Ethan Frome

        Edith Wharton menciptakan tokoh Ethan Frome yang sangat berhubungan dengan aspek latar. Berikut saya akan menyajikan analisis tersebut melalui pemilahan atas setidaknya dua sistem utama yang pada dasarnya saling berhubungna. Sistem yang pertama adalah sistem mental atau sistem psikologis. Sebagian latar waktu yang dipakai dalam novel EF (Ethan Frome) terjadi pada saat musim dingin. Musim dingin yang dijabarkan disini bukanlah seb uah rentang waktu dimana butiran es dengan lembut turuun menapaki bumi dan sekumpulan anak berlarian kesana-kemari saling melemparkan bola-bola salju. Musim dingin di sini juga tidak mencerminkan keadaan riang gembira seperti apa yang Hollywood sodorkan dalam film-film menyambut Natal. Sebaliknya musim dingin di Starkfield itu adalah sebuah fase kehidupan yang menyedihkan dan mandul, dimana "most of the smart ones get away." (hal 9). Dengan memanfaatkan kondisi seperti itu, Edith memunculkan seorang sosok dengan perawakan pendiam dan cenderung ersikap dingin. Berikut ini adalah kutipan kecil yang mendukung pernyataan diatas:

        "He had always been more sensitive than the people about him to the appeal of natural beauty. His infinished studies had given form to this sensibility and even in his unhappiest moments field and sky spoke to him with a deep and powerful persuasion. But hitherto the emotion had remained in him as a silent ache, veiling with sadness the beauty that evoked it." (hal 33)

        Ethan, yang selaras dengan musim salju yang seharusnya memancarkan sinar sukacita, sebenarnya dapat menjadi pribadi yang bergairah dan menyenangkan. Dia memahami arti keindahan alam lebih daripada orang lain dan pendidikannya yang terganggu tidak membuatnya lebih inferior. Satu-satunya masalah adalah ia tidak mampu, atau mungkin tidak berani, mengeluarkan hal-hal positif dalam dirinya untuk emuncul ke permukaan. Jika dibandingkan dengan keadaan yang suram di Strkfield, maka salah satu alasannya adalah ketidakmampuan penduduk untuk mengolah musim dingin itu menjadi masa yang menggembirakan. Baik pribadi Ethan maupun latar waktu, ,setidaknya dalam dua bab pertama, dibiarkan mengalir tanpa keinginan untuk berbuat baik.

        Sistem yang kedua adalah sistem fisik yang menyangkut gerak dan tingkah laku seorang tokoh dalam novel. Mari kita lihat apa yang Edith gambarkan mengenai sistem fisik Ethan:

        "There was something bleak and unapproachable in his face and he was so stiffened..." (hal 4); "He never turned his face to mine, or answered, except in monosyllables..." (hal 14); "Frome did not even turn his head as we drove by..." (hal 19).

        Pemilihan setting tempat sepertinya menjadi suatu pertentangan yang menarik dengan penokohan sang protagonis. Edith memilihlokasi sebuah desa bernama Strkfield di Massachusetts. Pada umumnya kehidupan penduduk di desa memiliki tingkat kekerabatan yang tinggi, tapi dalam EF, kita menemukan figur Ethan yang justru sepertinya tidak bersahabat. Terlepas dari unsur psikologis yang telah membentuk pribadi Ethan, sepertinya ini adalah sedikit bumbu ironi yang Edith ingin utarakan. Setiap kehidupan pasti memiliki unsur ironinya, dan dalam novelnya, Edith membuat ironi antara kehidupan pedesaan yang akrab dengan dinginnya sikap fisik salah seorang tokoh utamanya.

        Mengenai tokoh-tokoh lainnya --Mattie, Zeena, Eady, dsb-- mereka berperan sebagai 'agen pewahyuan' yang membantu pembaca mengerti watak sang protagonis, yaitu Ethan. Mereka juga memiliki huubungan yang erat dengan aspek latar. Salah satu contoh, Matie mempunyai minat terhadap malam hari karena ia suka melihat bintang-bintang. Minat terhadap malam har iini juga pada waktu yang sama menyimbolkan minatnya uunntuk melakukan hubungan yang tersembunyi dengan Ethan.

            Alasan mengapa penokohan Ethan sepertinya sengaja dibuat seolah seperti pria yang lemah dan tak berdaya adalah karena Edith hendak memadukkannya dengan latar yang juga 'tidak bernyawa'. Tidak bernyawa bukan dalam pengertian membosankan, justru sebaliknya. Latar itu membuat perasaan pembaca menjadi lebih terjaga dan ikut merasakan kondisi yang sedang dialami para tokoh dalam novel Ethan Frome.

back to Assignments Index

(property of www.true-gossiper.cjb.net. Please don't duplicate without permission.)