ILMU BEDAH SARAF


Dr. Syaiful Saanin, Neurosurgeon.
saanin@padang.wasantara.net.id
Ka. SMF Bedah Saraf RS. Dr. M. Djamil/FK-UNAND Padang.

Cari dalam ejaan/bahasa Indonesia di situs ini :
Search term:
Case-sensitive - yes
exact fuzzy

4. TUMOR INTRAKRANIAL
**Pendahuluan
A. Tumor Intrinsik Hemisfer Serebral
B. Tumor Ekstrinsik Hemisfer Serebral
C. Tumor Intrinsik Fossa Posterior
D. Tumor Ekstrinsik Fossa Posterior
E. Tumor Seller/Supraseller
F. Tumor Regio Pineal
G. Tumor Sistema Ventrikuler
H. Tumor Orbita
 
KEMBALI KEHALAMAN UTAMA
 

        TUMOR EKSTRINSIK HEMISFER SEREBRAL
        
        Tumor ekstrinsik berasal dari luar substansi otak.
        
        
        MENINGIOMA
        
        Merupakan  seperlima  dari tumor  intrakranial  primer. 
        Tumbuh  lambat  dan berasal dari  granulasi  arakhnoid. 
        Terletak dalam konsentrasi terbesar sekitar sinus vena, 
        namun juga berhubungan dengan cabang-cabang vena permu- 
        kaan. Karenanya dapat tumbuh pada semua daerah meninge- 
        al. Terkadang multipel.
             Tumor didaerah parasagital/falsin kejadiannya  se- 
        kitar 24 %, konveksitas 18 %, alur olfaktori 10 %, sup- 
        raseller 10 %, sayap sfenoid 18 %, tentorial 3 %, fossa 
        posterior 8 %. Sisanya timbul di fossa media, atap  or- 
        bital, dan ventrikel lateral.
             Meningioma tampil terutama pada kelompok usia  40-
        60 dan sedikit lebih banyak pada wanita. Dasarnya tumor 
        jinak walau terkadang muncul ganas.
        
        
        Patologi
        
        Berbagai  jenis  histologis;  sinsitial,  transisional, 
        fibroblastik dan angioblastik; jenis berbeda dapat tam- 
        pil pada tumor yang sama. Pembedaan tersebut  mempunyai 
        arti kecil, walau penting untuk mengenal varian hemang- 
        ioperisitk dari kelompok angioblastik seperti juga  je- 
        nis  maligna, ini sering menunjukkan  pertumbuhan  yang 
        cepat dan tingkat rekurensi tinggi setelah  pengangkat- 
        an.
        
        
        Tampilan makroskopik
        
        Dural asal tumor biasanya bergabung dengan arteria pen- 
        catu  utama. Permukaan tumor walau sering  berlobulasi, 
        ia berbatas tegas dari otak sekitarnya dan melekat  ha- 
        nya  melalui vena bridging kecil. Edema yang jelas  se- 
        ring terjadi pada otak disekelilingnya.
             Hiperostosis reaktif terjadi pada tulang berdekat- 
        an, membentuk pembengkakan pada tabula dalam.  Hiperos- 
        tosis  yang  mengenai tabula luar  mungkin  menimbulkan 
        benjolan yang teraba. Jaringan tumor juga bisa  mengin- 
        filtrasi tulang sekitar.
        
        
        Meningioma En-plak: Pada beberapa pasien,tumor bukannya 
        tumbuh sferis, namun menyebar 'en-plak' diatas permuka- 
        an  dural. Jenis ini sering terjadi pada aspek  terluar 
        sayap sfenoid.
        
        
        Gambaran Klinis
        
        Sekitar  seperempat pasien meningioma menampilkan  epi- 
        lepsi; sering dengan komponen fokal. Sisanya,  onsetnya 
        perlahan dengan efek tekanan (nyeri kepala, muntah,  e- 
        dema papil) sering timbul sebelum tanda neurologis  fo- 
        kal menjadi jelas.
             Terjadinya  gambaran khas yang timbul,  tergantung 
        lokasi tumor: 
        
        Parasagital/parafalsin:  Tumor terletak  dekat  verteks 
        mengenai area motor dan sensori tungkai dan kaki. Bang- 
        kitan parsial atau kelemahan 'piramidal' mungkin terja- 
        di  pada tungkai (terutama mengenai  dorsifleksi  kaki, 
        lalu  fleksi lutut dan panggul). Ekstensi lesi  melalui 
        falks  menimbulkan kelemahan tungkai  bilateral.  Tumor 
        parasagital yang terletak lebih keposterior tampil  de- 
        ngan hemianopia homonim. Tumor yang timbul lebih  kede- 
        pan  mungkin membesar sangat luas  sebelum  menyebabkan 
        tanda  fokal; terkadang sedikit gangguan memori,  inte- 
        lek, personalitas, berkembang menjadi demensia berat.
        
        Sayap sfenoid dalam: Tumor mungkin menekan saraf  optik 
        dan  mengakibatkan  gangguan visual.  Pemeriksaan  bisa 
        mendapatkan  skotoma sentral atau defek lapang  pandang 
        dan atrofi optik. (Pada sindroma Foster Kennedy,  tumor 
        menyebabkan atrofi optik pada satu fundus akibat  pene- 
        kanan langsung dan edema papil pada lainnya akibat  pe- 
        ninggian TIK).
             Terkenanya  sinus kavernosus atau  fisura  orbital 
        superior bisa menyebabkan ptosis dan gangguan gerak ma- 
        ta (palsi saraf III,IV dan VI) atau nyeri dan  anestesi 
        fasial  (kerusakan saraf V1). Proptosis terkadang  ter- 
        jadi akibat obstruksi vena atau perluasan tumor kedalam 
        orbit.
        
        Alur olfaktori: Tumor menghancurkan bulbus dan  traktus 
        olfaktori  menyebabkan anosmia unilateral yang  diikuti 
        bilateral.  Sering hal ini tak disadari pasien;  dengan 
        perluasan tumor, terjadi demensia secara bertahap.
        
        Supraseller: Lihat perihal tumor seller/supraseller.
        
        
        Pemeriksaan
        
        Foto polos tengkorak: Tanda peninggian TIK lama,  anta- 
        ranya  erosi prosesus klinoid  posterior.  Hiperostosis 
        tulang,  terkadang  tampak efek sunray  berupa  spikula 
        yang  radier. Ditemukan kalsifikasi pada 15 persen  ka- 
        sus. Alur meningeal media melebar.
        
        
        CT scan: Tanpa kontras, meningioma tampak berbatas  te- 
        gas, densitas biasanya lebih tinggi atau sama dengan o- 
        tak sekitarnya dikelilingi daerah densitas rendah (ede- 
        ma). Mungkin tampak kalsifikasi.
             Dengan kontras, tampak penguatan densitas yang ho- 
        mogen.
        
        
        Angiografi:  Khas memperlihatkan lesi  sangat  vaskuler 
        dengan blush tumor yang khas. Angiografi memberi infor- 
        masi prabedah penting, seperti lokasi pembuluh catu  u- 
        tama  seperti pada meningioma sayap sfenoid dalam  yang 
        mungkin mengelilingi dan mengkonstriksi arteria karotid 
        internal.
             Kateterisasi  selektif serta  embolisasi  pembuluh 
        catu  karotid eksternal dapat  mengurangi  vaskularitas 
        tumor  dan  mengurangi risiko operasi  atas  perdarahan 
        yang hebat.
        
        
        Pengelolaan
        
        Tujuannya mengangkat tumor secara lengkap beserta asal- 
        nya tanpa merusak otak sekitarnya; namun ini tergantung 
        lokasi tumor serta asalnya. Bahkan pada tumor konveksi- 
        tas dimana eksisi lengkap dural asal dimungkinkan,  se- 
        potong  kecil tumor yang terabaikan yang terjepit  pada 
        otak berdekatan akan menimbulkan rekurensi. Ini teruta- 
        ma terjadi pada meningioma maligna dimana batasnya  se- 
        ring tak jelas.
             Pada  meningioma parasagital, tumor yang  mengenai 
        bagian  sepertiga anterior sinus  sagital  memungkinkan 
        reseksi total tumor beserta asalnya. Reseksi duapertiga 
        posterior sinus sagital berakibat risiko berat infarksi 
        venosa  bilateral yang tak dapat diterima; pada  daerah 
        ini tumor didiseksi dari sinus dan asal tumor didiater- 
        mi.
             Tumor yang timbul dari dasar tengkorak jarang  me- 
        mungkinkan untuk mengeksisi asalnya. Terkadang usia pa- 
        sien atau lokasi tumor mencegah operasi atau hanya  me- 
        mungkinkan untuk pengangkatan yang terbatas; pada  kea- 
        daan ini radioterapi sering dilakukan namun  manfaatnya 
        tak  diketahui. Radioterapi harus dilakukan pada  tumor 
        maligna.
        
        Hasil operasi: Dengan tehnik modern, motalitas  operasi 
        turun  hingga 5-10 persen tergantung posisi dan  ukuran 
        tumor.
        
        
        Rekurensi Tumor
        
        Tergantung terutama pada kelengkapan pengangkatan.  Je- 
        nis  tumor tampaknya kurang penting walau tingkat  yang 
        tinggi dari rekurensi dilaporkan pada varian  hemangio- 
        perisitik dari kelompok angioblastik seperti halnya tu- 
        mor yang memperlihatkan gambaran maligna.
             Meningioma  rekuren pada hingga  sepertiga  pasien 
        yang diamati lebih dari 10 tahun.
        
        
        SISTA ARAKHNOID
        
        Sista ini mengkoleksi cairan seperti CSS di fisura Syl- 
        vian, sisterna khiasmatika, sisterna magna atau  diatas 
        konveksitas hemisfer. Beberapa berhubungan dengan meni- 
        ngitis  infektif sebelumnya yang diikuti  adesi.  Namun 
        kebanyakan penyebabnya tak diketahui. Yang terjadi pada 
        fisura Sylvian mungkin berkaitan dengan agenesis  lobus 
        temporal.
             Terkadang sista arakhnoid tampil sebagai massa in- 
        trakranial, namun lebih sering dijumpai secara kebetul- 
        an pada CT scan.
        
        CT scan: Memperlihatkan lesi berbatas tegas berdensitas 
        rendah  (densitas CSS),terkadang  berekspansi  ketulang 
        sekitar.
        
        Tindakan: Hanya diperlukan bila efek massa menjadi ber- 
        gejala: marsupialisasi atau pintas sistoperitoneal.
        
        
        SISTA EPIDERMOID/DERMOID
        
        
        Lebih sering dijumpai difossa posterior, terkadang  di- 
        fisura Sylvian atau interhemisferik. Mungkin tampil de- 
        ngan epilepsi, gambaran peninggian TIK atau dengan tan- 
        da  neurologis fokal. Ruptur ke ruang subarakhnoid  me- 
        nyebabkan meningitis kimia.
             Pada  CT  scan, penguatan yang sangat  rendah  isi 
        sista adalah khas. Gejala mungkin mengharuskan  evakua- 
        si  isi sista. Pengangkatan dinding sista sering  tidak 
        mungkin dan reakumulasi akan terjadi.