Hentikan Proyek 3G
Para pengamat telekomunikasi di Eropa mendesak perusahaan-perusahaan yang tengah membangun produk dan infrastruktur generasi ketiga (3G) segera meghentikannya. Pasalnya, 3G hanya akan membawa kerugian.
Ternyata asumsi para pengamat itu berangkat dari pemikiran bahwa konsumen tidak akan siap untuk membayar lebih untuk ponsel yang lebih maju. Akibatnya kata mereka, untuk penjualan mau tak mau pihak perusahaan harus melakukan subsidi. Demikian dilansir BBC News Online, Rabu (21/8/2002).
Asumsi ini sendiri dipicu oleh krisis yang sedang melanda operator 3G beberapa bulan terakhir ini. Tak heran, operator telepon Spanyol Telefonica segera menghentikan rencana 3G. Dilaporkan juga beberapa firma telekomunikasi lain tengah ketar ketir menghadapi beban utang atas lisensi 3G.
Fakta lain, pihak-pihak yang tadinya berencana meluncurkan namun akhirnya menunda, telah memperberat krisis 3G ini. Analis dari Datamonitor Nick Greenway mengatakan, mereka berbicara soal balik modal dengan jangka waktu tiga hingga delapan tahun. Terang saja hal itu meresahkan pemilik saham operator telepon.
Fakta lain yang diungkapkan, fakta bahwa prototype handset saat ini sedang mengalami masalah teknis. Padahal 3G sebenarnya acap mendapat pujian. Soalnya, 3G telah melakukan revolusi besar untuk telepon bergerak, yang membuat penggunanya dapat mendownload video klip dan foto berwarna, seperti halnya menjelajah internet melalui handset.
Menurut Greenway, Untuk pemegang lisensi, mungkin akan lebih murah jika membatalkan rencana meluncurkan 3G daripada membayar subsidi yang besar untuk menggerakkan pasar. (Nur Raihan / detikcom - Jakarta)
|