Update 31-05-2002 |
|
Sekilas
tentang Pela
Untuk
apa dan bagaimana cerita mengenai Pela
ini kami berikan berberapa contoh Pela yang
ada di Maluku. Arti kata PelaPela
berasal dari kata Pila
yang berarti buatlah sesuatu untuk kita bersama, dan kadang-kadang kata Pila
diberi akhiran "TU" sehingga menjadi Pilatu
yang artinya menguatkan, menamankan atau mengusahakan sesuatu benda tidak mudah
rusak atau pecah. Kini
kata "Pila"
telah berubah menjadi "Pela". Yang
sangat menarik dari Pela
ini ialah kenyataan bahwa di MALUKU TENGAH hubungan Pela
ini bukan saja terjadi antara negeri yang manganut agama yang sama, tetapi
terjadi juga diantara negeri yang berlainan agama. Misalnya hubungan Pela
antara negeri: ·
TITAWAI
(Kristen) di Nusalaut dengan PELAU
(Islam) di pulau Haruku. ·
TUHAHA
(Kristen) di Saparua dengan ROHOMONI (Islam) di pulau Haruku. ·
HUTUMURY
(Kristen) di jasirah Leitimur dengan TAMILOUW di Seram Selatan. Ini
adalah berberapa contoh saja yang di kemukakan diantara puluhan contoh yang dapat
disebutkan satu demi satu. Ada
juga yang mengartikan atau berpendapat bahwa Pela
itu berasal dari kata Pela
artinya saudara/sahabat yang dapat dikatagorikan sebagai suatu panggilan bagi
kaum pendatang dari Jawa, Bugis, Makasar, Mandar, Buton dll yang menjajaki
barang-barang dagangnya ke Maluku yang akhirnya kata Pela
itu berkembang menjadi saudara yang dikasihi yang disamakan dengan GANDONG. Latar
belakang terjadinya Pela Menurut
sejarah dan kenyataan terjadinya Pela
itu berbeda satu dengan yang lainnya tetapi tujuandnya tetap sama yakni "
BEKERJA SAMA UNTUK KEPENTINGAN BERSAMA". Berberapa
alasan terjadinya hubungan Pela
adalah: ·
Hubungan Pela
sebagai balas jasa dari negeri yang satu kepada negeri yang lain yang pernah
membantunya baik dalam lapangan politik (perperangan) maupun dalam lapangan
sosiaal (bencana alam, pertolongan di laut dll). · Hubungan Pela
sebab ada hubungan persaudaraan antara negeri yang bersangkutan menurut cerita
dari datuk-datuk mereka bahwa mereka adalah saudara kandung. Contoh: Rumahkay
dan Rutong. · Hubungan Pela
sebab terjadinya hal-hal yang luar biasa seperti negeri Latuhalat di tanjung
Nusaniwe dan Alang di tanjung Alang yang disebabkan karena kasih cinta. Hubungan
Pela
di Maluku di bedakan dalam berberapa hal/peristiwa yang mengawalinya, jadi
semakin besar peristiwa yang mengawali semakin keras sifat dari Pela
tersebut. Ada
berapa katagori Pela
antara lain: 1.
PELA
KERAS / PELA
LUNAK ini disebut Pela
sejati karena menurut anggapan pihak-pihak yang berkepentingan hubungan Pela
ini diikrarkan bersama berdasarkan sesuatu perjanjian yang kemudian diperkuat
dengan angkat sumpah. Dalam perjanjian itu ditetapkan antara lain: ·
Pela
harus membantu Pela
dalam segala kesukaran dan kesusahan. ·
Pela
harus menempati janji yang pernah diucapkan terhadap Pela. ·
Pela
tidak boleh kawin dengan Pela. 2.
PELA
TEMPAT SIRI dalam ikatan Pela
ini tidak berdasarkan penyumpahan (angkat sumpah) jadi dapat dikatakan bahwa
jenis Pela
ini termasuk Pela
yang ringan, ini karena balas jasa (bantuan sosial, ekonomi dll). Tempat sirih
memegang peranan yang sangat penting dalam usaha pendekatan antara satu negeri
dengan negeri jang lain. Jadi karena upacara pengangkatan PELA
ini diawali dengan makan sirih maka PELA
ini disebut " PELA
TEMPAT SIRIH". 3.
Pela
Minum Darah ini disebut Pela perang. 4.
Pela
Darah 5.
Pela
Batu Karang 6.
Pela
Adik-kaka atau Pela
Saudara 7.
Pela
Kawin DIETER
BARTELS dalam disertanya untuk mencapai gelar Doktor pada Cornel University
Amerika Serikat tahun 1977 lebih banyak mengungkapkan tentang hal tersebut
diatas serta hubungan Pela di daerah Maluku. Menurut beliau: "Pela is one
of the specialties Ambonese communities in other parts of Indonesia maintain
with their homeland". Ada
beberapa negeri yang mempunyai hubungan PELA sesuai Katagori diatas: * Pela
Keras / Pela Tuni:
Ameth-Soahuku- Kariu-Booi-Aboru-Hualoi *
Pela Tempat
Sirih / Angkat Sumpah
Tihulale- Hukuanakota-Kaibobo- 12 desa di gunung Seram *
Pela Perang /
Pela Minum Darah
Tuhaha-Rohomoni, Hatuhaha-Tuhaha *
Pela Batu
Karang:
Batumera- Passo, Oma Ullath *
Pela
Adik-Kakak / Saudara
Hutumuri-Sirisori-Tamilouw *
Pela Kawin:
Alang-Latuhalat, Hitu -Latuhalat
Ada pula yang disebabkan karena GENELOGICAL BONDS antara lain PELA GANDONG seperti:
Kulur-Oma, Rumahkai-Rutong, Hukurila-Kilang, Ema-Naku. Sala
satu pela yang sangat mengikat umat Kristen dan Islam yaitu Pela: Ambalau-
Nusalaut. a. Sejarah ringkas Pela Pela oleh Drs Frans Hitipeuw b.
"Pela cerita rakyat Daerah Maluku" yang dikluarkan oleh Dep
Pendidikan dan Kebudayaan Kantor Wilayah Provinsi Maluku. (Mathys Huliselan)
|
Berichten voor orang Porto
|