Institute For Syriac Christian Studies
(ISCS) adalah merupakan lembaga studi yang secara khusus mendalami Kekristenan Syria : Gereja Orthodoks Syria, Gereja Katolik Syria, Gereja Assyria Timur, Gereja Maronite dan lain-lain, yang diyakini sebagai “saksi-saksi hidup tradisi Kekristenan purba yang berbasis kebudayaan Arami/Syriac dan masih mempertahankan bahasa ‘Isa Al-masih (Lughat Sayidina Al-masih) hingga sekarang”
ISCS mengembangkan sikap teologis yang inklusif dan terbuka, seperti telah dibuktikan dari sejarah perkembangan gereja-gereja Syria berdampingan damai di Timur Tengah dengan Islam, dan di India Selatan dengan komunitas Hindu. Melalui kehadirannya di Indonesia dalam wadah pusat studi ini, kiranya dapat dijadikan sebagai “Model” perjumpaan antar iman, khususnya Bainal Masihiyin wal Islam dan berbagai tradisi spiritual lain. Bagi gereja-gereja di Indonesia, kehadiran ISCS kiranya dapat memperkaya dengan kajian-kajiannya tentang sejarah dan dialog antar agama. Komitmen ISCS kepada studi mengenai Kekristenan Syria tidak menghalangi lembaga kajian ini untuk melakukan pelayanan kepada bangsa dan sesama manusia melalui dialog-dialog antar iman, antar kebudayaan dan antar peradaban sebagai investasi panjang untuk masa depan.