istriku, relakan malam ini kulukis rahimmu
dengan catcat sperma tanpa mitologi pembiakan
atau kitab suci bernama birahi. sebab aku tak
ingin ia menjelma industri kehampaan yang
merobah kosong jelma keriuhan, memaksa kelu
jadi gempita. ia-lah sanggar pamujan dimana
kita menikmati ning, bukan ladang dimana kita
pongah atas nama sejarah. ya, disanalah Tuhan
pernah menyemayamkan keperkasaan dan
membisikkan cinta.
istriku, biarlah Tuhan menuntaskan titah. dan
seperti doaku yang tak berkehendak memihak,
tak memaksa, benihbenih yang disemai akan
dituai oleh kuasaNya sendiri