TUMOR EKSTRINSIK HEMISFER SEREBRAL
Tumor ekstrinsik berasal dari luar substansi otak.
MENINGIOMA
Merupakan seperlima dari tumor intrakranial primer.
Tumbuh lambat dan berasal dari granulasi arakhnoid.
Terletak dalam konsentrasi terbesar sekitar sinus vena,
namun juga berhubungan dengan cabang-cabang vena permu-
kaan. Karenanya dapat tumbuh pada semua daerah meninge-
al. Terkadang multipel.
Tumor didaerah parasagital/falsin kejadiannya se-
kitar 24 %, konveksitas 18 %, alur olfaktori 10 %, sup-
raseller 10 %, sayap sfenoid 18 %, tentorial 3 %, fossa
posterior 8 %. Sisanya timbul di fossa media, atap or-
bital, dan ventrikel lateral.
Meningioma tampil terutama pada kelompok usia 40-
60 dan sedikit lebih banyak pada wanita. Dasarnya tumor
jinak walau terkadang muncul ganas.
Patologi
Berbagai jenis histologis; sinsitial, transisional,
fibroblastik dan angioblastik; jenis berbeda dapat tam-
pil pada tumor yang sama. Pembedaan tersebut mempunyai
arti kecil, walau penting untuk mengenal varian hemang-
ioperisitk dari kelompok angioblastik seperti juga je-
nis maligna, ini sering menunjukkan pertumbuhan yang
cepat dan tingkat rekurensi tinggi setelah pengangkat-
an.
Tampilan makroskopik
Dural asal tumor biasanya bergabung dengan arteria pen-
catu utama. Permukaan tumor walau sering berlobulasi,
ia berbatas tegas dari otak sekitarnya dan melekat ha-
nya melalui vena bridging kecil. Edema yang jelas se-
ring terjadi pada otak disekelilingnya.
Hiperostosis reaktif terjadi pada tulang berdekat-
an, membentuk pembengkakan pada tabula dalam. Hiperos-
tosis yang mengenai tabula luar mungkin menimbulkan
benjolan yang teraba. Jaringan tumor juga bisa mengin-
filtrasi tulang sekitar.
Meningioma En-plak: Pada beberapa pasien,tumor bukannya
tumbuh sferis, namun menyebar 'en-plak' diatas permuka-
an dural. Jenis ini sering terjadi pada aspek terluar
sayap sfenoid.
Gambaran Klinis
Sekitar seperempat pasien meningioma menampilkan epi-
lepsi; sering dengan komponen fokal. Sisanya, onsetnya
perlahan dengan efek tekanan (nyeri kepala, muntah, e-
dema papil) sering timbul sebelum tanda neurologis fo-
kal menjadi jelas.
Terjadinya gambaran khas yang timbul, tergantung
lokasi tumor:
Parasagital/parafalsin: Tumor terletak dekat verteks
mengenai area motor dan sensori tungkai dan kaki. Bang-
kitan parsial atau kelemahan 'piramidal' mungkin terja-
di pada tungkai (terutama mengenai dorsifleksi kaki,
lalu fleksi lutut dan panggul). Ekstensi lesi melalui
falks menimbulkan kelemahan tungkai bilateral. Tumor
parasagital yang terletak lebih keposterior tampil de-
ngan hemianopia homonim. Tumor yang timbul lebih kede-
pan mungkin membesar sangat luas sebelum menyebabkan
tanda fokal; terkadang sedikit gangguan memori, inte-
lek, personalitas, berkembang menjadi demensia berat.
Sayap sfenoid dalam: Tumor mungkin menekan saraf optik
dan mengakibatkan gangguan visual. Pemeriksaan bisa
mendapatkan skotoma sentral atau defek lapang pandang
dan atrofi optik. (Pada sindroma Foster Kennedy, tumor
menyebabkan atrofi optik pada satu fundus akibat pene-
kanan langsung dan edema papil pada lainnya akibat pe-
ninggian TIK).
Terkenanya sinus kavernosus atau fisura orbital
superior bisa menyebabkan ptosis dan gangguan gerak ma-
ta (palsi saraf III,IV dan VI) atau nyeri dan anestesi
fasial (kerusakan saraf V1). Proptosis terkadang ter-
jadi akibat obstruksi vena atau perluasan tumor kedalam
orbit.
Alur olfaktori: Tumor menghancurkan bulbus dan traktus
olfaktori menyebabkan anosmia unilateral yang diikuti
bilateral. Sering hal ini tak disadari pasien; dengan
perluasan tumor, terjadi demensia secara bertahap.
Supraseller: Lihat perihal tumor seller/supraseller.
Pemeriksaan
Foto polos tengkorak: Tanda peninggian TIK lama, anta-
ranya erosi prosesus klinoid posterior. Hiperostosis
tulang, terkadang tampak efek sunray berupa spikula
yang radier. Ditemukan kalsifikasi pada 15 persen ka-
sus. Alur meningeal media melebar.
CT scan: Tanpa kontras, meningioma tampak berbatas te-
gas, densitas biasanya lebih tinggi atau sama dengan o-
tak sekitarnya dikelilingi daerah densitas rendah (ede-
ma). Mungkin tampak kalsifikasi.
Dengan kontras, tampak penguatan densitas yang ho-
mogen.
Angiografi: Khas memperlihatkan lesi sangat vaskuler
dengan blush tumor yang khas. Angiografi memberi infor-
masi prabedah penting, seperti lokasi pembuluh catu u-
tama seperti pada meningioma sayap sfenoid dalam yang
mungkin mengelilingi dan mengkonstriksi arteria karotid
internal.
Kateterisasi selektif serta embolisasi pembuluh
catu karotid eksternal dapat mengurangi vaskularitas
tumor dan mengurangi risiko operasi atas perdarahan
yang hebat.
Pengelolaan
Tujuannya mengangkat tumor secara lengkap beserta asal-
nya tanpa merusak otak sekitarnya; namun ini tergantung
lokasi tumor serta asalnya. Bahkan pada tumor konveksi-
tas dimana eksisi lengkap dural asal dimungkinkan, se-
potong kecil tumor yang terabaikan yang terjepit pada
otak berdekatan akan menimbulkan rekurensi. Ini teruta-
ma terjadi pada meningioma maligna dimana batasnya se-
ring tak jelas.
Pada meningioma parasagital, tumor yang mengenai
bagian sepertiga anterior sinus sagital memungkinkan
reseksi total tumor beserta asalnya. Reseksi duapertiga
posterior sinus sagital berakibat risiko berat infarksi
venosa bilateral yang tak dapat diterima; pada daerah
ini tumor didiseksi dari sinus dan asal tumor didiater-
mi.
Tumor yang timbul dari dasar tengkorak jarang me-
mungkinkan untuk mengeksisi asalnya. Terkadang usia pa-
sien atau lokasi tumor mencegah operasi atau hanya me-
mungkinkan untuk pengangkatan yang terbatas; pada kea-
daan ini radioterapi sering dilakukan namun manfaatnya
tak diketahui. Radioterapi harus dilakukan pada tumor
maligna.
Hasil operasi: Dengan tehnik modern, motalitas operasi
turun hingga 5-10 persen tergantung posisi dan ukuran
tumor.
Rekurensi Tumor
Tergantung terutama pada kelengkapan pengangkatan. Je-
nis tumor tampaknya kurang penting walau tingkat yang
tinggi dari rekurensi dilaporkan pada varian hemangio-
perisitik dari kelompok angioblastik seperti halnya tu-
mor yang memperlihatkan gambaran maligna.
Meningioma rekuren pada hingga sepertiga pasien
yang diamati lebih dari 10 tahun.
SISTA ARAKHNOID
Sista ini mengkoleksi cairan seperti CSS di fisura Syl-
vian, sisterna khiasmatika, sisterna magna atau diatas
konveksitas hemisfer. Beberapa berhubungan dengan meni-
ngitis infektif sebelumnya yang diikuti adesi. Namun
kebanyakan penyebabnya tak diketahui. Yang terjadi pada
fisura Sylvian mungkin berkaitan dengan agenesis lobus
temporal.
Terkadang sista arakhnoid tampil sebagai massa in-
trakranial, namun lebih sering dijumpai secara kebetul-
an pada CT scan.
CT scan: Memperlihatkan lesi berbatas tegas berdensitas
rendah (densitas CSS),terkadang berekspansi ketulang
sekitar.
Tindakan: Hanya diperlukan bila efek massa menjadi ber-
gejala: marsupialisasi atau pintas sistoperitoneal.
SISTA EPIDERMOID/DERMOID
Lebih sering dijumpai difossa posterior, terkadang di-
fisura Sylvian atau interhemisferik. Mungkin tampil de-
ngan epilepsi, gambaran peninggian TIK atau dengan tan-
da neurologis fokal. Ruptur ke ruang subarakhnoid me-
nyebabkan meningitis kimia.
Pada CT scan, penguatan yang sangat rendah isi
sista adalah khas. Gejala mungkin mengharuskan evakua-
si isi sista. Pengangkatan dinding sista sering tidak
mungkin dan reakumulasi akan terjadi.