Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!
Puisi3

Alam Puisi

Puisi Bersama Teman-teman
Cuba-cuba Bersajak Puisi PULA!!

Anfy preview
Sorry, your browser doesn't support Java(tm).

1
Puisi dari S_ana
18.8.1999

Semalam aku terlupa akan diri..
yang hanyut
dibuai gelombang kasar
yang leka akan buih-buih indah
terlalu lama ku rasakan
yang indah bukan hak manis
yang pahit bukan selalu luka

hari ini
terjaga dari lena yang panjang
dalam diri aku kenalmu
tersembunyi dalam hati nurani


20.8.1999

Biar terpahat hari ini..
semalam yang tinggal kenangan
terganggu dalam lena
sepanjang masa
hilang dahan dan pohon rendang
ku paut pada rapuhnya ranting
tumpas jua
walau aku tongkat pada akarnya

bisik-bisik angin lalu
pohonlah kepadaNya kehidupan hari esok
sedar akan kecerahan purnama
tak seiring kebahangan mentari
cahayanya kedua-duanya kau beri
untuk menerangi hati ini

24/8/1999

Angin yang lalu menyapa diri
melukis sepi di cermin hati
sepi.... dan terus sepi..

asyik tarian bayu ku perhatikan
terleka diri dipersendakan
oleh perasaan naluri insan

bimbingan mu aku pohon
agar tidak terus lena dalam tidurku
tidak terpesong arahku
untuk itukah aku perlu berlalu??


Puisi dari 6Tolak6
21/8/1999

Di...
di sini..
dingin...
embun menumpang bertamu di daunan..
santunnya membelai tubuh-tubuh tersenyum
yang diulit mimpi-mimpi
binaan angan kenyataan semalam
arca tuaian janji kasih yang bersumpah
dari semaian percaya mempercayai budi

sana..
di sana...
tidak....
di pagi dininya tidak dingin
embun telah lama merajuk
rajuk yang tak bisa dipujuk-pujuk
dik rakusnya tangan-tangan kasar
yang membakar dan terus membakar
mayat sibapa, mayat si ibu
mayat sianak, mayat sicomel
api..api..apiiiiiiiiiiiIIIIII!!!!!

21/8/1999

Singkaplah tirai jerebu
yang membelenggu pandang
palingkan pandang dari
mayat-mayat hidup
di lorong-lorong hanyir-sempit
palingkan pandang dari
penjual-penjual maruah
yang kehilangan maruah mak ayah

pandanglah di tengah ruang permai itu
nun di situ
ada anak muda
yang sedang berjuang nyawa
demi perinsip kebenaran ayahnda
nun di sana
ada anak puteri
sedang menabur bakti
mengendong harapan bonda
mengekal sopan-santun tak bermaksud lemah...

jangan dikuburkan
benih semangat yang baru bercambah
takut keadilan deritanya
bergolak meledak dan membakar
api...api...apiiiiiIIII!!!

22/8/1999

Suatu waktu dahulu
daerah hatinya pernah damai
disapa sepoi bayu yang nyaman
ditamu janji dan kata bersumpah
menerima budi menghambat harapan

suatu waktu kemudian
daerah hatinya hangus terbakar
dik bahang api fitnah
yang cemburu pada kedamaian
membawa ribut yang merobek percaya
walau kata masih disumpah-sumpah
ditafsir dusta!dusta sahaja....

dan tika ini
matanya sering berlinangan
dengan butir-butir
mutiara si AIR mata....
mengharap apalah kiranya
kesucian siAIR dapat mencuci
yang hangus?
dan kejernihan si AIR dapat memadam
API yang ganas membakar?
api..api..apiIIIIiii!!!


Puisi dari JinAir....


Mentari pagi membawa ceria
sehari lagi dapatku bernyawa
lihat kawan menari sambil cerita
nadanya sedih gundah gulana
adakah sekadar mencurah rasa
kerana lenggoknya tari..terasa hiba

mata melihat jari menari
duduk JinAir nak faham reaksi
yang disuratkan, adakah isi di hati
almaklumlah JinAir masih 'L' lagi
dalam ceria sue terluka
dalam bercerita invisible turut merasa
almaklum JinAir masuk dah separuh cerita

24.8.1999

Assalammualaikum semua di sini
hening pepagi JinAir dok sendiri
ruangan pertama bila pc operasi
tak lain tak bukan ruangan ini
ekor kaki eerr badan sekali
tak lagi tumpang JinAir menari

terima kasih JinAir pada sue eerrr marie
tak sakit tak pedih JinAir tak pun ambik hati
takut JinAir tempo tak kena tari
memarah lak yang menari yang jadi pemerhati
emangnya lantai jongkang jongkit kalau menari
tak pula pada sue_marie, s_ana..dan invi...

lihat intai teropong perhati
lengguk nan hiba nan sedihkan hati
JinAir pasti ada hikmah di sisi
ringan hati airmata mencuci
tambah tebal kalam pengalaman mata hati
empunya badan bertambah bistari

lihat intai teropong perhati
lengguk nan cerita meriangkan hati
JinAir pasti ada hikmah di sisi
bagi kebaikan yang dapat mengisi
diberi kesenangan ketika di sini
disenangkan juga dikemudian hari

sekadar terfikir dan terimbas minda ini
alkisah kehidupan yang sementara ini
do i make sence or senseless of me
stand by my self or i am with everybody..
for astray i'm afraid, seek advices from thee


Puisi dari invisible....
18.8.1999

Riak-riak air di muara
dan titis gerimis semalam
aku terpanggil
mengisi kekosongan
antara waktu terluang
dan bisik-bisik para tamu
yang hadir...
dengan lirik senyum
semanis senyum "monalisa"..
dan gadis ayu
terpinggir sendirian

buat sebuah mimpi
di hujung sebuah kerinduan
membelai dalam keasyikkan
antara sedar dan tiada
yang hampir
memamah sebuah kesucian
terjerat antara mimpi dan realiti
adalah kesedaran
yang maha agung


18.8.1999

andai kata ....
esok masih ada mentari
pada tanah gersang
yang terbiar tanpa embun
maka.....
merekahlah bumi
tanpa rela
dan sepi tanpa berita

namun layar yang patah
akan ku baiki....
meski tanpa angin bertiup
dan tangan sebagai pendayung
pasti ku harungi jua
kerana kamar hati yang sepi
umpama malam yang tiada berbintang
umpama lautan yang tiada berombak
adalah suatu lumrah
untuk penantian
yang tiada pernah kenal...
erti sebuah kehidupan..


19.8.1999

Dan tinta waktu yang berlalu
memahat lakaran duka
di kamar hati kesepian
pada jalur-jalur....
dan liku-liku yang berduri
mencerna sebuah harapan
umpama istana pasir
musnah dilanda ombak

namun....
sejuta harapan menunggu
gelisah dalam penantian
meraba kemesraan..
di kamar hati yang berkuncah
dilambung ombak keraguan
dicelah realiti
dan harapan yang terdampar


20.8.1999

dan ceria termamah
di dedaun dedaun kering
yang gugur
tanpa arah
seperti ombak yang pergi
tanpa motif....

tinggal sebuah lamunan
di kamar sepi
dan bayu yang bertiup
umpama bara yang panas
meratah hati-hati lesu
dan titis-titis air mata

20/8/1999

Dalam hening cahaya
pasti ada sinarnya
dalam kelam suria
masih ada sisa-sisa nostalgia
yang menghimpit rasa
dan titis-titis air mata

mampukah diteruskan
langkah mu...
dalam kelesuan
dari terseliuh bisikan duka..?
mampukah kau berdiri
sedangkan kaki belum terubat...?

sisa-sisa nostalgia
akan terus mencengkam
benak-benak kerdil....
mampukah....???

21.8.1999

Langkah demi langkah
terpahat nostalgia sepi
terukir pada lirikan senyum
yang suram....

bangkitlah
ubatilah luka mu
dan benamkan kepahitan
yang menghiris luka-luka lalu
senyumlah...
dan cerialah...
kerana perjalanan masih jauh
sejauh jagat yang terbentang
dan tiada penghujungnya
senyumlah...

22.8.1999

Di gersang rindu
mimpi buruk tercalit
mencairkan nostalgia semalam
yang datang mengimbau
menitis air mata
tanpa silu

atur semula langkah mu
merintis nostalgia semalam
awasi duri dan onak
agar senyummu ceria

biar imbasan berlalu
tanpa toleh ke belakang
susur semula....
imbas-imbas duka
dan lambaian seduan
yang tinggal dipenjuru hati
untuk waktu-waktu terluang

23.8.1999

Nostalgia menggamit rasa
buat satu kepuasan
meniti hari-hari berlalu
memori sebuah fenomena
mimpi sebuah realiti
adalah satu ilham
dan sinar yang wujud

tapi ingatlah
kita hanya mampu merangka
mengukir memori
membentuk nostalgia
tapi kita bukan penentunya...

namun....
jangan pasrah pada nasib
jangan kecewa dan mengecewakan
jangan mimpi ke puncak
jika puncak milik orang
jangan mimpi ke gunung
jika tak mampu di daki

tapi....
kita masih punya hati
dan jagalah hati itu
kerana esok dan lusa
masih dalam kesamaran

24.8.1999

Hidup ibarat musafir
berjalan mencari arah
dan ketentuan dari ilahi
dan akurlah kehendaknya
pasrah dan menerima
adalah terbaik

langkah demi langkah diteruskan
kerana penghujungnya masih jauh
sekali sekala....
toleh ke belakang
dongah ke langit
tunduk ke bumi
dan teruskan langkahmu ke depan
buat sebuah penitian
ke puncak

25.8.1999

Di laluan berliku...
banyak onak dan duri
di persimpangan delima
krikil tajam menanti
dan di penitian yang sempit
air mata membasahi pipi

namun....
langkah longlai dan lesu
harus diteruskan
dan kesatlah air mata
ubati luka-luka lalu
meski dalam parutnya
menikam dan tertikam
dan darah di mana-mana
adalah ketentuan
yang tersurat...

nyalakan obor harapan
teruskan langkah mu
tinggalkan bayangan duka
yang sering mengejar mu
pasti kau berjaya
melangkahi batas-batas luka
masa lalu mu...