10. KONKLUSI
Walau terdapat kontroversi sekitar keuntungan dan
risiko, pemantauan TIK yang sinambung sudah mendapat
tempat yang pasti dalam perawatan intensif bedah saraf
diberbagai negara.
INDIKASI PEMANTAUAN T.I.K
Indikasi paling sering digunakan adalah:
1 pengelolaan pasien koma pada cedera kepala
2 pasien dengan CT scanning menunjukkan bahwa TIK me-
ninggi. Tanda ini termasuk tiadanya sisterna perimes-
ensefalik, pergeseran garis tengah lebih dari 5 mm,
dilatasi ventrikel kontralateral dan kontusi otak bi-
lateral
3 sindroma Reye
4 hidrosefalus 'tekanan normal'
5 hidrosefalus dan koma setelah perdarahan subarakhno-
id, hematoma intraserebral atau infark iskemik
6 pasien tidak sadar yang diselamatkan dari tenggelam
dan episoda hipoksik berat lainnya
7 penurunan tingkat kesadaran pada meningitis atau en-
sefalitis
Mempertahankan dan menginterpretasikan pemantauan TIK
membutuhkan skill dan kesabaran. Harus dibatasi dalam
melengkapi unit perawatan intensif dengan petugas yang
telah berpengalaman dalam merawat pasien koma dengan
kelainan neurologis.
MASA YANG AKAN DATANG
Metodologi
Kelemahan utama metoda pengukuran TIK saat ini adalah
perlunya penetrasi pada tengkorak. Tujuan jangka pan-
jang haruslah untuk mengembangkan metoda yang non-in-
vasif, yang akurat, murah dan dapat dipercaya.
Sementara itu, mungkin transduser miniatur yang
diimplantasikan akan menjadi lebih populer namun saat
ini terdapat kebingungan atas kemampuannya untuk menga-
tasi ketidak-telitian dan kesulitan dalam penggunaan
klinik. Pengembangan lebih lanjut juga diperlukan untuk
mendapatkan transduser yang dapat digabungkan dengan
pemeriksaan baik CT maupun MRI.
Patofisiologi
Sampai saat kita dapat menentukan penyebab spesifik
dari pembengkakan otak, pengobatan terhadap TIK akan
serupa. Perbaikan dalam pengobatan TIK yang menetap ha-
rus tergantung pada kemajuan pengetahuan kita atas me-
kanisme yang mendasari kerusakan neuronal.
Pada cedera kepala, pembengkakan otak mungkin aki-
bat dari penambahan air jaringan, VDS atau keduanya.
Penelitian harus diarahkan pada pengenalan terhadap pe-
nyebab pembengkakan otak pada masing-masing pasien
hingga terapi dapat diarahkan pada sasaran yang spesi-
fik. Misalnya, terapi vasokonstriktor seperti hiperven-
tilasi, barbiturat dan GABA mungkin memadai untuk VDS
yang meninggi, dimana terapi diuretika lebih tepat da-
lam mengobati edem otak dan scavenger radikal bebas un-
tuk pembengkakan otak iskemik.
Analisis spektral bentuk gelombang TIK mungkin sa-
tu cara untuk mengenal kedua penyebab peninggian tekan-
an, dan terukurnya penurunan compliance mendahului ter-
jadinya peninggian TIK.
Pengobatan
Setelah memikirkan semua hal, tindakan yang layak ter-
hadap klot, tumor dan hidrosefalus menunjukkan bahwa
metoda yang digunakan dalam mengobati peninggian TIK
sangat sedikit keampuhannya. Semua metoda yang ada ber-
landaskan pada struktur yang secara fisiologi intak,
pembuluh darah yang reaktif, SDO yang intak atau sel
yang secara metabolik aktif.
Pada kebanyakan kasus cedera kepala berat, pening-
gian TIK menunjukkan kerusakan otak primer dan tidak a-
da tindakan yang mungkin berhasil dengan baik. Hingga
kini belum dapat untuk mengidentifikasi setiap pasien
hingga tindakan dini yang agresif harus tetap diguna-
kan. Dilain fihak, kerusakan primer mempunyai potensi
untuk pulih dan outcomenya tergantung pada bagaimana e-
fektifnya suatu pengobatan. Seperti telah dikatakan di-
muka bahwa terdapat peningkatan bukti tentang tindakan
dini terhadap peninggian TIK sedang mengurangi insidens
peninggian TIK yang tidak dapat dikontrol.
Untuk alasan ini dipikirkan bahwa pemantauan TIK
tidak dapat dihindari dalam mengelola keadaan patologi
intrakranial seperti halnya pencatatan tekanan darah
dalam pemantauan sistem kardiovaskular.
GLOSARIUM
Autoregulation (of blood flow): Perubahan dalam be-
sarnya tahanan yang dalam keadaan menetap pada suatu
organ sebagai reaksi atas perubahan tekanan perfusi,
dalam usaha untuk mempertahankan secara cukup, walau
tidak perlu konstan, aliran darah. Efisiensi autoregu-
lasi dapat diukur dengan perubahan aliran darah sebagai
akibat perubahan tekanan perfusi.
Brain tissue pressure (BTP): Berhubungan dengan tekanan
interstitial atau ekstravaskuler. Tekanan interstitial
sebenarnya dari otak tidak dapat diukur dengan metoda
yang ada saat ini dan 'tekanan jaringan otak' adalah
yang berada didalam rongga kecil parenkhima otak dise-
keliling alat pengukur.
Cerebral boold flow (CBF): Jumlah volume darah yang
melalui otak dalam unit waktu. Untuk otak secara kese-
luruhan dapat dinyatakan dalam ml/menit namun untuk a-
liran regional (rCBF) dinyatakan dalam unit berat otak
dalam unit waktu (ml/menit/100 g).
Cerebral perfusion pressure (CPP): Untuk bed vaskuler,
tekanan perfusi adalah perbedaan antara tekanan arte-
rial dan vena. CPP adalah perbedaan antara mean ICP dan
mean BP. ICP besarnya mendekati tekanan vena dural dan
ini lebih mudah diukur.
Cerebrovascular resistance (CVR): Tahanan yang diberi-
kan oleh bed vaskular otak terhadap aliran darah yang
melaluinya. Analog dengan hukum Ohm, CVR dihitung seba-
gai rasio CPP terhadap CBF (CVR = CPP/CBF). Dalam kea-
daan normal hanya CVR total yang dapat dihitung. Untuk
menghitung CVR regional, diperlukan pengukuran tekanan
perfusi regional dan ini biasanya tidak mungkin. Satu-
annya mmHg per unit CBF.
Compliance: Istilah yang umumnya digunakan untuk meng-
uraikan brain stiffness; lebih tepat adalah hal seba-
liknya, elastance yang dapat dihitung. Compliance ada-
lah perubahan volume yang diamati atas perlakuan peru-
bahan dari tekanan (dV/dP).
Elastance: Perubahan pada tekanan yang diamati terhadap
perlakuan perubahan volume (dP/dV).
Elasticity: Kemampuan material untuk kembali kekeadaan
awalnya bila kekuatan yang merubahnya berhenti beraksi.
Herniation (of structures of CNS): Jenis deformasi di-
mana penambahan isi satu kompartemen dirongga kranial
memindahkan bagian dari isi semulanya ke kompartemen
tetangga. Herniasi berhubungan dengan distorsi struktur
yang terkena.
Intracranial Pressure (ICP): Istilah umum untuk menun-
jukkan setiap tekanan yang diukur didalam rongga krani-
al walaupun dapat dibatasi atas sisi atau kompartemen
dimana tekanan akan diukur. Satuannya mmHg.
Oncotic pressure: Menunjukkan tekanan osmotik yang di-
sebabkan oleh larutan koloid.
Osmotic pressure: Berhubungan dengan perbedaan tekanan
yang melintasi membran semi permeabel yang memisahkan
dua kompartemen yang berisi larutan substansi tertentu
dalam konsentrasi berbeda.
Perfusion pressure: Untuk tabung atau sistem tabung a-
dalah perbedaan antara tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan perfusi saat ia masuk dan saat ia meninggalkan
tabung atau sistem.
Pressure: Keadaan khusus dari stress normal dimana te-
naga per unit area yang dalam keadaan normal diarahkan
menuju area tersebut. Satuannya mmHg, Torr, atm. dll.
Pressure-volume index: Volume cairan dalam ml yang di-
perlukan untuk menaikkan ICP hingga tingkat 10 kali
opening pressure.
Pressure-volume relationship: Hubungan yang mana menje-
laskan perubahan tekanan didalam sistem tertentu dise-
babkan oleh perubahan volume yang dikandungnya atau se-
baliknya, misalnya perubahan tekanan intrakranial dise-
babkan oleh perubahan isi intrakranial. Pada diagram
tekanan-volume, tekanan secara konvensional ditampilkan
sebagai aksis y (ordinat) dan volume sebagai aksis x
(absisa).
Pulse pressure: Amplituda osilasi tekanan selama sik-
lus kardiak.
Strain: Deformasi relatif yang diakibatkan oleh pembe-
rian stress.
Stress: Kekuatan per satuan area.
Tissue perfusion pressure: Tekanan perfusi didalam pa-
renkhima organ. Secara teoritis berhubungan dengan per-
bedaan TD antara ends arterial dan vena kapiler otak.
TPP serebral sudah digunakan juga untuk mengetahui per-
bedaan antara TD arteriolar rata-rata dan TIK.
Torr: Tekanan 1 mmHg pada keadaan suhu dan tekanan
standar.
Transducer: Alat yang mengkonversikan satu bentuk ener-
gi kebentuk lainnya. Transduser tekanan fisiologis
menggunakan energi yang ditimbulkan oleh tekanan untuk
menghantarkannya sebagai sinyal elektrik yang kemudian
diperkuat dan dapat dicatat pada alat pencatat.
Vasopressor responce to raised ICP: Peningkatan TD ar-
terial akibat peningkatan TIK (Sering disebut sebagai
'Cushing response'.
Vasopressor treshold: Tingkat TIK dimana respons vaso-
presor bekerja.
Volume-pressure respons (VPR): Peninggian tekanan ven-
trikuler yang didapat bila 1 sm salin disuntikkan mela-
lui kanula ventrikuler dalam 1 detik.
REFERENSI
Lihat bab terakhir, khusus daftar rujukan.