ARTIS SOLO
BAYANGAN
AISHAH
TERKENANG SAAT YANG INDAH
WAKTU KITA BERSAMA
BERTEDUH DIBAWAH SATU BUMBUNG
KAU BUKA JALAN BAHAGIA
PADA JIWA TERBIAR LUKA
KAU MEMBERI
KEKUATAN DALAM KEPAYAHAN
DISAAT KU MENCARI ARAH HIDUP
TIAP WAKTU DIKAU MEMAYUNGIKU
TERPESONA DIBWAH GEDUNGNYA..OH..OHH..
BAYANGANMU....
DAN AKU BAGAI TERLUPA
BAHAWA TAKDIR YANG ESA
SEMUA TELAH DIRENCANA
KAU PERGI DALAM SEKELIP MATA
UNTUK SELAMA-LAMA..OH..OH...
BERSEMADI
DISAAT KU MASIH AMAT MEMERLU
KEHARUMAN CINTAMU YANG SATU
APA DAYA INI TAKDIRNYA SEMUA
DAN YANG TINGGAL DIRI KU BERSAMA
BAYANGAN
NAMUN PUN BEGITU KAU TETAPKAN
WUJUD
DALAM JIWA KU BERSEMI
TAK PERNAH LARI
KENANGAN LALU
KUBAWA BERSAMAKU
MERINDU.....OH...OH
BAYANGMU DIKALA SEPI MENDATANG
TAK DAPAT KU MENAHANKAN
AIRMATA KERINDUAN
SEMANGAT MU
TERAS BERSAMAKU
WALAU KITA TEREPISAH DIDUNIA
SENYUMMU KINI JADI TANGISKU
TIAP HARI WAKTU KU MENCARI
OH.. OH..
KU HULUR DOA BUAT MU
ABADILAH DISANA..OH..OH
SEJARAHMU YANG GEMILANG
BERSAMAKU
BAYANGAN..BAYANGANMU..
BAYANGAN.......
Liza Hanim
Di hatiku cinta berbunga
Dan rinduku seharum bunga
Setiap detik kini nyata
Hanyalah dirimu sayang
Namun jauh di sudut hati
Mungkinkah kau daku miliki
Tak sanggup aku bersendiri
lagi
Kehilanganmu oh! kasih
Tak sanggupku menghadapi
Tuhan sesungguhnya
Kau lebih mengerti
Pedih... menyaksikan dikau
dan dia
Pilu... airmata kasih mengalir
di pipi
Hampa... impianku luka berdarah
Mana harusku bawa hati yang
kecewa
Tak sanggup kehilanganmu
Walau itu hanya dalam mimpiku
Dengarkanlah oh sayang bicaraku
Sesungguhnya ku menyintaimu
Ku luahkan perasaanku
Yang terpendam di dalam kalbu
Ku tulis lagu
Dengarkanlah getaran cinta
di jiwa
Seandainya dikau mengerti
Katakanlah pada diriku
Siapakah yang ada di hatimu
Telah sekian lamanya
Kau bertakhta dalam jiwa
Setiap ketika rinduku untukmu
AISHAH
KENAPA
MATAKU TAK TERPEJAM
WALAU
MALAM TELAH BERAKHIR
MENUNGGU
PANGGILAN RINDUMU
MERDU SUARAMU
MENIKAM KALBU
**
SAMPAI BILA
AKU HARUS MENANTI
DALAM RINDU YANG DALAM
TAK BERTEPI
ADAKAH TITIK CAHATA
DIHATI
MENERANGI JALAN
HIDUPKU NANTI..
(HIDUPKU NANTI..)
WAKTU PUN
TELAH BERLALU
AKU TIBA
KEPENGHUJUNG HIDUPKU
NAMUN DUKA YANG
KU TANGGUNG INI
MASIH JUA
IA DISITU
ULANG ** 2X
Aku tetap di sini selalu
Di dalam susah di dalam senang
Aku tetap menyayangi diri
mu
Begitulah pegangan ku
Biar apapun melanda
Aku tetap diriku bagai dulu
Aku tetap insan yang kau kenali
Kasihku tak berbelah bagi
Aku tetap memberi yang termampu
Sepenuh jiwa raga ku
Tiada yang lebih bahagia
Bila aku melihat kau gembira
* :
Diduga diuji
Tiada sekali-kali aku mengalah
Berundur pergi
Biar apa terjadi
Ku tetap percaya
Kasih pada mu
Kasih yang satu
Ku tetap aku
Tak ingin aku
Melihat kau derita
Tak sanggup aku merasakannya
Biar hebat dugaan yang mencabar
Aku tidak pernah gentar
Oh....
( Ulang Rangkap *)
Biar apa terjadi
Kasih yang satu
Ku tetap aku
Bagaikan cahaya lilin
Menerangi gelap malam
Takkan berubah arah
Kekal setia menanti
Walau akhirnya membakar diri
Mentari terbit pagi
Diiringi hujan gerimis
Senyum diukir hanya lindung
luka di hati
Cinta disemi tak berhaluan
kini
* :
Ku pertaruhkan hati pada cinta
tak keruan
Mungkin cinta ku ini sekadar
hanya sandaran
Ku sangka redup kasih ku tiap
waktu
Namun dibakar dusta mu
Ku sangka salju rindu ku tiap
waktu
Namun apa daya terhempas jua
Ku semadikan rindu ku pada
mu
** :
Pergilah oh kekasih
Pergilah Oh sayang ku
Mungkin telah ditentukan Tuhan
Antara kita tidak tertulis
Untuk bersama... Oh...oh...
( Ulang Rangkap * dan ** )
( Lagu : Adnan Abu Hassan - Lirik : Hani MJ )
Semalaman
Terkenangkan diri mu
Mengalir airmata ku
Membasahi pipi
Mengapa kau
Sanggup meninggalkan diri
ku
Sedangkan kau tahu
Perasaan ini
* :
Kau berjanji
Akulah kekasih mu
Sanggup ku singkirkan semua
cinta yang lalu
Tidak ku duga ini akan terjadi
Kata perpisahan yang kau pinta
** :
Biarkanlah
Biarkan aku hidup sendirian
Tak ingin ku mengenangkan
Kisah lama
Biarkanlah
Biarkan aku hidup sendirian
Kerana hati ini telah dilukai
( Ulang Rangkap *, ** )
Kan ku cari jalan yang sunyi
Untuk menghindar diri dari
mu
Ku berjanji di dalam hati
Tak kan lagi ku menjumpai
mu
Di tengah nya kabut bermandi
embun pagi
Dingin membuat hati ku membeku
kau yang telah membuat luka
di hati ku
kau yang telah membuat janji-janji
palsu
Kau yang selama ini aku sayangi
Kau merubah cinta ku jadi
benci
Di tengah nya kabut bermandi
embun pagi
Dingin membuat hati ku membeku
kau yang telah membuat luka
di hati ku
kau yang telah membuat janji-janji
palsu
Kau yang selama ini aku sayangi
Kau merubah cinta ku jadi
benci
( Lagu : A. Riyanto - Lirik : A. Riyanto )
Rindu bertandang lagi kekasih
Hatiku merintih keranamu
Kesunyian yang mencengkam
Dilautan kenangan
Ajaibnya perasaaan….
Rindu membawa daku kekasih
Pada musim-musim bersamamu
Rasa kasih dan rindu
Yang tertanam buatmu
Dijambangan usiaku
Waktu memisahkan aku denganmu
Kemanisan bersatu dalam sebuah
rindu
Kini saat indah menjadi sejarah
Dan musimpun berlalu bersama
waktu
Kini bertemankan sebuah perasaaan
Rasa kasih, rasa rindu padamu
Rindu bertandang lagi dihati
Rindu menghampiri kala sunyi
Dihalaman hidupku
Yang kosong tak terisi
Sungguh lama dikau pergi…..
Kau berjanji akan masih seperti
dahulu
Mencintai menyayangi ku dengan
sepenuh hati
Dalam hujan dan kemarau kau
lindungi aku
Belum puas ku kecapi hangat
kasih mu
* Sejak engkau
pergi dulu
Kembalikan belaian jiwa ku
Moga cinta bercahaya selamanya
Sedalam mana cinta mu
Hingga sanggup melukakan hati
ini
Di kala aku rindu
Kasih sayang mu di sisi ku
hingga akhir nanti
Pulangkanlah bintang siang
dan malam ku
Lepaskanlah sengsara ini
Katakanlah engkau menjadi milik
ku
Berjanjilah hilangkan resah
ku
* Sejak engkau
pergi dulu
Kembalikan belaian jiwa ku
Moga cinta bercahaya selamanya
Tak sengaja lewat depan rumahmu
Ku melihat ada tenda biru
Dihiasi indahnya janur kuning
Hati bertanya pernikahan siapa
Tak percaya tapi ini terjadi
Kau bersanding duduk di pelaminan
Airmata jatuh tak tertahankan
Kau khianati cinta suci ini
* Tanpa undangan
, Diriku kau lupakan
Tanpa utusan . . . Diriku
kau tinggalkan
Tanpa bicara . . . Kau buat
ku kecewa
Tanpa berdosa . . . Kau buatku
merana
Ku tak percaya . . . Dirimu
tega
Nodai cinta . . . Khianati
cinta
Penyanyi: Yunizar Hossein
Dalam sepi kuterbayang
Wajahmu bermain di mataku
Lantas bercucuran air mata
Berlinangan di pipiku
Mengenangkan peristiwa
Di suatu masa kita berdua
Bermesra dan saling menyinta
Namun perpisahan akhirnya
Betapa sedih betapa pilu
Melihat kau berdua disitu
Bersama duduk diatas takhta
Di hari persandinganmu
Burung-burung pun turut berkicau
Menyanyikan lagu indah
Sanak saudara sekelian yang
ada
Semua turut gembira
Selamat kuucapkan padamu
Semoga kau bahagia dengan
pilihanmu
Selamat kupinta izin pergi
dahulu
Membawa diriku kealam baru
Selamat wahai pengantin baru
Semoga bahagia keanak cucu
Selamat tinggal oh sayangku
Penyanyi: Eisya
Dikala malam sepi bila ku sendirian
Kisah yang silam datang menjelma
Walaupun semuanya telah berlalu
Tapi tetap segar didalam ingatanku
Bila ku kenang masa yang lalu
Airmataku membasahi pipi
Angin nan malam teman sejati
Untuk mengubati hatiku rindu
Padamu..
Nurani.. Kau lambang cintaku
Oh.. Nurani
Namamu sentiasa dihatiku sayang
Masih segar dalam ingatanku
Dihari pernikahan kita
Kucium tanganmu dan kau mengucup
dahiku
Kuterasa sungguh bahagia
Kerana dapat hidup bersamamu
Moga kasih sayang kita
Kekal untuk selamanya
Tapi sedikit tak ku duga
Ia hanya sebentar saja
Kasih yang diikat terlerai
juga
Semasa kepulanganmu
Kau ditimpa bencana
Kau tinggalkan diriku
Untuk selama-lamanya
Nurani..Nurani.. Nurani..
Oh sayangku
Setinggi seluas gunung dan
lautan
Sejuta harapan dipertaruhkan
Beronak berliku jalan kulalui
Selagi berupaya ku teruskan
Alangkah sukarnya memadam bayangan
masa silam
Di dalam keberanian terusik
jua perasaan
Tidak hentinya memanjang dan
semoga jiwa ini terus tabah
Sesungguhnya saat yang terindah
hanyalah sementara
Yang terpahat di dalam diri
hanya kenangan dan nestapa
Tak rela ku turutkan hati
Menyesali apa yang terjadi
Andainya begitu suratan yang
tertulis diazali
Biarlah walaupun ku sepi
Sedih pedih dikhianati
Aku kan tetap terus mengorak
langkah perjalan ini
Tidak salah rasanya
Andai ku memuja
Anggun di wajahmu
Kerna hati ini dah tertawan
Cinta tak kenal siapa
Hadir tanpa dipaksa
Walau berkecai badan
Melepaskanmu aku rela berputih
tulang
Dan tak sanggup aku lihat
Engkau dipimpin oleh insan
lain
Dan tak sanggup aku dengar
Tentang keburukanmu
Hendak ku hampirimu
Untukku luahkan semuanya
Sayangnya lidah ku kelu
Apa lagi harus ku perbuat
Agar kau mengerti maksud tersirat
Maka terpaksalah aku melepaskan
Apa yang telah tersimpan sekian
lama
Aku cinta kamu aku perlukanmu
Untuk mengisi ruang kekosongan
Kau merenung bersahaja
Lalu tersenyum tanda rela
Ke marilah kekasih
Tak perlu kau menoleh
Aku di depanmu bukanlah bayang
Ku ingin cipta sejarah
Sejarah indah denganmu
Ku Intai Cinta Dalam Rahsia
( 1 )
Berbisik di dasar hati
Bertanyakan pada diri
Tentang 'kasih
Tentang cinta
Haruskah aku menanti
Haruskah tangan ku ini
Menggapai hanya
Ilusi mimpi
( bridge )
Putusnya di dalam hati
Tak mungkin bercantum lagi
Ku intai cinta dalam rahsia
Dan airmata
( korus )
Mereka sering berkata
Cinta itu milik kita
Tapi mengapa kau enggan
Ucapkan cinta
( ulang 1, bridge, korus, korus, korus )
Pasrah
Ingin ku sendiri
Meniti hari
Kala sunyi
Yang melanda sepi
Alam bisu
Bagaikan mengerti
Berakhirnya sebuah memori
Ingin ku melangkah
Membawa diri
Kerna cinta
Yang dikhianati
Luka rasa untuk menghadapi
Pengorbanan tidak dihargai
( korus )
KINI AKU... PASRAH
DENGAN SEGALANYA
KEPEDIHAN ITU
MASIH TERASA
APAKAH SALAHKU
APAKAH DOSAKU
TUHAN BERILAHKU PETUNJUKMU
REDHA DENGAN KEHENDAKMU
CUKUP KALI INI
KAU MENYAKITI
BERULANGKALI
TAK USAHLAH KEMBALI
DENGAN RELA HATI
MELEPAS KAU PERGI...
Ingin ku sendiri
Meniti hari
Kala sunyi
Yang melanda sepi
Alam bisu
Bagaikan mengerti
Berakhirnya sebuah memori
Menghitung hari . . . Detik
demi detik
Masa ku nanti apakah arah
Jurang cerita kisah yang panjang
Menghitung hari . . .
Padamkan saja kobar asmaramu
Jika putik itu takkan padam
Yang aku minta tulus hatimu
Bukan puitis
* Pergi saja .
. . Cintamu pergi
Bilang saja . . . Pada
semua
Biar semua . . . Tahu adanya
Diriku kini sendiri
Padamkan saja kobar asmaramu
Jika putik itu takkan padam
Yang aku minta tulus hatimu
Bukan puitis
* Pergi saja .
. . Cintamu pergi
Bilang saja . . . Pada
semua
Biar semua . . . Tahu adanya
Diriku kini sendiri
Oh . . . . .
Pergi saja . . . Cintamu pergi
Bilang saja . . . Pada
semua
Biar semua . . . Tahu adanya
Diriku kini sendiri . . .
Diriku kini . . . .
Sendiri . . . . .
Keegoanmu . . . Makin tak tertahan
Makin tak terutus
Makin tak terluah
Kerana dirinya . . . Aku pun
terluka
Oleh amarahmu
Sering salah sangka
Kesilapanku . . . Asyik kelihatan
Asyik kedengaran
Asyik kau ulangkan
Sehingga pedihnya . . . Cinta
yang membara
Namun masih aku pertahankan
* Untuk hidup bersamamu
Ku impikan bahagia
Untuk hidup bersamamu
Ku idam rindu setia
Sebaiknya kasih sayang kita
Gemerlapan di dalam jiwa
Sebelum menjadi . . . Lautan
bara
Kasih sayang . . . Rindu dendam
Suburkanlah . . . Dalam taman
hati
Kembalikan . . . Nuraniku
Yang pincangnya . . . Milik
aku
* Untuk hidup bersamamu
Ku impikan bahagia
Untuk hidup bersamamu
Ku idam rindu setia
Sebaiknya kasih sayang kita
Gemerlapan di dalam jiwa
Sebelum menjadi . . . Lautan
bara
Kasih sayang . . . Rindu dendam
Suburkanlah . . . Dalam taman
hati
Kembalikan . . . Nuraniku
Yang pincangnya . . . Milik
aku
Kesilapanku . . . Asyik kelihatan
Asyik kedengaran
Asyik kau ulangkan
Sehingga pedihnya . . . Cinta
yang membara
Namun masih aku pertahankan
Keranamu . . . . .
Keliru
Di lubuk hatiku tersimpan
Ada rasa bimbang
Yang enggan ku ceritakan
Ternyata baru ku sadari
Sirnanya hatimu
Yang engkau simpan untukku
( korus 1 )
Aku cinta kepadamu
Aku rindu di pelukmu
Namun ku keliru
Telah membunuh
Cinta dia dan dirimu
ohhhh....
Oh... Tuhan
Maafkan diriku
Telah melangkah lubuk
Memberi bimbang di hatinya
Kutahu
Engkau telah berdua
Tak mungkin kurasa
Melepas kasih antara kita
( korus 2 )
Aku cinta kepadamu
Aku rindu di hatimu (di pelukmu)
Namun ku keliru
Telah membunuh
Cinta dia dan dirimu
( korus 3 )
Aku cinta kepadamu
Aku rindu di pelukmu
Ingin ku akhiri
Yang telah terjadi
Lamunan membawamu kembali
Engkaupun keliru
Menilai erti cinta kita
Yang kau kira selamanya
( ulang korus 2 & 3 )
Namun ku keliru
Telah membunuh
Cinta dia dan dirimu
( ulang korus 3 )
Ku Mohon
Setiap hari kumohon
Agar Kau sentiasa
Memberiku ketenangan dalam
hati... kekuatan
Menempuh segala dugaan yang
mencabar ini
Pasti punya ertinya
Engkau beriku harapan
Menjawab segala persoalan
Hadapi semua dengan tenang
Dengan merasa kesyukuran
Ku doa Kau selalu
Mengawasai gerak-geriku
Berkatilah ku penuh rahmat
dari Mu
( korus )
Oh Tuhan terangkan hati dalam
sanubariku
Untuk menempuhi segala cabaran
dalam hidup ini
Oh Tuhan ku berserah segalanya
kepadamu
Agar jiwaku tenang dengan
bimbingan Mu selalu
Ada kalanya ku merasa hidup
ini seperti kaca
Jikalau tidak bersabar
Hancur berderailah akhirnya
Tabahkanlah hatiku
Melalui semua itu... Ooh...
Kuatkanlah
Cekalkanlah diriku
( ulang korus )
Curahkanlah nikmat Mu pada hidupku
Bagaimana kan ku mula dan apakah
kata-kata
yang indah untuk diabadikan
Tiap wajah berkisah tiap madah
bererti
manakah ilhamku
Cahaya di matamu senyum di
bibirmu
mengukir seribu tanda pertanyaan
Mungkinkah kau jua dalam kerinduan
disaat begini aku merindukanmu
Berhelai-helai surat terbiar
di depanku
tak dapat aku utuskan
Kuramas semua dan kubuangkan
jauh
dari pandangan
Lalu aku kesal kukumpul semula
Tak dapat kukatakan apa yang
kurasa
Jika engkau tahu di dalam
hatiku
mungkinkah kau sahut jeritan
batinku
Dengarkanlah panggilanku
Dengarkanlah lagu untukmu
Angin lalu kau sampaikan
rasa rindu yang membara kepadanya
Warna-warna cintaku kian pudar
bersama
malam yang gelap gelita
Entahkah kau rasakan apa yang
aku rasa
atau kau tak indah
Tapi kupercaya semua telah
tertulis
dan niat suciku tak kan disiakan
Dan di suatu masa dihari yang
indah
kuhulur tanganku lalu kau
terima