2. PENINGGIAN TEKANAN INTRAKRANIAL (PTIK) : PENYEBAB KEMATIAN TERSERING PASIEN BEDAH SARAF.
3.
4 ANATOMI - FISIOLOGI :
KRANIUM : KAKU.
ISI (OTAK, CSS, DARAH) : TAK BISA DIPERAS. HANYA SATU LUBANG UTAMA : FORAMEN MAGNUM. TENT : KAKU ; MIDBRAIN PADA HIATUS
5 ANATOMI - FISIOLOGI :
SIRKULASI CSS
VOLUME DARAH OTAK
VOLUME OTAK BLOOD BRAIN BARRIER
AUTO REGULASI
6 SIRKULASI CSS :
PRODUKSI :
- 70% : PLEKSUS KHOROID V. LATERAL (III-IV).
- 30% : EPENDIM, PARENKHIM OTAK.
SIRKULASI VENTRIKULER :
V.LATERAL ⇒ F. MONRO ⇒ V. III ⇒ A.D. ⇒ V.IV ⇒ FORAMEN L & M ⇒S.MAGNA ⇒ SIRKULASI SUBARAKHNOID :
⇒ SUBARAKHNOID SPINAL.
⇒ S. AMBIENS ⇒ SUBARAKHNOID KONVEKSITI.
7 SIRKULASI CSS :
ABSORBSI :
- TUBULI MIKRO + KATUP SENSITIF TEKANAN. ⇒
- SINUS VENA (TU. SAGITTAL) & V. EPIDURAL.
- EPENDIMA.
- SELUBUNG SARAF SPINAL.
PRODUKSI SEBANDING ABSORBSI.
- ABSORBSI : ⇑ BILA P.CSS ⇑ .
- TAHANAN : ⇓ BILAP.CSS ⇑ .
SIRKULASI LAIN :LEWAT OTAK = C. LIMF.
8 SIRKULASI CSS :
KOMPOSISI CSS : JERNIH = AIR.
ULTRA FILTRAT DARAH.
100 - 150 ML (BERAT OTAK 1400 GR) .
(25 ML VENTRIKEL, 75 ML R.SUBARAKHNOID) PRODUKSI 500 ML. PER HARI. PRODUKSI ⇓ BILA T.I.K ⇑ .
PEREDAM. P. CSS =(° PRODUKSI X r FLOW ) + P SINUS V.
9 VOLUME DARAH OTAK (CBV) :
PALING LABIL, CEPAT TERPENGARUH OLEH T.I.K.
⇑ PADA DILATASI ARTERI/ OBSTRUKSI VENA 100ML. (2-10% ISI INTRAKRANIAL). 70% BERUPA DARAH VENA.
TRANSMISI LANGSUNG KERONGGA DADA.
10 VOLUME DARAH - ALIRAN DARAH OTAK (CBV - CBF) :
CO2 :
- ARTERIOLA : PALING METABOLIK REAKTIF.
- CBF ⇑ 2 - 4% / ⇑ 1 mmHg. P CO2 DAN ><.
O2 :
- CBF ⇑ BILA Pa O2 ⇓ ( < 50 mmHg ).
HIPOTERMI :
- VASOKONSTRIKSI ⇒ T.I.K. ⇓.
11 VOLUME OTAK :
1400GR. (2%BB.):
- 800 GR. GLIAL.
- 600 GR. NEURON.
KANDUNG AIR : ⇔ DARAH.
- 70% WHITE MATTER.
- 80% GREY MATTER.
12 B.B.B. :
KAPILER OTAK :
- LAMINA BASAL : TIDAK TERPUTUS- PUTUS.
- GLIAL END FEET.
- FENESTRA TIDAK ADA : PINOSITOSIS TIDAK ADA.
13 B.B.B. :
LARUT LEMAK : TAK TERBATAS. HIDROFILIK : TERBATAS. GULA - ASAM AMINO : PERLU PEMBAWA. Na / K / AIR : PERLU ATP - ASE.
14 B.B.B. :
PERUBAHAN OLEH :
- MEKANIK.
- BOLUS INTRA KAROTID ZAT HIPERTONIK :
- ZAT KONTRAS, MANITOL ⇒ PEMBAWA OBAT- OBATAN.
15 AUTOREGULASI :
PERTAHANKAN CBF
KONSTAN PADA TEKANAN ARTERIAL 50 - 160 MMHG (NORMOTENSIF).
CBF ⇒ CBV ⇒ TIK ⇒ CEGAH HIPERTENSI / SYOK.
16 PATOLOGI PENINGGIAN TEKANAN INTRAKRANIAL :
VOLUME ⇒ TEKANAN.
DOKTRIN MONRO - KELLIE.
PTIK ⇒ CBF.
CBF ⇒ METABOLISME OTAK.
PTIK ⇒ KEGAGALAN OTAK.
PTIK ⇒ PERGESERAN OTAK :
PERBEDAAN TEKANAN ⇒ HERNIASI OTAK.
EDEMA OTAK (CBF ⇓ ; BENDA ASING).
17 HUBUNGAN VOLUME - TEKANAN :
1 KOMPONEN ⇑ ⇒ PTIK , KECUALI :
- REDUKSI BERSAMAAN DAN EKUAL KOMPONEN LAIN. T.I.K :
- NORMAL : ± 10 MMHg. (136 MM H2O).
- ABNORMAL : > 20 MMHg.
- PARAH : > 40 MMHg.
18 DOKTRIN MONRO-KELLIE :
PADA TAHAP TERKOMPENSASI : V. OTAK + V. CSS + V. DARAH + V.MASSA = KONSTAN (TIK NORMAL)
CSS DIGESER KE SUBARAKHNOID KORD SPINAL
DARAH VENA DIGESER KE RONGGA DADA.
19 DOKTRIN MONRO - KELLIE :
20
21 Hubungan P.T.I.K - Kegagalan Otak :
PTIK ⇒ CBF & METABOLISME OTAK.
PTIK ⇒ PERGESERAN OTAK.
22 HUBUNGAN P.T.I.K - CBF :
1. KOMPRESSI ARTERI :
- HERNIA SUBFALSIN ⇒ A. SEREBRI ANTERIOR
- HERNIA TENTORIAL ⇒ A. SEREBRI POSTERIOR
2. MEREGANG DAN MEROBEK A / V BATANG OTAK.
3. PERFUSI OTAK (15% C.O ; 20% GULA ).
23 HUBUNGAN P.T.I.K - CBF :
TOTAL CBF KONSTAN : 50 ML/100 GR/ MENIT.
P. SINUS SAGITTAL ∼ T.I.K.
CBF = (P. ARTERIAL - P. SINUS SAGITAL)/r.SEREBROVASKULER
24 CBF ⇒ Metabolisme Otak. :
CBF : 1. TEKANAN DARAH ARTERIAL. 2. T.I.K. 3. AUTO REGULASI.
4. STIMULASI METABOLIK.
5. DISTORSI / KOMPRESSI OLEH MASSA / HERNIASI :
- AUTO REGULASI TERGANGGU.
- BENDUNGAN VENA.
- KOMPRESSI ARTERIA ⇒ ISKEMIA.
25 Hubungan P.T.I.K. - Pergeseran Otak :
1. TRANS TENTORIAL :
A. LATERAL : UNCUS ⇒ HIATUS ⇒ B.O.
- N. III ⇒ MIDRIASIS IPSILATERAL.
- PEDUNKEL ⇒ HEMIPARESIS KONTRALATERAL.
- TEPI TENTORIUM ⇒ A. SEREBRI POSTERIOR ⇒ INFARK LOBUS OKSIPITAL ⇒ HEMIANOPIA.
- TEPI TENTORIUM KONTRALATERAL ⇒ HEMIPARESIS IPSILATERAL.
26 Hubungan P.T.I.K. - Pergeseran Otak :
1. TRANS TENTORIAL :
B. SENTRAL :
- KOMPRESSI = LATERAL, TAPI BILATERAL.
- TEKTUM ⇒ PARESIS UPWARD GAZE + PTOSIS BILATERAL.
27
28
29 Hubungan P.T.I.K. - Pergeseran Otak :
2. TONSILER :
- TAHAP AKHIR KOMPRESSI SUPRATENTORIAL ⇒ GEJALA TAHAP AKHIR GAGAL BATANG OTAK.
- SENDIRI : TUMOR FOSSA POSTERIOR ⇒ TORTIKOLIS.
- GANGGUAN RESPIRASI > KESADARAN.
30 Hubungan P.T.I.K. - Pergeseran Otak :
3. SUB FALSIN :
- GIRUS SINGULATA ⇒ A. SEREBRI ANTERIOR ⇒ PARALISIS EKSTREMITAS KONTRA - LATERAL.
- JARANG SENDIRI.
31 HUBUNGAN PERBEDAAN TEKANAN - HERNIASI :
NORMAL : CSS BEBAS ⇒ TEKANAN EKUAL.
TERSUMBAT ⇒ BEDA TEKANAN ANTAR KOMPARTEMEN ⇒ HERNIASI.
32 EDEMA OTAK :
1. T.I.K. ⇑ ⇒ CBF ⇓ ⇒ ISKEMIA.
2. AKUMULASI AIR ⇒ r. SEREBROVASKULER ⇑ ⇒ CBF REGIONAL ⇓ .
3. ISKEMIA ⇔ EDEMA.
4. EFEK MASSA ⇒ DISTORSI / PERGESERAN >.
33 GAMBARAN KLINIS :
1. EDEMA PAPIL
2. NYERI KEPALA
3. MUNTAH
34 GAMBARAN KLINIS :
CUSHING RESPONS
1. BRADIKARDIA
2. HIPERTENSI 3. RESPIRASI IRREGULER
35 GAMBARAN KLINIS LAIN :
GANGGUAN KESADARAN : GCS
PUPIL LONJONG / DILATASI
PTOSIS BILATERAL
GANGGUAN UPWARD GAZE
EKSTENSI TERHADAP NYERI
36 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
DINI DAN AGRESIF : DAPAT CEGAH PTIK TAK TERKONTROL PADA PTIK SEDANG.
AKUT : CEDERA KEPALA & STROKE :
ANGGAP PTIK SAMPAI TERBUKTI TIDAK.
HINDARI TINDAKAN MENINGGIKAN TIK :
BARBITURAT AKSI PENDEK BERULANG
37 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
TELAH ATAU AKAN PTIK, PRIMER :
1. TINGGIKAN KEPALA HINGGA 30derajat. CEGAH GANGGUAN PERFUSI.
2. CEGAH KONSTRIKSI LEHER.
3. NORMOTERMIA.
4. PENGHILANG NYERI.
38 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
TINDAKAN AKTIF. PIKIRKAN ADANYA :
1. LESI MASSA (KLOT, TUMOR, ABSES dll).
2. PENINGKATAN VOLUME DARAH OTAK.
3. PENINGKATAN AIR OTAK (EDEMA).
4. PENINGKATAN LCS.
39 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
HIPERVENTILASI :
- BERAKHIR 8 - 20 JAM.
- pCO2 JANGAN < 25 mmHg.
DRAINASE CSS :
- TIDAK PADA SISI DENGAN ANCAMAN PERGESERAN GARIS TENGAH.
- TEKANAN MINIMUM 20 CM AIR.
40 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
MANITOL 20 %, CARA KERJA :
- MEMBUANG AIR OTAK EDEMA (?).
- KURANGI VISKOSITAS : VASOKONSTRIKSI.
- KURANGI VOLUME CSS.
- SCAVENGER RADIKAL BEBAS.
- GRADIEN MINIMAL 10 MMOL/KG.
41 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
MANITOL 20 % :
- 1 GR (5 ML)/KG BB. DALAM 10-15 MENIT.
- ULANG TIAP 3-4 JAM.
- OSMOLALITAS HARUS DIBAWAH 325 MMOL.
- BERSAMA HIPERVENTILASI, HANYA UNTUK MENGULUR WAKTU PERSIAPAN OPERASI : - ---- VOL. OTAK BERKURANG, KLOT BERTAMBAH.
42 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
MANITOL 20 %, MASALAH :
- GRADIEN BERKURANG, OSMOLALITAS HARUS DITINGGIKAN.
- ASIDOSIS SISTEMIK.
- GAGAL GINJAL.
- REBOUND BILA DIHENTIKAN
43 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
DIURETIKA GINJAL, FUROSEMID :
- TINGGIKAN OSMOLALITAS PLASMA.
- 20-40 MG.
- HARUS BERSAMA MANITOL.
- KURANGI PEMBENTUKAN CSS.
44 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
INHIBITOR ANHIDRASE KARBONIK : ASETAZOLAMID :
- KURANGI PRODUKSI CSS.
- SEDIKIT PERAN PADA PTIK KRONIK.
- TAK BERGUNA PADA PTIK AKUT.
45 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
STEROID :
- KURANGI EDEMA SEKITAR TUMOR.
- ATUR KESEIMBANGAN ALIRAN DARAH DAN VOLUME OTAK DIDAERAH EDEMA.
- TIDAK BERMANFAAT PADA TRAUMA OTAK. (METHYLPREDNISOLON DALAM PENELITIAN).
46 PENGENDALIAN T.I.K TINGGI :
BARBITURAT :
- MENGURANGI TINGKAT METABOLISME OTAK ⇒ SEKUNDER MENGURANGI ADS - TIK.
- EFEK VASOKONSTRIKSI ⇒ MENGURANGI VDS - TIK.
- AWASI HIPOTENSI DAN GAGAL PARU-PARU.
47 PENGELOLAAN T.I.K TINGGI :
MULAI BILA TIK 25 MMHG ATAU , LEBIH AWAL BILA SIMTOMATIK
PERIKSA JALAN NAFAS
PERIKSA POSISI KEPALA
48 PENGELOLAAN T.I.K TINGGI :
TERAPI JALUR PERTAMA :
- HIPERVENTILASI.
- DRAINASE CSS.
- FUROSEMIDA.
- MANITOL MULAI 0.5 G/KGBB, TITRASI.
- PERIKSA GAS DARAH ARTERIAL.
- PIKIRKAN CT ULANG.
49 PENGELOLAAN T.I.K TINGGI :
TERAPI JALUR KEDUA :
- HIPERVENTILASI MANUAL.
- BARBITURAT.
- SALIN HIPERTONIK.
- GAMMA HIDROKSIBUTIRAT.
50 Sekian
Referensi : Lihat daftar rujukan.
Kehalaman Utama
|