Masalah-masalah seperti High-network latency, keterbatasan bandwith, biaya transmisi yang relatif besar membuat protokol sinkronisasi sangat dibutuhkan didalam jaringan wireless. Namun sebuah produsen ponsel terkemuka mengungkapkan bahwa mereka secara berkala berhasil menemukan solusi yang efektif terhadap permasalahan di atas. Sebagai contoh, untuk mengatasi dampak keterbatasan bandwith, SyncML mempergunakan WAP Binary XML (WBXML) untuk menjaga paket-paket dari data yang ditransmisikan sekecil mungkin. Penggunaan SyncML juga akan mengurangi jumlah interaksi data yang diminta diantara perangkat-perangkat dalam meminimalisasikan biaya transmisi.

Terlebih lagi, SyncML ini juga berkemampuan untuk menjaga kekonsistensian komunikasi dengan perangkat-perangkat bahkan ketika terjadi interupsi di dalam koneksi tersebut.

Bisa Mensinkronkan Beragam Protokol Data
SyncML juga akan memiliki kemampuan untuk mensinkronkan data yang digunakan di dalam aplikasi wireless dan jaringan. SyncML ini dapat bekerja secara halus dan efisien pada Internet (HTTP), Wireless section protocol,, OBEX (Bluetooth, infrared dan lain-lain), standar e-mail (SMTP, POP3, dan IMAP), jaringan TCP/IP dan protokol untuk aplikasi wireless lainnya.

SyncML ini dapat mensikronkan data dari beragam bahasa pemrograman atau aplikasi sinkronisasi yang digunakan oleh perangkat-perangkat indivisual. Komunikasi semacam ini yang berjalan diberbagai bahasa dan beragam perangkat juga dimungkinkan. Terlebih lagi dengan menjaga implementasi protokol, SyncML bisa jadi merupakan pilihan yang ideal bagi mobile computing. Dengan demikian SyncML ini akan membebaskan memori untuk digunakan bagi aplikasi lainya.

SyncML, Berguna Tidak Ya?
Nah, sekarang tinggal bagaimana memanfaatkan teknologi baru yang dipekirakan menjadi trend tersebut dengan baik. Karena seringkali para produsen perangkat elektronik, khususnya ponsel, yang hadir dengan beragam tersebut dilengkapi dengan beragam fitur yang operator jaringan sendiri belum siap menggunakannya.

Kalo sudah begini kan urusannya jadi repot, karena ponsel yang dilengkapi dengan beragam "senjata" ini tidak bisa digunakan karena belum menemukan "medan perang" yang sesuai. Wah jadi mubazir kan?.[]