ILMU BEDAH SARAF


Dr. Syaiful Saanin, Neurosurgeon.
saanin@padang.wasantara.net.id
Ka. SMF Bedah Saraf RSUP. Dr. M. Djamil/FK-UNAND Padang.

Cari dalam ejaan/bahasa Indonesia di situs ini :
Search term:
Case-sensitive - yes
exact fuzzy

10. KELAINAN DEGENERATIF
A. Herniasi Diskus Intervertebral
B. Kelainan Diskus Servikal
C. Tulang Belakang Torasik
 
KEMBALI KEHALAMAN UTAMA
 

        III. TULANG BELAKANG TORASIK
        
        Kurang  dari  1 %  lesi diskus  terjadi  ditoraks,  dan 
        semuanya  terjadi dibawah ruas tulang belakang  kelima. 
        Kebanyakan  berusia  antara 40-50 tahun,  dan  sebagian 
        mengalami cedera sebelum onset gejala. Nyeri  radikuler 
        adalah  berdistribusi abdominal dan sering  dikelirukan 
        dengan kelainan viseral. Kompresi kord tulang  belakang 
        dapat  terjadi  tanpa  timbulnya  nyeri,  dan   mungkin 
        menyerupai  kelainan  degeneratif  primer  dari   kord. 
        Paraplegia mungkin terjadi segera setelah beberapa hari 
        atau memberat bertahap dalam beberapa bulan atau bahkan 
        tahun.  Lesi  anterior  terjadi,  menyerupai  trombosis 
        arteria  spinal  anterior,  dengan  kelemahan   spastik 
        tungkai  dan spinotalamik lebih dari  gangguan  sensori 
        kolum posteror. 
             Bukti radiologis adanya degenerasi tulang belakang 
        torasik berbentuk kalsifikasi pada ruang diskus,  bukan 
        penyempitan  atau terbentuknya bibir  osteofit.  Diskus 
        yang  mengalami kalsifikasi terkadang ditemukan  secara 
        kebetulan  pada  usia pertengahan,  dan  bila  kelainan 
        klinis sindroma diskus terjadi, mungkin tidak berkaitan 
        dengan   satu ruang diskus yang mengalami  kalsifikasi. 
        Mielografi  bisa memperlihatkan cacad pengisian,  namun 
        cara  pemeriksaan yang lebih baik adalah CT  scan  atau 
        MRI.
             Operasi  sulit karena kanal spinal torasik  adalah 
        sempit  dan sebagian besar diisi kord tulang  belakang. 
        Lesi  diskus  adalah  disebelah  sentral  dan  anterior 
        terhadap kord, yang mana sering kurang toleran terhadap 
        retraksi karena sudah diregang pada punggung  dibanding 
        daerah  leher. Laminektomi posterior  karenanya  selalu 
        dicegah  karena  risiko sangat tinggi  atas  terjadinya 
        kerusakan  kord  permanen.  Pendekatan  hati-hati  dari 
        samping  diperlukan,  dan diskus  dibuang  baik  dengan 
        pendekatan   anterolateral  transtorasik  atau   dengan 
        kostotransversektomi.