III. TULANG BELAKANG TORASIK
Kurang dari 1 % lesi diskus terjadi ditoraks, dan
semuanya terjadi dibawah ruas tulang belakang kelima.
Kebanyakan berusia antara 40-50 tahun, dan sebagian
mengalami cedera sebelum onset gejala. Nyeri radikuler
adalah berdistribusi abdominal dan sering dikelirukan
dengan kelainan viseral. Kompresi kord tulang belakang
dapat terjadi tanpa timbulnya nyeri, dan mungkin
menyerupai kelainan degeneratif primer dari kord.
Paraplegia mungkin terjadi segera setelah beberapa hari
atau memberat bertahap dalam beberapa bulan atau bahkan
tahun. Lesi anterior terjadi, menyerupai trombosis
arteria spinal anterior, dengan kelemahan spastik
tungkai dan spinotalamik lebih dari gangguan sensori
kolum posteror.
Bukti radiologis adanya degenerasi tulang belakang
torasik berbentuk kalsifikasi pada ruang diskus, bukan
penyempitan atau terbentuknya bibir osteofit. Diskus
yang mengalami kalsifikasi terkadang ditemukan secara
kebetulan pada usia pertengahan, dan bila kelainan
klinis sindroma diskus terjadi, mungkin tidak berkaitan
dengan satu ruang diskus yang mengalami kalsifikasi.
Mielografi bisa memperlihatkan cacad pengisian, namun
cara pemeriksaan yang lebih baik adalah CT scan atau
MRI.
Operasi sulit karena kanal spinal torasik adalah
sempit dan sebagian besar diisi kord tulang belakang.
Lesi diskus adalah disebelah sentral dan anterior
terhadap kord, yang mana sering kurang toleran terhadap
retraksi karena sudah diregang pada punggung dibanding
daerah leher. Laminektomi posterior karenanya selalu
dicegah karena risiko sangat tinggi atas terjadinya
kerusakan kord permanen. Pendekatan hati-hati dari
samping diperlukan, dan diskus dibuang baik dengan
pendekatan anterolateral transtorasik atau dengan
kostotransversektomi.