ILMU BEDAH SARAF


Dr. Syaiful Saanin, Neurosurgeon.
saanin@padang.wasantara.net.id
Ka. SMF Bedah Saraf RSUP. Dr. M. Djamil/FK-UNAND Padang.

Cari dalam ejaan/bahasa Indonesia di situs ini :
Search term:
Case-sensitive - yes
exact fuzzy

4. TUMOR INTRAKRANIAL
**Pendahuluan
A. Tumor Intrinsik Hemisfer Serebral
B. Tumor Ekstrinsik Hemisfer Serebral
C. Tumor Intrinsik Fossa Posterior
D. Tumor Ekstrinsik Fossa Posterior
E. Tumor Seller/Supraseller
F. Tumor Regio Pineal
G. Tumor Sistema Ventrikuler
H. Tumor Orbita
 
KEMBALI KEHALAMAN UTAMA
 

        TUMOR INTRINSIK FOSSA POSTERIOR
        
        
        METASTASIS SEREBELER
        
        Pada dewasa, metastasis adalah tumor tersering dihemis- 
        fer serebeler. Lokasi primer sesuai dengan lesi  supra- 
        tentorial.
        
        
        Gambaran Klinis
        
        Mungkin timbul secara akut atau berjalan dalam beberapa 
        bulan.  Hidrosefalus akibat obstruksi  CSS  menimbulkan 
        tanda  dan gejala peninggian TIK. Tanda serebeler  bisa 
        berupa ataksia, nistagmus, disartria dan  inkoordinasi. 
        Perluasan kesudut serebelopontin merusak saraf  kranial 
        V-XII, terutama bila terbentuk plak karsinomatosa.
        
        
        Pemeriksaan
        
        CT scan memperlihatkan lesi solid atau sistik  berbatas 
        tegas terletak didalam hemisfer serebeler dan diperkuat 
        ireguler oleh kontras. Hidrosefalus obstruktiva  sering 
        tampak pada potongan CT scan yang lebih tinggi.  Tampak 
        ventrikel keempat tergeser.
        
        
        Pengelolaan 
        
        Pengangkaatan  secara bedah metastasis tunggal  melalui 
        kraniektomi  suboksipital memberi manfaat  pada  pasien 
        yang  tumor primernya memberikan prognosis  yang layak. 
        Risiko  operasi kecil; reseksi hemisfer serebeler  eks- 
        tensif (pada satu sisi) jarang berakibat defisit perma- 
        nen yang berat. Operasi harus diikuti radioterapi.  Hi- 
        drosefalus obstruktif persisten memerlukan operasi pin- 
        tas ventrikuloperitoneal/atrial.
        
        
        HEMANGIOBLASTOMA
        
        Tumor berasal vaskuler terjadi terutama pada usia mene- 
        ngah; sedikit lebih banyal pada pria. Pada beberapa pa- 
        sien, hemangioblastoma terjadi pada tempat lain,  yaitu 
        cord spinal dan retina dan mungkin berkaitan dengan pa- 
        tologi lain seperti polisitemia dan sista pankreas ser- 
        ta ginjal, penyakit von Hippel Lindau.
             Nodul  tumor berwarna coklat kemerahan, biasa  de- 
        ngan  ruang sistik berisi cairan  xantokhrom.  Pembuluh 
        abnormal sering tampak pada permukaan serebeler.
        
        
        Gambaran Klinis
        
        Tanda dan gejala serebeler atau efek obstruksi CSS tim- 
        bul perlahan. Terkadang terjadi perdarahan  subarakhno- 
        id.  Pada pasien wanita, gejala sering timbul saat  ha- 
        mil.
        
        
        Pemeriksaan
        
        CT  scan  memperlihatkan daerah sistik  berbatas  tegas 
        berdensitas  rendah  pada serebelum dengan  nodul  yang 
        dindingnya sangat diperkuat kontras. Kadang-kadang tam- 
        pak lesi yang multipel.
        
        
        Pengelolaan
        
        Pada  kebanyakan pasien, dilakukan pengangkatan  secara 
        bedah terhadap nodul, namun rekurensi (atau tumor  lain 
        ditempat lain seperti tulang belakang) terjadi pada  20 
        persen.
        
        
        MEDULLOBLASTOMA
        
        Terjadi  terutama  pada usia kanak-kanak,  dengan  usia 
        puncak insidens sekitar lima tahun. Ia timbul dari ver- 
        mis serebeler dan biasanya meluas keventrikel  keempat. 
        Semuanya sangat maligna dan mudah menyebar melalui  ja- 
        lur CSS, sering menyebar keventrikel lateral atau  teka 
        spinal.
        
        
        Gambaran Klinis
        
        Destruksi vermis serebeler menyebabkan ataksia  trunkal 
        dan langkah yang sering timbul dalam beberapa minggu.
             Lainnya, pasien tampil dengan tanda dan gejala pe- 
        ninggian  TIK akibat pembendungan pengaliran CSS.  Pada 
        anak sangat muda, kegagalan menemukan gambaran tersebut 
        berakibat buta permanen akibat edema papil berat.
        
        
        Pemeriksaan
        
        CT  scan memperlihatkan lesi garis tengah isodens  pada 
        vermis  serebeler, menekan dan menggeser ventrikel  ke- 
        empat dan sangat diperkuat oleh kontras. Potongan  yang 
        lebih tinggi dapat memperlihatkan hidrosefalus.  Penye- 
        baran tumor melalui CSS harus dicari.
        
        
        Pengelolaan
        
        Operasi:  Tujuannya mengangkat sebanyak mungkin  tumor, 
        dengan  hanya mengakibatkan kerusakan  sekecil  mungkin 
        pada jaringan sekitar, terutama lantai ventrikel  keem- 
        pat.  Beberapa pasien memerlukan pintas CSS, walau  ini 
        memberikan jalur yang potensial untuk penyebaran tumor.
        
        Radioterapi:  Medulloblastoma  radiosensitif.   Seluruh 
        aksis neural diiradiasi untuk mencakup semua penyebaran 
        yang tak terdeteksi.
        
        Khemoterapi: Merupakan tindakan  tambahan yang efektif, 
        namun reaksi inisialnya memerlukan penilaian seksama.
        
        
        Prognosis
        Pada dekade terakhir, masa hidup lima tahunnya  sekitar 
        40-50 persen. Dengan metoda saat ini, diharap akan  me- 
        ningkat hingga 60-70 persen.
        
        
        ASTROSITOMA SEREBELER
        
        Berbeda dengan astrositoma hemisfer serebral,  astrosi- 
        toma serebeler bisanya tumor derajat rendah jenis  fib- 
        rilari  atau pilositik. Terutama sering pada  anak  dan 
        memberikan  prognosis yang baik. Terkadang  jenis  yang 
        lebih difus atau anaplastik terjadi dengan outcome yang 
        kurang baik. Biasanya terletak pada hemisfer  serebeler 
        atau  vermis, namun terkadang meluas  melalui  pedunkel 
        kebatang otak. Beberapa mempunyai komponen sistik.
        
        
        Gambaran klinis
        
        Tanda dan gejala serebeler cenderung berkembang  berta- 
        hap  dalam beberapa bulan; bila terjadi obstruksi  CSS, 
        pasien mungkin secara akut mendapatkan nyeri kepala, e- 
        dema papil dan perburukan derajat kesadaran.
        
        
        Pemeriksaan
        
        CT scan menunjukkan perubahan densitas dan derajat  pe- 
        nguatan  kontras bervariasi. Sering daerah sistik  ber- 
        densitas  rendah mengelilingi massa tumor. Tampak  ven- 
        trikel keempat tergeser.

        Pengelolaan
        
        Idealnya,  pengangkatan operatif lengkap  adalah  usaha 
        untuk  mencegah agar batang otak tidak  dikenai.  Tumor 
        pilositik  'juvenil' sering dengan masa hidup  panjang. 
        Bahkan setelah pengangkatan parsial, 'penyembuhan' per- 
        nah dilaporkan; walau histologisnya serupa dengan  yang 
        terjadi  supratentorial,  karakteristik  pertumbuhannya 
        nyata berbeda. Hidrosefalus persisten mungkin  memerlu- 
        kan pintas ventrikuloperitoneal/atrial.
        
        
        ASTROSITOMA BATANG OTAK
        
        Astrositoma jarang timbul dibatang otak. Kebanyakan je- 
        nis fibriler atau pilositik dan meluas difus pada regio 
        pontin. Terutama terjadi pada anak-anak atau dewasa mu- 
        da.
        
        
        Gambaran klinis
        
        Palsi  saraf kranial dan tanda traktus panjang  berkem- 
        bang bertahap sesuai perkembangan tumornya. Tingkat ke- 
        sadaran bisa terganggu.
        
        
        Pemeriksaan
        
        CT scan memperlihatkan hilangnya sisterna  disekeliling 
        batang  otak. Tampak pergeseran  keposterior  ventrikel 
        keempat. Potongan yang lebih atas memperlihatkan  dila- 
        tasi ventrikuler. Sering tampak daerah dengan  densitas 
        rendah dipons.
        
        
        Pengelolaan
        
        Eksplorasi operatif jarang diindikasikan. Biasanya  ra- 
        dioterapi  dilakukan tanpa pemastian  diagnosis  secara 
        histologis.
        
        
        Prognosis
        
        Kebanyakan pasien mati dalam beberapa tahun, walau  be- 
        berapa bertahan hidup hingga 20 tahun dengan cacad  mi- 
        nimum.