Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

UNIT LIPPO KARAWACI TANGERANG

JL.Diponegoro Bulevar 101 Menara Asia Lippo Karawaci


DAFTAR ISI



PENERIMAAN ANGGOTA BARU

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah kami dari Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara unit Lippo Karawaci Tangerang menyampaikan salam "Sembuh-Sehat-Saudara".

Selanjutnya kami merasa bergembira sekali apabila Bapak/Ibu/Sdr. berkenan untuk bergabung bersama keluarga besar LSP-SATRIA NUSANTARA dalam rangka mengikuti program latihan Pradasar, yaitu untuk kesehatan, penyembuhan serta mempererat persaudaraan yang kami selenggarakan.

Untuk hal tersebut di atas kami selaku Panitia Penerimaan Anggota Baru LSP-SN membuka pendaftaran angkatan 53 yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Mei s/d 7 Juni 1997.

Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Syarat pendaftaran:

  1. Pria / wanita, berusia minimal 16 tahun. Bila kurang disertai surat ijin dari orang tua.
  2. Fotokopi KTP/SIM/KTM, atau kartu pengenal lain yang berlaku.
  3. Pasfoto 2x3 (3 lembar).
  4. Mengisi Formulir pendaftaran
  5. Membayar biaya pendaftaran
  6. Bagi yang mempunyai penyakit atau sedang menderita penyakit, harap mencantumkan kondisi penyakit yang sedang diderita.

Tempat Pendaftaran:

Sekretariat LSP Satria Nusantara Lippo Karawaci
Jl. Diponegoro Bulevar 101 Menara Asia Lippo Karawaci Tangerang

1. Bapak Dezrizal (021) 5460666 ext. 5212

2. Bapak Yok Sukarya Telp. (021) 5511159

3. Ibu Trisnawati Telp. (021) 5466505

Setiap hari Senin s/d Sabtu

Tujuan pelatihan Pradasar

Mempersiapkan para calon anggota untuk menjadi anggota Satria Nusantara, dan lebih mengenal Satria Nusantara secara umum.

Program latihan

  • Latihan dilakukan selama 12 hari bertutut-turut, yang setiap hari akan memperoleh jurus baru.
  • Selama 12 hari diharapkan mampu melaksanakan 10 jurus dan cara menekan nafas dengan benar.
  • Gerakan jurus dilakukan dengan cepat dan keras dan selalu diingatkan selama melaksanakan jurus, nafas harus selalu ditekan (anaerob).
  • Bila ada peserta tidak masuk, maka harus menggantikan latihan jurus yang tidak masuk tersebut pada kesempatan lain.
  • Latihan dilaksanakan pada lembaga daerah / institusi beserta cabang-cabangnya.
  • Latihan dipimpin oleh Pelatih Pusat dengan dibantu oleh Pelatih Daerah.
  • Penutupan program latihan Pradasar dilakukan oleh Pembina atau wakil Pembina setelah diadakan evaluasi program.


Materi latihan

Materi untuk pelatihan Pradasar adalah:

  1. Sistem pernafasan, terdiri nafas duduk dan nafas gerak.
  2. Aplikasi jurus, jurus satu sampai dengan jurus 10.
  3. Konsentrasi / dzikir Laa ilaaha illallah. (bagi muslim)
  4. Konsepsi dan aplikasi Ilmu Satria Nusantara, diberikan oleh Pembina / wakil saat penutupan Pelatihan Pradasar.


Target yang diharapkan

  • Peserta latihan dapat melakukan jurus dengan baik dan harmonis.
  • Peserta latihan dapat mengenal dan melakukan teknik pernafasan dengan benar.
  • Kemampuan nafas segitiga sama sisi minimal 6 detik.
  • Kemampuan menekan nafas bergerak minimal 1 : 6 langkah.
  • Bagi yang sakit diharapkan sudah ada perubahan menuju kesembuhan.
  • Keadaan tubuh terasa labih segar.
  • Sudah lebih bisa mengendalikan diri, tidak mudah marah / mulai sabar.
  • Mulai tampak perilaku disiplin dan dapat menghargai waktu.
  • Terbentuknya antibodi getaran pada tubuh peserta.


Alokasi waktu pada saat latihan

Pembagian waktu latihan yang dilaksanakan selama 2 jam adalah sebagi berikut:

  • Peregangan (5 menit)
  • Duduk nafas buka (10 menit)
  • Latihan pertama (45 menit)
  • Istirahat (10 menit)
  • Latihan kedua (35 menit)
  • Duduk nafas tutup (10 menit)
  • Peregangan (5 menit)


Lain-lain

  • Beberapa hal yang harus diperhatikan selama program latihan Pradasar adalah:
  • Pakaian seragam,
    • Celana panjang yang longgar (kolor / training).
    • Putra : Buka baju
    • Putri  : Kaos lengan panjang, dengan warna gelap.
  • Selama latihan tidak mengenakan alas kaki. Bagi yang menderita penyakit diabetes, dicarikan tempat yang halus dan terjaga dari luka.
  • Bagi yang tidak masuk latihan selama 2 kali berturut-turut dianggap gugur.
  • Setiap kali latihan diadakan presensi.
  • Selama kegiatan latihan dilarang makan / minum kecuali dengan alasan tertentu.
  • Proses keluar-masuk nafas dilakukan melalui hidung.
  • Keadaan cuaca tidak mempengaruhi jalannya latihan, terkecuali pertimbangan Pelatih, misalnya keadaan membahayakan peserta.
  • Selama 12 hari calon anggota diberi kesempatan untuk berkonsultasi kesehatan maupun pengobatan kepada Pelatih Pusat yang bertugas.
  • Pelaksanaan latihan putra dan putri dipisahkan / diberi jarak.
  • Bagi yang mempunyai penyakit serius diwajibkan melapor sebelum latihan dimulai

 

Back to Top

sutan@eudoramail.com webmaster


Sejarah Satria Nusantara

Faktor kesehatan bagi umat manusia bukanlah satu-satunya penentu kebahagian, tetapi tanpa kondisi tubuh yang sehat maka hidup ini akan menjadi tersiksa dan hampir tak berarti lagi karena tidak dapat menikmati karunia Allah yang ditebarkan dimuka bumi ini mencegah lebih baik dari pada mengobati, dan bila sakit tiada penyakit tanpa obat. Pencegahan dan pengobatan sekaligus dapat diperoleh bila manusia mau mengikuti olah raga tertentu dengan metode yang benar.

Dengan penuh keyakinan SATRIA NUSANTARA melalui metoda pelatihan olah raga yang mengabungkan tiga unsur (jurus,nafas dan dzikir) dibentuk sebagai media untuk menjaga kebugaran tubuh dan membantu penyembuhan berbagai penyakit.

Didirikan untuk pertama kali pada tanggal 31 Agustus 1985 di wilayah Gedong Kuning Yogyakarta dengan nama PERGURUAN SATRIA NUSANTARA . Sebagai pembina sumber ilmunya adalah Drs Maryanto. Dengan diawali beberapa kali uji coba terhadap siswa yang pertama yaitu Agus Supriyanto. Setelah mempelajari dampak dan manfaat yang ditimbulkannya diyakini dapat berpengaruh positif terhadap pembinaan kesehatan, maka barulah pelatihannya ditawarkan kepada masyarakat sekitar dengan membuka tempat latihan pertama kalinya di halaman SD Sekarsulih II wilayah Maguwo, Bantul, Yogyakarta.

Sebagai sosok tokoh yang berlatar belakang alumni Fakultas Kimia UGM Yogyakarta, Drs Maryanto tidak sependapat bila pengelolaan / pengembangan " Tenaga dalam " dilakukan secara sembunyi sembunyi dengan berbagai acara ritual tradisional yang sering akli berifat dogmatis dan tidak sejalan dengan kaidah agama maupun penalaran ilmiah modern. Oleh karena itu di Satria Nusantara tenaga dalam dikemas dan di kembangkan dengan pendekatan ilmu yang telah ada; terutama dari tinajauan ilmu kesehatan/medis dalam mengungkap misteri tentang tenaga dalam ini.

Selang satu tahun kemudian untuk memantapkan amal usahanya maka didirikanlah YAYASAN SATRIA NUSANTARA dengan pendirinya Drs. Maryanto,HJ. Farchatul Kifyati dan Mufti Nokhman SH , dengan akta Notaris nomor 33 tanggal 11 Agustus 1986 dan didaftarkan di pengadilan Negeri Yogyakarta dengan nomor :186/86/XI/Y.

Tujuan utama Yayasan Satria Nusantara ialah " membantu pemerintah dalam bidang pembinaan olah raga sekaligus untuk memasyarakatkan olah raga dan mengolah ragakan masyarakat yang sehat lahir dan batin, percaya diri serta memiliki fisik dan mental tauhid ". Salah satu bentuk usahanya ialah dengan mendirikan PERGURUAN TENAGA DALAM SATRIA NUSANTARA ( yang kemudian ber- samaan berdirinya Yayasan ini diubah namanya menjadi : LEMBAGA SENI BELA DIRI TENAGA DALAM SATRIA NUSANTARA (LSBTD-SN) sebagai wadah untuk kegiatan latihan bagi para anggotanya.

Selama tahun pertama hanya mempunyai Cabang di wilayah Yogyakarta. Debut per- kembangan dikenal diluar wilayah Yogyakarta setelah diadakan pemusatan latihan didaerah pantai Pandansimo, Srandakan Bantul yang kegiatannya diliput dan dimuat oleh beberapa surat kabar harian terbitan Yogyakarta. Dampak selanjutnya terbaca oleh masyarakat luar Yogyakarta dan lebih lagi adanya perhatian dari surat kabar terbitan ibu kota yang juga mengulas mengenai apa dan bagaimana latihan Satria Nusantara.

Maka mulailah Satria Nusantara dibicarakan orang diberbagai kota; diramaikan lagi setelah Pembina Satria Nusantara Drs. Maryanto pada tahun 1987 sebagai pembicara pada seminar Tenaga Dalam yang diadakan oleh Mingguan "BOLA". Kegiatan ini dianggap sukses dan merupakan waktu yang tepat untuk mengangkat permasalahan Tenaga Dalam lebih mengambang kepermukaan . Walauppun muncul pro dan kontra dalam bentuk polemik di media massa, namun pada akhirnya dengan melihat dari manfaat yang ditimbulkannya maka hal tersebut dapat diterima oleh berbagai kalangan walaupun ada yang terselip rasa penasarannya.

Diakhir tahun 1987 terdata jumlah perwakilan Lembaga Daerah sebanyak lima daerah yaitu Yogyakarta, Jakarta, Semarang, Bandung dan Bandar Lampung. Permintaan masyarakat maupun para pejabat untuk mendirikan perwakilan Satria Nusantara di berbagai daerah terus berdatangan , sehingga mendorang per- kembangan bedirinya jumlah lembaga dari tahun ketahun menunjukan grafik naik yang cukup stabil. Sehingga pada lustrum I tahun 1990 telah dibuka perwakilan sebanyak 58 Lembaga terdiri dari 19 Propinsi termasuk satu lembaga di Nederland , sedangkan sebagai momentum penutup genap 27 propinsi di Indonesia setelah dibukanya LSBTD (sekarang LSP) Satria Nusantara JAYAPURA yang mewakili propinsi Irian Jaya terjadi pada akhir bulan November 1992.

pengembangan di luar negeri walaupun banyak permintaan namun baru ditangani di Nederland yang perintisannya sudah dimulai sejak tahun 1990 dengan empat tempat latihan yaitu Delf, Roterdam, Den Haag dan Amsterdam.

Untuk meyakinkan atas hasil pengolahan latihan Satria Nusantara di bidang pengu- payaan manusia sehat lahir batin dari sisi medis, maka mulai tanggal 1 Januari 1991 Yayasan Satria Nusantara bekerjasama dengan Departemen Kesehatan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan (P4K) Surabaya men- dirikan Laboratorium P4TD (Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Pengobatan Tenaga Dalam ) yang beralamat di Jl. Indrapura 17 Surabaya.

Dalam Laboratorium ini diteliti dan dikembangkan pengobatan dengan "tenaga dalam" baik dengan cara aktip (pasien mengikuti program latihan) maupun pasip (penghusadaan). Hasil dari laboratorium ini secara kontinyu setiap dua tahun sekali diseminarkan dengan mengundang pakar-pakar Satria Nusantara dan juga tak ketinggalan dari kalangan medis. Pendekatan pada sisi ilmiah, Satria Nusantara banyak mengisi berbagai kesempatan diforum seminar, diskusi maupun ceramah ilmiah yang diadakan oleh kampus atau instansi yang punya perhatian pada usaha bidang peningkatan derajat kesehatan manusia. Di UGM misalnya Pembina Satria Nusantara Drs. Maryanto bulan Januari 1993 diberi kesempatan mengisi acara The Post Seventh Asean Workshop On Child And Adolescent Development dengan topik Eastern Philosophical Approach in Managing of The Youth.

Pembenahan organisasi selalu dilaksanakan terus-menerus guna mengantisipasi situasi dan permasalahan yang berkembang saat itu. Respon masyarakat dalam bentuk usulan dan saran membuktikan kepedulian terhadap perkembangan SN. Menanggapi hal tersebut atas persetujuan peserta Rakernas Pengurus Lembaga tanggal 17 Juli 1993 di Bengkulu diadakan perubahan yang cukup mendasar yaitu masalah nama dan lambang Satria Nusantara nama di ubang menjadi Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara (LSP-SN), nama yang lebih tepat karena inti yang di olah dalam olah raga ini ialah " pernafasan ", sedangkan tenaga dalam diperoleh secara tersembunyi atau lebih tepatnya sebagai bonus. Sedangkan untuk lambang sejak berdiri baru pertama kali ini mengalami perubahan. dimana perubahan tersebut hanya salah sati bagian saja yaitu dari lambang berupa bintang bersegi enam diubah menjadi bunga padma berkelopak enam. Dengan diubanhnya lambang ini diharapkan tidak menyerupai lagi bentuk lambang negara tertentu yang konon pandangan hidup nya tidak senafas dengan bangsa Indonesia.

Pengembangan Satria Nusantara ternyata tidak lepas dari berbagai tantangan, khususnya dari perguruan / olah raga sejenis. seringkali gangguan dari kelompok orang yang berusaha mengoyahkan eksistensi Satria Nusantara, meskipun demikian Pimpinan SN lebih memilih sikap diam, dengan tetap berpegang teguh pada prinsip bahwa jihad yang paling besar adalah melawan hawa nafsu sendiri, lebih baik mencari dan memperbaiki kekurangan serta kelemahan yang ada dalam diri sendiri daripada mengurus pihak lain.

Dengan motto khas Satria Nusantara " Sembuh - Sehat - Saudara " yang bermakna sebagai berikut ;

Sembuh : mengupayakan kesembuhan bagi yang sakit dengan metoda penghusadaan maupun swahusada melalui pelatihan.

Sehat : memberikan media olah raga bagi masyarakat yang ingin selalu menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan maupun kebugaran tubuh.

Saudara : menjalin persatuan berdasarkan asas persaudaraan sesama umat manusia.

Satria Nusantara terus melaju mengisi waktu berperan aktif mensejahterakan manusia dengan cara meningkatkan derajat kesehatan manusia. Sebagai pengembang olah raga pernafasan "tenaga dalam" Satria Nusantara selalu menyadari bukanlah yang pertama dan terbaik, tetapi akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kepentingan anggota dan masyarakat pada umumnya . " Sebaik - baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". Maka pada akhirnya, masyarakatlah yang akan menilai mana yang terbaik.

 

Back to Top

 


Contact Information

E-mail address
sutan@eudoramail.com

sn-karawaci@eudoramail.com

Web Satria Nusantara address
http:///www.angelfire.com/fl/sutan

LSP- SATRIA NUSANTARA PUSAT

Jl.Kebun Raya 39 Telp.(0274)370150 . Fax. No. (0274)-382811
........................YOGYAKARTA

Back to Top

 


Pembina LSP Satria Nusantara


[Foto Pembina Satria Nusantara]


Drs. H. Maryanto dilahirkan pada tanggal 4 April 1962 di Kisaran, Sumatera Utara. Memiliki silsilah yang unik. Dari pihak ibu darah campuran Batak-Cina, dan dari pihak bapak darah campuran Jawa-Cina. Beliau sejak kecilnya diangkat oleh orang Jawa. Masa remaja sampai dewasa dibesarkan di lingkungan Muhammadiyah, Kauman Yogyakarta. Aktif di Pramuka (1976-1981) dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (1979-1981).

Pendidikan: SDN (1969-1974) dan Taman Dewasa Taman Siswa (1975-1977) di Kisaran, SMA Muhammadiyah II (1978-1981) dan FMIPA Kimia Universitas Gadjah Mada (1981-1987) di Yogyakarta. SMP dan SMA dilalui sebagai juara umum sehingga diterima tanpa tes di UGM (Universitas Gadjah Mada).

Sejak usia 11 tahun beliau sudah hobi membaca dan belajar sendiri sesuatu yang berhubungan dengan beladiri dan pernafasan. Pernah mempelajari aliran Prana Sakti, Sinar Putih, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Yoga, Taichi dan Kungfu, Pernafasan Aliran Jawa, Silat Stroom dan lain-lain.

Senang menggabungkan hasil penelitian ilmiah di Barat, penalaran dan renungan diri serta apa yang dipelajari secara tradisional maupun bacaan. Bercita-cita menjadi seorang dokter, sehingga banyak mempelajari ilmu kesehatan dan sejak usia 16 tahun sudah senang mengobati orang sakit. Latar bela kang Muhammadiyah dan ilmu eksakta melengkapi pengembang an seutuhnya diri beliau,sehingga lahirlah Ilmu Seni Pernafasan Satria Nusantara yang diharapkan dapat dipertanggung jawab kan dari sudut agama, kesehatan dan ilmu pengetahuan.

Sat=enam,tri=tiga,a=daya=kekuatan; nusa antara=nusantara =gabungan dari berbagai aliran ilmu, kesehatan, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Jadi yang dimaksud dengan Ilmu Satria Nusantara adalah ilmu pengembangan enam indera manusia dengan tiga kekuatan yaitu: nafas, jurus dan konsentrasi/dzikir yang asal usulnya dari gabungan berbagai aliran ilmu, diseleksi dengan filter agama, kesehatan, ilmu pengetahuan dan lainnya sebatas kemampuan penalaran, wawasan, penelitian dan percobaan beliau sebagai manusia.

Mendirikan Perguruan Beladiri Tenaga Dalam Satria Nusantara pada tanggal 31 Agustus 1985 di Yogyakarta. Satu tahun kemudian disempurnakan dalam bentuk badan hukum Yayasan dengan amal usaha yang sekarang disebut Lembaga Seni Pernafasan Satria Nusantara.

Pernah menjadi dosen di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan FMIPA IKIP Negeri Yogyakarta (1987-1989) dan mengundurkan diri dari Pegawai Negeri atas permintaan sendiri karena kesibukan di Satria Nusantara. Sehari-hari aktif sebagai Pembina Satria Nusantara yang bertanggungjawab tentang keilmuan. Selama 10 tahun telah mengunjungi 180 Daerah Tingkat II di seluruh propinsi di Indonesia. Aktif sebagai penceramah dalam berbagai seminar dan saresehan.

Mempersunting gadis Cilacap yang sangat mendukung karir suami pada tanggal 5 April 1985 dan sekarang sudah dikaruniai 2 orang putra dan 1 orang putri.

Prinsip hidup: Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain, dan seorang Muslim adalah mereka yang menyelamatkan orang lain dari gangguan tangan dan mulutnya!


Sumber buku ILMU SATRIA NUSANTARA 1995- Drs. Maryanto

Back to Top


Copyright Satria Nusantara-karawaci.
Last revised: Edited " April 18, 1999.