Landak adalah binatang yang disegani oleh binatang-binatang lain yang berada di hutan. Binatang-binatang lain yang berada di hutan merasa segan kepada Landak karena melihat duri-duri yang menyelimuti tubuhnya.
Pada suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan di tengah hutan, Landak menemukan kulit singa yang telah mati. Timbullah niat buruk Landak untuk menakut-nakuti binatang-binatang lain.
Kalau aku oakai kulti singa ini, semua binatang yang ada di hutan pasti akan semakin takut kepadaku. Itulah yang ada di dalam pikiran Landak.
Landak pun memakai kulit singa yang telah mati itu. Setelah itu, Landak meneruskan perjalanannya. Dugaan Landak ternyata benar. Semua binatang yang ditemuinya ditengah hutan lari ketakutan begitu melihatnya. Landak merasa senang karena telah memperdayakan binatang-binatang lain.
Namun, di antara semua binatang yang ditemuinya itu, ada seekor binatang yang tidak merasa takut kepada Landak. Binatang yang tidak takut kepada Landak yang telah memakai kulit singa itu adalah Serigala. Rupanya Serigala telah mengetahui tipu daya dan permainan yang dilakukan Landak.
"Mengapa kau menertawakanku? Apakah kau tidak takut kepadaku? Akulah si Raja Hutan!" bentak Landak ketika melihat Serigala menertawakannya.
"Ha, ha, ha … aku tahu kau bukan si Raja Hutan yang sebenarnya," jawab Serigala dengan tenang.
"Benar kau tidak takut kepadaku?" tanya Landak.
"Aku tidak takut! Kalau kamu memang benar sang Raja Hutan, keluarkanlah suaramu yang berwibawa itu!"
Mendengar ucapan Serigala, Landak bisu seribu bahasa. Serigala itu lalu berkata lagi, "Aku tahu kau adalah Landak yang berbaju singa. Tapi, walaupun kau berbaju singa, suaramu tetap tidak bisa berubah. Suaramu tetap suara Landak."
Setelah berkata begitu Serigala pergi meninggalkan Landak. Sementara Landak tetap terdiam karena merasa malu oleh perbuatan yang telah dilakukannya.