa mencapai kecepatan sampai 6 juta triangle dan lebih dari 180 juta pixel yang dirender secara penuh setiap detik bukanlah isapan jempol semata.

Sementara itu kinerja grafis 2D dilakukan melalui percepatan 2D/GUI/DirectDraw 128-bit dan bandwidth buffer frame yang lebih dari 1,76GB/detik. Artinya, aplikasi-aplikasi Microsoft seperti Excel bisa diload secara lebih cepat, begitu pula dengan tingkat refresh pada file/image Adobe Photoshop maupun animasi pada game-game non-3D. Ini terjadi karena arsitektur 128-bit pada Riva TNT menyediakan pipeline yang lebar untuk memberikan operasi 2D secara cepat. Game Quake II yang dijalankan pada resolusi 1600x1200, double-buffer dan dalam warna 24-bit, pun tampil lebih menawan, dengan warna-warna yang sangat hidup tanpa efek dither.

Sebagai salah satu kartu grafis unggulan 2D/3D, kinerja Creative Graphics Blaster Riva TNT ini memang bagus baik untuk game/aplikasi 2D maupun 3D. Bila Anda sudah memiliki DVD-ROM drive, seperti Creative PC-DVD Dynamic Xtended Resolution (Dxr2) atau merek lain, tambahan kartu ini juga akan memberikan percepatan video secara hardware sehingga Anda memperoleh DVD playback yang paling tajam dan mulus. Adanya kemampuan DVD secara hardware ini berarti playback video Anda tidak akan menyita sumberdaya CPU alias tidak perlu tergantung pada kinerja CPU. Apalagi cache tektur 12K yang ada pada Riva TNT memang berfungsi serupa cache L1 pada CPU sehingga untuk setiap frame, tekstur hanya perlu dibaca satu kali dari memori dan untuk merender tekstur, pixel pipeline akan membaca tekstur dari cache sebanyak mungkin.Percepatan video yang ditunjang adalah untuk DirectShow, MPEG1/MPEG2 dan Indeo planar 4:2:0 dan packed 4:2:2 Colour Space Conversion.


Home Software | Tips | News | Previous | Sponsors