:: M E N U ::
Halaman Depan
Berita Terkait |
Personal Digital Assistant
PENGGUNAAN personal digital assistant (PDA) terus memasyarakat di Indonesia. Pada awal kemunculannya di awal dekade 1980-an, komputer genggam tersebut hanya dimiliki segelintir orang saja.
Biasanya pengguna perangkat tersebut adalah eksekutif yang mempunyai kesibukan luar biasa yang membutuhkan perangkat pengingat janji serta penyimpan data atau dokumen digital ke luar kantor.
Majalah Time, edisi Mei 2000 menyebutkan, pada tahun 2003 penjualan PDA di tingkat dunia akan mencapai nilai 35 miliar dolar AS. Hal itu terjadi karena beberapa produsen PDA ternama seperti Hewlett-Packard (HP), Casio, dan Compaq akan terus memproduksi PDA. Selain juga memproduksi personal computer (PC), monitor, dan notebook atau komputer jinjing.
Belum lagi Sony, dan merek baru seperti Handspring dan Research In Motion, juga terus meramaikan pasar perangkat tersebut.
Namun, masih banyak timbul salah kaprah di kalangan awam mengenai fungsi PDA. Perangkat yang memiliki ukuran tidak lebih besar dari telapak tangan pria dewasa itu banyak diartikan sebagai desktop PC atau komputer jinjing yang "mengerut".
Tidak mengherankan jika banyak yang kecewa begitu pertama kali menggunakan PDA. Tidak seperti yang dibayangkan, PDA tidak sepenuhnya dapat menjalankan fungsi desktop PC, misalnya untuk mengetik data.
Pada beberapa merek dan model PDA memang sudah dilengkapi dengan papan kunci (keyboard) untuk mengetik data. Atau menggunakan pena stylus untuk menggantikan papan kunci. Namun PDA tetap tidak bisa menggantikan fungsi desktop PC.
Lalu, apa fungsinya? Sebagaimana namanya, PDA merupakan assistant atau pendamping dari desktop PC atawa komputer jinjing. Jadi tetap diperlukan bantuan dua perangkat pertama tadi untuk dapat mengoperasikan PDA dengan optimal.
PDA sendiri biasanya digunakan untuk menyimpan data-data penting yang sewaktu-waktu ingin digunakan di luar kantor. Dengan PDA, pengguna dapat mengakses data dari PC, begitu juga sebaliknya.
Hanya enam ons
Bahkan dengan bantuan jaringan telepon, PDA juga dapat digunakan untuk mengakses internet, atau memeriksa surat elektronik yang masuk tanpa harus berada di dalam kantor atau rumah.
Tak cuma itu, PDA juga dapat digunakan untuk mengakses data di PC kantor atau rumah dari jarak jauh. Asal lokasi pengguna masih dapat dilayani jaringan telepon, baik fixed maupun seluler, PDA menawarkan keleluasaan kepada pengguna dalam mengakses data penting.
Di Amerika Serikat, PDA sangat diandalkan dokter dalam memantau kesehatan pasien. Sebagaimana dimuat dalam situs standard.com, Jeff Sutherland, Chief Technical Officer perusahaan pengembang software kesehatan PatientKeeper mengatakan, PDA dapat mengurangi kesalahan diagnosa yang sering dilakukan dokter. Sebab, PDA dapat mengakses data pasien di rumah sakit. Sehingga dokter senantiasa dapat terus memantau kondisi kesehatan pasiennya.
Jadi fungsi PDA sendiri lebih kepada sekretaris pribadi yang dengan setia membawa-bawa data penting ke luar kantor. Pada saat diperlukan, data-data tadi dapat langsung dibuka dan dilihat pada layar PDA tadi.[]
|