:: M E N U ::
Halaman Depan
Berita Terkait |
Vindigo Wireless Service
Dua puluh tahun yang lalu, kemana pun kita pergi, kita melihat para eksekutif menjinjing buku hitam yang nampak akrab dan menjadi fokus kegiataan sehari-hari. Buku hitam itu tak lain adalah Filofax. Kita juga sering mendengar cerita-cerita horor, bagaimana eksekutif yang frustasi dan menangis meraung-raung apabila filofax-nya hilang. Saat itu filofax adalah buku pusaka setiap eksekutif.
Tahun 1984 terjadi perubahan drastis. Psion meluncurkan filofax elektronik yang disebutnya "the Organiser". Sejak itu, semua orang berlomba-lomba membuat diari elektronik, termasuk Sharp yang meluncurkan produk pertamanya tahun 1987. Setahun kemudian, teknologi tombol diubah menjadi teknologi pena elektronik oleh Jeff Hawkins dengan meluncurkan produk yang diberi nama GridPad. Semua produser komputer ikut keranjingan karena komputer tanpa tombol adalah mimpi semua orang. Tahun 1993, Apple Computer meluncurkan Newton. Namun kemudian gagal karena harga yang tinggi dan teknologi pena elektroniknya yang ruwet. Tiga tahun kemudian ketika US Robotics meluncurkan Pilot 1000, barulah diari elektronik ini meroket. PDA atau Personal Digital Assistant kini menjadi asesoris baru bagi para kaum eksekutif. Sebuah buku pusaka digital yang handal.
Menurut survei dari Gartner Dataquest, pada tahun 2000 penjualan PDA di seluruh dunia telah mencapai 2.9 milyar dollar AS lebih. Unit yang terjual mencapai 10 juta unit lebih. Tahun 2004, angka penjualan ini diperkirakan akan menggelembung menjadi sangat fantastis yaitu di atas 7.76 milyar dollar AS lebih. Lalu apa sih yang membuat PDA menjadi sedemikian populer.
Pertama, tentu saja mobilitas. Semua eksekutif yang sibuk selalu jatuh cinta pada produk apa saja yang mampu menciptakan mobilitas tinggi. Bayangkan saja, Anda bisa mengganti seluruh isi tas kerja Anda dan memasukkannya ke dalam sebuah alat kecil mungil yang bisa Anda muat ke dalam saku. Mudah dan praktis. Kedua, koneksitas PDA dengan komputer PC semakin baik dan kemampuannya semakin bertambah. Ketiga, layar PDA yang tadinya hitam putih kini mulai berwarna sehingga membuat para pengguna lebih bergairah terutama bila aplikasi program menuntut grafik atau pemakaian grafis berwarna.
Pengembangan PDA sendiri semakin asik dan semakin canggih dalam waktu yang sangat singkat. Kemampuan menyimpan data yang dulu terbatas, kini telah ditingkatkan dengan medium penyimpan data sekunder seperti memory card. Kemampuan PDA untuk berinteraksi juga semakin bervariasi. Beberapa produsen seperti Visor sudah membuat PDA yang memiliki kemampuan telepon GSM. Sehingga PDA bukan saja membantu mobilitas tapi juga menjadi alat komunikasi yang canggih. PDA kini mampu menjadi mobile internet dan wireless internet sekaligus.
Bayangkan apa jadinya kalau kita sudah mulai terbiasa menggunakan wireless e-mail atau kita bisa chatting lewat PDA ? Kemungkinan SMS segera mati dan dilupakan bisa saja terjadi setiap saat. Itu sebabnya, banyak perusahaan telepon selular yang mulai melirik teknologi ini dan mendesain ulang telepon genggam mereka menjadi hibrid, telepon genggam plus PDA. Kyocera dan Samsung konon akan segera meluncurkan telepon genggam yang mereka sebut Smartphone yang memiliki PDA dengan platform Palm Operating System. Malah beberapa desainer industri dari berbagai perusahaan telepon genggam sudah banyak yang menggagas ide-ide segar yang baru untuk PDA. Misalnya saja kemungkinan PDA menjadi video-phone sekaligus.
Walaupun untuk sistem operasi software-nya PDA kini terpecah antara Microsoft dan Palm, namun beberapa perusahaan software sudah melirik PDA untuk mencetak sukses baru. Di antaranya adalah perusahaan Vindigo yang kini tengah menjadi buah bibir. Vindigo telah menciptakan produk viral untuk PDA. Caranya unik sekali. Sebagai pemilik PDA, Anda bisa masuk ke situs Vindigo lalu mendownload software gratis milik Vindigo yang berupa browser dan direktori sekaligus. Pada direktori Vindigo itu, ada pilihan menu, "eat, shop,play". Bila Anda lapar tinggal browse "eat", lalu Anda masukan lokasi Anda saat itu, dan langsung Anda diberikan sejumlah daftar restoran lengkap dengan kajian review-nya. Lalu, kalau Anda sudah puas, software Vindigo akan menunjukan alamat dan juga petunjuk arah dari lokasi tempat Anda berada.
Terobosan yang diciptakan Vindigo ini membuka jalan bagi para pembuat software untuk menciptakan produk viral yang serupa. Misalnya tidak hanya petunjuk alamat makan, belanja dan hiburan, tapi bisa pula berupa petunjuk trik dan tips, manajemen, marketing dan penjualan. Seperti sebuah e-books mini. Atau bisa saja peluang membuat directory vertical portal, seperti daftar atraksi wisata di Bali.
Mungkin di antara Anda ada yang tertarik ? Dan berminat mencetak sukses mirip Vindigo ?
|