Ayatul Qursi:
Ayat
Kursi paling agung dalam al-Quran
Oleh
ABDUL RASHID AHMAD
FIRMAN
Allah artinya: "Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia
Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak
mengantuk
dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat
di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa yang di depan
dan di
belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa pun daripada ilmu
Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara kedua-duanya dan Allah Maha
Tinggi
lagi Maha Besar" (al-Baqarah: 255).
Ayat
ini dikenal sebagai ayat Kursi, ayat yang paling agung dalam al-Quran,
malah
ia disebut sebagai penghulu bagi seluruh ayat al-Quran. Dari segi
sejarahnya,
ia diturunkan pada waktu malam. Pada ketika itu juga Nabi
memanggil
Zaid selaku penulis wahyu untuk menulisnya.
Dalam
ayat yang pendek ini sebenarnya terkumpul sifat utama bagi Allah yaitu
ketuhanan,
keesaan, hidup, ilmu, memiliki kerajaan, kekuasaan dan kehendak.
Sesudah
menegaskan mengenai keesaan-Nya, disusul pula dengan menyebut dua
sifat-Nya
yang lain, iaitu hidup dan terus menerus mengurus makhluk-Nya.
Dengan
demikian, manusia akan merasa aman dalam hidup serta tenang
perasaannya
karena meyakini bahwa dia di dalam tangan Tuhan yang hidup,
yang
terus menerus mengurus serta mengawal jaga keadaan hamba-Nya.
Allah,
Dia-lah Tuhan yang tunggal bagi segala makhluk. Karena itu, tiada
yang
berhak
disembah dalam kehidupan ini melainkan Dia. Segala apa yang ada di
langit
dan bumi adalah hamba dan milik-Nya. Semuanya tunduk di bawah
kehendak
dan kuasa-Nya, seperti firman Allah:
"Tidak
seorang pun di langit dan bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang
Maha
Pemurah selaku seorang hamba. Sesungguhnya Allah menentukan jumlah
mereka
dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti. Dan setiap mereka
akan
datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri" (Maryam:
93-95).
Di
antara tanda keagungan dan kebesaran Allah bahwa tiada seorang pun yang
berani
memberi pertolongan kepada seorang lain di sisi-Nya tanpa izin-Nya.
Firman
Allah :
"Ketika
datang hari itu, tidak seorang pun berbicara, melainkan dengan
izin-Nya;
maka di antara mereka ada yang celaka dan ada yang berbahagia"
(Hud:
105).
Ilmu
Allah amat luas, meliputi segala makhluk ciptaan-Nya, baik yang dahulu,
sekarang
dan akan datang, bahkan Allah mengetahui segala urusan dunia dan
akhirat.
Allah juga amat luas kerajaan dan kekuasaan-Nya, langit dan bumi
seluruhnya
di dalam genggaman-Nya.
Itulah
ayat yang mengandung kaedah pembentukan keimanan terhadap Allah.
Dari
sinilah terbina tujuan pengabdian
seseorang hanya kepada Allah.
Dengan
demikian, tidaklah seorang manusia melainkan menjadi hamba, hanya
kepada
Allah, tidaklah dia menjuruskan pengabdiannya melainkan kepada Allah
dan
tidaklah dia menyerahkan ketaatannya melainkan kepada Allah.
Selain
itu, ayat ini mempunyai beberapa kelebihan yang tidak ada pada ayat
lain.
Dari kedudukannya dalam al-Quran, sabda nabi ketika ditanya oleh
Abu
Zar: "Ayat manakah yang diturunkan kepadamu yang paling agung?"
Jawab
baginda: "Ia adalah ayat Kursi" (riwayat Imam Ahmad, al-Nasai,
al-Hakim
dan al-Baihaqi).
Dari
sudut keberkatannya di dunia, sabda Rasulullah: "Bacalah ayat Kursi
karena
sesungguhnya ia mengawal jaga kamu, zuriat dan rumah tangga kamu
hingga
bilik kecil di sekeliling rumahmu."
Dari
segi keberkatannya dalam menghalau syaitan, sabda Rasulullah: "Di dalam
surah
al-Baqarah, ada satu ayat yang menjadi penghulu bagi ayat al-Quran,
tidak
dibacanya dalam rumah yang ada di dalamnya syaitan melainkan keluar ia
daripadanya,
itulah ayat Kursi" (riwayat al-Hakim).
Dari
sudut keberkatannya ketika mati dan di akhirat, sabda Rasulullah:
"Sesiapa
yang membaca ayat Kursi selepas setiap solat fardu, Allah akan
memberikannya
hati orang yang bersyukur, amalan orang yang membenarkan
Allah,
pahala nabi-nabi, melimpahkan rahmat-Nya dan tidak menghalangnya
dari
masuk syurga melainkan kematian yang akan memasukkannya" (riwayat
al-Nasai).