Kelainan Degeneratif Saraf Tepi. Kuliah Blok 18/09. SMF Bedaf Saraf RSUP Dr. M. Djamil Kehalaman Utama
Neuropati Saraf Tepi
Definisi : Adalah proses degenerasi saraf tepi yang mempersarafi terutama otot ekstremitas bagian distal.
Deskripsi Degenerasi akson dan mielin Semua usia, tu. pria 30-50 tahun Onset pelan, kompensasi otot sehat Gangguan komunikasi perifer dengan otak : ringan hingga berat Saraf tunggal (CTS) atau multi (GBS)
Anatomi Akson, endoneurium, perineurium-fasikel, epineurium, mielin, nodus Ranvier, sel Schwann Akson bermielin dan tidak bermielin Mielin : 70 % lemak, 30% protein : isolator, fasilitasi konduksi Nodus Ranvier : Konduksi Salsatori
Pola Patologis SST Degenerasi Wallerian Aksonopati distal Demielinasi segmental
Degenerasi Wallerian Distal : disintegrasi struktur dan degradasi kimia Badan sel : Disagregasi RER, badan sel mmbulat, sitolasma bening, inti keperifer : Khromatolisis sentral : sintesis protein Schwann : Proliferasi → mielin baru
Aksonopati Distal Distal ⇒ dies back (obat, racun industri) Neurofilamen, organel terkumpul di akson yang degenerasi Berat = DW. Lanjut, akson bermielin hilang Akibat patologis pada badan neuronal
Demielinasi Segmental Hancur/hilangnya mielin. Akson intak Konduksi salsatori hilang Cepat/reversibel atau akson hilang/permanen Akson tak bermielin, mielin tipis, onion bulbs, hilangnya akson NP infl, diftr, leukodistrf, Charcot-Marie
Pemeriksaan Neuropati D/, aksonal/demielinatif, E/ Riwayat Klg, lingk, sistemik, PD, lab NCV : aks : amplitudo pot. aksi rendah, demielinasi : perlambatan/blok EMG : denervasi/kelainan otot primer CSS : demielinatif inflamatori : peninggian protein, pleositosis
Pemeriksaan Neuropati Bila ragu : biopsi Sural, morfometri, preparat berkas serabut, biopsi kulit Biopsi kulit : diabetik/serabut bermielin kecil/tidak bermielin : Biopsi sural : aksonal/demielinatif, akut/kronis. Hanya beberapa spesifik
Etiologi Utama Oto-immunitas : poliradikuloneuropati demielinatif inflamatori Vaskulitis : kelainan jaringan ikat Kelainan sistemik : DM, uremia, sarkoidosis, myxedema, akromegali Kanser : neuropati paraneoplastik Kompresi dan trauma
Etiologi Utama Infeksi : leprosi, kelainan Lyme, AIDS, herpes zoster Disproteinemia : mieloma, krioglobulinemia Defisiensi nutrisional & alkoholisme Bahan industri toksik & obat-obatan Keturunan
Gejala Rasa terbakar, ditusuk-tusuk, baal, sensitif : dari jari keproksimal Berat : kelemahan otot Risiko tidak disadari DM : bisa setelah 15-20 tahun onset Anemia pernisiosa awal : pucat, lemah, sesak, kulit kuning, nyeri mulut/lidah
Neuropati Diabetika Penyebab tersering Lebih dari 1/2 DM lama Jenis : pnp simetrik kronik, np proksimal (amiotrofi diabetika), mono np, rp kranial Dasar : iskemia Penebalan arteriola (membrana basal) Perub. Glikasi non enzim & biokimia lain
NP Demielinatif Inflamatori Jarang. Kelainan imun Antibodi-act. T-lymph >< antigen : ↑reaksi inflamasi & makrofag : hancurkan mielin dan akson > GBS dan CIDP
1. Guillain Barre Var ; AIDP (90%), AMAN, Miller Fisher S AIDP : parestesi jari → lemah, arefleksia → buruk dengan cepat → plato dalam 4 minggu → pemulihan Beberapa lengkap dalam 1-2 hari Lumpuh lengkap, tidak bisa bernafas 5% tewas, 10% yang hidup : gejala sisa
1. Guillain Barre NCV: ↓/blok, Lab :↑protein, relatif sedikit sel (dissosiasi albuminositologik) PA : mononuklir perivaskuler, demielinasi, makrofag. Paling berat pada radiks dan pleksus Pemulihan : mielin tipis (ada regenerasi) AMAN : akson rusak, sedikit inflamasi
1. Guillain Barre Didahului Infeksi Kompilobakter Jejuni, Sitomegalovirus, Mikoplasma dll, vaksinasi (gangliosida GM1/GM2) : >< antibodi (membran nodal & mielin para nodal) → inflamasi ↑ Tindakan : Penggantian plasma & immunoglobulin IV
2. CIDP Kronik berulang→cacad berat permanen NCV : ↓/blok, ↑ latensi distal & F wave CSS : Protein ↑, sel tidak PA : demielinasi, mielin tipis (deg. tidak lengkap), hipertrofik, akson hilang, terberat proksimal/radiks, otoimmun Th/ : ganti plasma, ig IV, kortikosteroid
Neuropati Herediter Jarang : kelainan penimbunan lisosomal, kelainan peroksisomal, amiloidoses familial : Bagian defek metabolik sistemik NP motor/sensori herediter : tunggal Contoh : CMT (Terbanyak), FAP
1. Charcot-Marie-Tooth CMT1, CMT2, CMT X-link, CMT3 CMT1 : paling sering, 1/2.500, dominan otosomal, lemah/atrofi otot distal tu. peroneal (stork leg), pes cavus, hilang sensori, tremor aksi, mulai saat kanak-kanak, bisa hidup normal
1. Charcot-Marie-Tooth CMT1 : NCV : ↓, PA : demielinasi, mielin tipis (regenerasi), akson hilang, onion bulb, neuropati hipertrofik Genetik. Duplikasi krom 17 gen PMP 22 (diferensiasi Schwann): ↑/mutasi, atau mutasi gen Myelin Protein Zero (MPZ)
1. Charcot-Marie-Tooth CMT2 : Genetik. Aksonopati distal. CMT X-link : Mutasi protein gap junction connexin 32. Gen PMP22 hilang : gangguan sensor tekanan
1. Charcot-Marie-Tooth CMT3 (kelainan Dejerine-Sottas): Mutasi otosom dominan & resesif gen PMP22, MPZ dll. NP hipertrofik demielinatif infantil Pentingnya protein mielin untuk stabilitas struktur mielin Perubahan genetik, fenotip bisa sama
2. NP Amiloid Familial Terutama mutasi otosom dominan gen transthyretin Protein mutan berbentuk amiloid merusak SST, jantung, ginjal, GIT dll Pertama dan paling berat : serabut kecil Hilangnya sensasi nyeri, suhu, otonom Transthyretin diproduksi hati→transplantasi
Neuropati Vaskulitik Poli-arteritis nodosa : Mono np tunggal/multipel (iskemik), poli np asimetrik/simetrik distal Biopsi sural : arteritis necrotizing, infiltrasi inflamatori perivaskuler, perdarahan dengan disposisi hemosiderin, neovaskulerisasi epineural, perubahan fasikel. Otot : vaskulitis, atrofi denervasi
Tidakan Terhadap SST Terapi spesifik atasi penyebab Terapi fisik Terapi kelainan sekunder
Sekian SMF Bedaf Saraf RSUP Dr. M. Djamil Kehalaman Utama