Krisis ekonomi yang melanda negri kita tak pelak lagi menjadi suatu moment penting, yang patut dicermati. Dampaknya begitu luas, tidak hanya di bidang ekonomi melainkan merambah ke bidang-bidang yang lain, seperti politik, sosial , hukum dan lainnya. Semua pihak ikut prihatin dengan kondisi ini dan berupaya mengajukan solusi guna menghentikan krisis yang semakin berlarut-larut. Seperti pengajuan reformasi ekonomi dan politik atau ajakan untuk melakukan dialog.

Dialog CSIC, sebagai forum bertukar fikiran tentu menjadi sarana yang tepat untuk terjadinya "Dialog " antar berbagai pihak yang menginginkan suatu " perubahan " dari kondisi yang kurang ( tidak ) baik ke arah kondisi yang lebih baik. Jadi melalu Dialog bisa kita diskusikan ide-ide apapun yang menyangkut kepentingan bangsa dan umat ini.

Untuk tujuan itu pulalah , pada edisi kali ini, Dialog mencoba mengangkat tema sosial dan ekonomi, yaitu tentang Pemerataan Ekonomi Berbasis Keluarga. Ide pemikiran ini tentu saja diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi krisis ekonomi yang tengah melanda negri kita dan Asia. Tentu saja tidak semudah membalik telapak tangan. Karena sebuah penerapan ide ( sistem ) memerlukan kesungguhan ( political will ) sekaligus kesempurnaan-nya secara menyeluruh. Namun paling tidak dalam edisi kali ini pembaca bisa membandingkan berbagai sistem yang ada ( sosiallis maupun kapitalis ) dalam soal distribusi atau pemerataan. Dan itu pun masih dalam skala yang kecil, yaitu dari unit keluarga, sebagai bagian sebuah masyarakat.

Sebagaimana biasa, di edisi ini pun redaksi Dialog berhasil mewawancarai beberapa nara sumber dan pakar di bidangnya untuk memberikan pendapatnya tentang fungsi keluarga dan peranannya dalam mengentaskan kemiskinan. Tidak lupa pula tim Riset dan Data kami terjunkan guna menjaring beberapa responden guna memperkuat argumen kami, bahwa keluarga dalam masyarakat Islam mampu ( bila dioptimalkan fungsinya ) memecahkan salah satu dari sekian krisis-krisis ekonomi yang terjadi.

Berbagai makalah mengisi rubrik artikel di edisi ini. Semua menyoroti bagaimana fungsi keluarga dalam rangka pemerataan ekonomi. Ada yang menyoroti dari sisi keluarga itu sendiri, seperti di dalam artikel Fugsi sistem keluarga dalam masyarakat Islam. Ada pula yang mencoba memperbaharui sistem keluarga muslim , seperti dalam artikel Revitalisasi Sistem Keluarga Muslim. Untuk menerapkan sistem keluarga secara efektif, maka kami coba menurunkan artikel Pelaksanaan Ekonomi Pemerataan Berbasis Sistem Keluarga . Artikel ini akan menjelaskan bagaimana sebuah sistem atau ide ekonomi dapat diterapkan karena adanya jaminan dan keinginan yang kuat dari negara untuk menerapkannya. Dan masih beberapa artikel lagi dengan harapan para pembaca mendapatkan gambaran masalah ini dari berbagai sudut pandang yang khas Dialog.

Untuk rubrik tafsir kali ini, kami kupas ayat " Silaturrahim " pada QS Muhammad , ayat : 7. Seperti biasanya rubrik tafsir mencoba menjelaskan masalah dengan sudut pandang aqidah, yaitu suatu metode pembenaran yang bersifat pasti, dengan kesesuaian terhadap fakta dan berdasarkan suatu bukti. Ini agar para pembaca meyakini dan memahami secara sungguh-sungguh bahwa konsep silaturrahim itu adalah konsep yang pasti dan suatu keniscayaan apabila sistem keluarga ini optimal maka akan dapat terselesaikan beberapa problem ekonomi !

Akhirnya selamat menikmati sajian Dialog kali ini, semoga dapat memuaskan anda semua. Karena kepuasan anda adalah dambaan kami semua.