TULISAN (1). LAGU ROHANI ISLAM:
------------------------------
Saya pernah ngaji, pada saat itu guru ngajinya membaca sebuah hadist
yang
berbunyi kira2 begini:
Pada akhir jaman, Islam dikenal hanya dikenal namanya (Ajarannya
sudah
dilupakan), Quran dikenal hanya kulitnya (Isinya tidak ada lagi yang
mempelajari, mungkin karena tidak bisa baca, mungkin karena tidak
ada yang
bisa ngajar), dan umat Islam menyebarkan agama dengan meniru-niru
yang
dilakukan Agama lain.
Sebelumnya saya kurang mengerti korelasinya dengan kehidupan di
masyarakat.
Tetapi begitu melihat di TV ada pembacaan Al Qur'an dengan
bersama-sama,
ada suara 1, suara 2 dan suara 3.
Dan ada yang melihat bahwa upaya penyebaran agama lain, sebagai
sesuatu
yang perlu disaingi, karena sebagai upaya persaingan dalam ilmu
marketing.
Lalu saya berpikir, mungkin itu yang dimaksud oleh hadist tersebut.
Guru ngaji saya juga mengatakan (setelah menyadur dari AlQuran dan
Hadist
tentunya, bahwa yang membuat Islam ini hebat adalah Kemukhlisannya.
Dan
kemukhlisan tersebut, hanya bisa terjadi, bila kita punya penguasaannya
pada isi / kandungan dan pemahaman pada AlQuran dan Hadist.
Pada zaman Belanda dahulu, Dr.Snoeck dan Hoegronye (sebagai ahli
Islam,
tetapi bukan seorang muslim), merusak Aceh dari dalam (yang saat itu
sulit
ditumpas oleh Belanda, karena kuatnya kepahaman ke ISlaman mereka),
dengan
upaya menjauhkan umat Islam, dari Al Qur'an dan Hadist, dengan cara
/
nasehat yang kelihatannya benar (secara logika, tetapi cedera dari
sisi
Keimanan), yaitu:
AlQuran , adalah kitab suci,
sehingga tidak boleh dipegang oleh orang yang
tidak suci.
Sedangkan kita sebagai manusia, tidak ada yang suci, oleh karena itu
tidak
boleh sembarangan memegangnya.
Itulah yang mengakibatkan Umat Islam di Indonesia, pada beberapa
waktu, dan
di beberapa daerah, meninggalkan AlQur'an dan Hadist, sebagai
pedoman
hidup, tetapi mereka merasa sudah cukup ke Islamannya, kalau sudah
punya,
dan tidak pernah di kaji (dipelajari isinya sebagai pedoman hidup,
mana
yang boleh, dan mana yang tidak boleh, bagaimana contoh yang
diajarkan Nabi
dalam bermasyarakat dsb).
Saya juga pernah dengar pengajian yang isinya antara lain, Pada saat
yang
ahli Surga sudah menempati Surga, dan Penghuni Neraka di Neraka, ada
terjadi dialog diantara penghuni Neraka:
Coba dahulu saya tidak dengarin nasehat kamu (sebagai penyampai),
tentu
saya tidak akan di sini.
Si Penyampai menyatakan: Lho salah sendiri !!!, kenapa kamu dengarin
saya,
wong saya sendiri di sini.
Memang sih, kalau menurut Sdr.Gita Sapta Adi, daripada mendengar musik
yang
tidak Islami, mendingan dengar musik Islami.
Pemahaman mengenai status musik itu sendiri, masih ada beberapa
pendapat.
Salah satu pendapat yang dapat menjadi renungan kita mengenai
pertanyaan
sdr.Gita Sapta Adi adalah:
Kenapa penyanyi Hari Mukti
(yang menurut ceritera di sebuah Majalah),
sampai mau membatalkan
kontraknya, yang berisiko denda, karena cedera
janji, terhadap kontraknya ????. Dan HM sendiri, kemudian
mengkhususkan
diri di dalam dakwah.
Beberapa hari yang lalu, ketika Gema Reformasi sedang membahana, di
TV,
disiarkan lagunya BIMBO berjudul TUHAN, tetapi dengan gambaran
berbagai
TUHAN, dari berbagai agama.
Apakah memang BIMBO pada saat membuat lagu TUHAN, dimaksudkan untuk
konsumsi seluruh TUHAN dari berbagai Agama ???? Lalu bagaimana
peranan
musik Islami di sini ????, saya sendiri juga bingung !!!!
Semoga Allah memberikan petunjuk dan hidayahnya pada kita semua,
sehingga
kita dapat melihat, bahwa yang benar sebagai sesuatu yang Hak di mata
kita, dan melihat sesuatu yang bathil sebagai kebathilan yang nyata
di
depan mata kita ............ amiiiin
Wassalaaaam
-----------------------------------------------------------------
TULISAN (2) LAGU ROHANI ISLAM:
Assalamu'alaikum wr wb
Saya ingin mendiskusikan mengenai minimnya kaset/ cd lagu-lagu
rohani islam
di pasar (Toko-toko kaset). Yang saya maksud lagu-lagu rohani
tersebut
ialah
bukan qasidah. Maksudnya seperti lagu-lagu karya Lies Hadi Shandy,
Dwiki
Dharmawan, Bimbo dan
lain-lain. Maksudnya yang agak "ngepop" gitu, agak
"ringan" khususnya
bagi saya yang awam ini. Bukan yang terlalu "serius".
Yang bisa dinikmati sambil kerja, sambil nyetir mobil dan lain-lain.
Bisa
dinikmati dengan santai goyang2 kaki dan badan (sedikit).
Suatu hari iseng-iseng saya keliling beberapa toko kaset di Medan.
Saya
baru
sadar bahwa ternyata mencari lagu-lagu (pop) rohani Islam tidak
semudah
yang
dibayangkan. Di rak-rak toko lagu-lagu rohani agama lain (Kristen)
lebih
mendominasi. Perbandingannya jauh sekali. Bahkan ada beberapa toko
yang
sama
sekali tidak menjual/tidak punya stock lagu2 tersebut. Akhirnya saya
pergi
ke Toko Buku Wali Songo, baru saya dapatkan beberapa kaset lagu
rohani
Islam. Itupun macamnya tidak banyak.
Saya jadi mikir "kenapa begini ya?" kenapa kaset lagu2
rohani Islam tidak
sebanyak kaset lagu2 rohani Kristen, misalnya? Apa ini hanya terjadi
di
Medan (mudah-mudahan). Atau juga terjadi di seluruh Indonesia.
Apakah
apresiasi kita terhadap lagu-lagu ini kurang? sehingga para pencipta
lagu
dan produser malas untuk mengeluarkan album-albumnya karena market
yang
kecil? Atau ini terjadi karena ajaran agama Islam kurang mendukung
perkembangan lagu2 rohani Islam? (Rasanya nggak juga). Padahal
kalian tahu
tidak, itu lagu yang dinyanyikan Gito Rollies, "Hanya Kepadamu
Aku
Bergantung", kalau didengerin tiap hari, menurut saya, bisa
menambah iman
kita thd Allah. Demikian
juga lagunya Ita Purnamasari, "Dengan Menyebut
Nama Allah" dan tentu saja beberapa lagu lainnya. Bukannya saya
sok
beriman,
mungkin kita lebih senang mendengarkan lagunya Kridayanti dan Yuni
Shara?
atau lagunya "Titanic"? dan sebagainya?
Namun demikian kita masih bisa bersyukur bahwa bagaimanapun masih
bisa kita
dapatkan lagu-lagu rohani Islam itu, selain album2nya Lies Shandy,
Dwiki
Dharmawan dan Bimbo, saya juga cukup terhibur dengan album Project P
yang
berjudul "Lebaran". Dan alhamdulillah juga ada album-album
dari Hijjaz dan
Raihan dari Malaysia, yang tampaknya bisa diterima dengan baik oleh
market.
Lho kok Malaysia? lha itu orang Malaysia kok bisa bikin album rohani
Islam
yang bisa cukup "meledak" di pasar, emangnya kita nggak
bisa? Bukan maksud
saya untuk mengungkit2 masalah kebangsaan lho!
Tampaknya album lagu-lagu tersebut baru agak mudah didapatkan pada
sekitar
bulan Ramadhan. Seiring dengan seringnya lagu2 tsb ditayangkan di TV
pada
acara berbuka puasa dan santap sahur. Hal ini tampaknya perlu
diterobos.
Bisa juga kan ditayangkan di bulan-bulan lain selain Ramadhan,
misalnya
pada
sore menjelang Maghrib atau setiap selesai acara "Kuliah
Subuh". Kalian
perhatikan nggak itu SCTV, setiap habis Kuliah Subuh yang
ditayangkan
lagu-lagunya Lies Shandy melulu? Apakah ini strategi marketing dari
produser
kaset atau memang karena nggak ada lagi yang lainnya? Kalau
kemungkinan
kedua yang terjadi, alangkah sedihnya.
Kapan ya ummat Islam punya lagu rohani yang bisa dinyanyikan ulah
seluruh
ummat Islam di dunia? Seperti ummat Kristen punya lagu "Merry
Christmas"
dan
"Jingle Bells". Memang sekarang mudah-mudahan langkah ke
arah itu sudah
ada.
Lagu "God Is The Light" karya Yusuf Islam, menurut saya
cukup bisa
dinikmati
oleh ummat Islam dari berbagai bangsa. Mudah-mudahan dia terus
berkarya
menciptakan lagu-lagu yang lebih baik lagi.
Harapan saya dengan tulisan ini bisa menggugah kita untuk lebih
mengapresiasikan lagu-lagu rohani Islam, kalau pergi ke toko kaset
jangan
lupa beli kaset/cd lagu rohani islam, jangan "Titanic" aja
atau "Spice
Girls". Mudah-mudahan juga para musisi/ pencipta lagu lebih
tergugah untuk
lebih produktif mencipta lagu2 tersebut. Dan saya berpesan kalau
beli
kaset/cd lagu2 itu, belilah yang ASLI jangan BAJAKAN. Kalau nggak
salah,
faktor pembajakan kaset ini yang menjadikan BIMBO malas mencipta
lagu.
terimakasih, mohon maaf bila ada kata-kata yang salah.
Wassalam