9. PROGNOSIS
Skala Outcome Glasgow (GOS) digunakan secara luas seba-
gai standar yang menjelaskan hasil akhir pada pasien
cedera kepala. Ia merupakan skala lima butir yang se-
derhana:
Good recovery [G] Pasien pulih ketingkat fungsi
sebelum cedera
Moderately disabled [MD] Pasien dengan defisit neuro-
logis namun mampu merawat di-
ri sendiri
Severely disabled [SD] Pasien tidak mampu merawat
diri sendiri
Vegetative [V] Tidak ada tanda-tanda ber-
fungsinya mental luhur
Dead [D]
Kategori ini secara bersama dikelompokkan sebagai out-
come yang baik (G,MD) atau outcome yang buruk (SD,V, a-
tau D). Berdasarkan regresi logistik, metoda ini dije-
laskan untuk menentukan pasien kedalam dua kategori
tersebut. Metoda yang lebih sederhana berdasarkan pada
analisis perbedaan dan meletakkan pasien kedalam satu
dari empat kategori outcome (G, MD, SD, atau V/D). Ha-
nya usia, respons pupil, dan nilai motor yang diperlu-
kan. Model ini berdasarkan pada koleksi data pasien de-
ngan cedera kepala berat. Bila prediksi jatuh kedalam
kelompok outcome yang benar, disebut sebagai akurat se-
cara spesifik. Bila kelompok outcome mendekati outcome
aktual yang didapatkan, prediksi disebut sebagai akurat
secara kasar. Dengan model ini tingkat prediksi spe-
sifik secara keseluruhan adalah 78 persen dan prediksi
akurat kasar adalah 90.4 persen. Ditekankan bahwa pre-
diksi polar, good recovery and death, lebih mudah untuk
diprediksi dengan tepat dibanding kategori intermediet
dari moderately or severely disabled. Harus juga di-
sadari bahwa model prediksi ini berdasarkan hanya kepa-
da fungsi neurologis, dimana mortalitas sering mengaki-
batkan komplikasi medikal yang tidak diduga. Nilai se-
tiap prediksi terletak pada kemampuan dokter untuk me-
nasehati keluarga pasien dan kemungkinan untuk memban-
dingkan efek dari terapi yang lebih baru pada kelompok
pasien yang lebih kecil, dengan prediksi outcome ber-
dasarkan pada pengalaman sebelumnya.
Sayangnya, sumber yang tersedia untuk tindakan me-
dis sering terbatas, dan keputusan sulit kadang-kadang
harus diambil mengingat alokasi yang maksimal dari u-
saha. Analisis terakhir dari Gibson dan Stephenson mem-
perlihatkan bahwa mortalitas setelah cedera kepala be-
rat dapat diprediksi dengan ketepatan 100 persen pada
sekitar 15 persen pasien yang mencapai ICU. Skala bed-
side yang sederhana mungkin berguna dalam menentukan
subgrup pasien yang jelas sekali termasuk kedalam out-
come yang fatal tanpa peduli akan keagresifan terapeu-
tik maksimal.