i am a noble poet..

Aku bukanlah seorang pujangga.. namun inilah ilham spontan yang aku reka ikut naluri hati dan rasa..
Sejenak difikir, coretan 8 november 2004
Alam usah mampir di tepi kali kelak angin pukul deru menderu alam, biarlah pergi jauh dari dunia ini yang penuh manusia letih lesu Alam tegak kukuh berdiri menjunjung langit tinggi biar dunia terus gagah mencorak bumi Alam biarlah terus tenang kini..
Biarkan, coretan 4 ogos 2004	Manusia gila kuasa, coretan 10 ogos 2004
Biarlah aku nampak bisu dan laku pun terus beku namun aku tetap tahu, rasa itu tak pernah kaku walau jejak makin layu dalam dendam pilu sendu jiwa yang terus memburu rindu pohon semalu Biar cahaya makin berbalam dan dunia pasti menjadi kelam namun alamku takkan suram dalam gelap malam kan kucari sinar kejora buat selubung malam Biarkan aku disini damai dihati...	Manusia memang pekak kaku bisu dan lesu hidup dalam dunia sandiwara gila takde idea la pulak.................
Satu Appresiasi, coretan buat 19 julai 2004	Kota Mumbai, coretan 24 julai 2004, 6.30 petang
Alam sering melihat sebuah Dunia, yang penuh cahaya merah jingga disebalik warna putih dan biru nila. Dunia itu juga yang telah menukir seberkas pelangi jiwa melakar awan larat, menghurai langit senja bersama haruman kasturi menusuk jiwa Dunia yang ditatap itu cukup tersendiri, tanpa manusia gila judi tanpa tawa hasad dengki dan tanpa ruang sepi Wahai Dunia, zahirnya engkau nampak bersahaja namun walau hanya sebias cahayamu, bisa meruntun seuntai rasa menjalin ilham dan kata dalam diri manusia dahaga ilmu dan jiwa Aku ingin kau tahu Dunia, alam pasti merasa bangga dapat menumpang teduh langit birumu walau tak mampu menggapai awan putihmu Oh Dunia, alam akan terus mendoa biar sentuhan listrikmu itu terus menjadi pelindung jiwa, menyemarak suci rasa cinta dalam hati insan-insan mulia yang memang haknya, hidup bersamamu Dunia dan semoga Dunia akan terus bahagia...	Tiba-tiba aku terkenang kota Mumbai yang penuh hiruk pikuk manusia yang mencari hidup dan nyawa dalam simpang siur mobil gila di jalanan itu Masing-masing mengejar masa yang tak pernah menunggu mereka Aku pernah menghuni di kota ini Di layan umpama tuan puteri tiada terperi, namun aku tetap merasa pilu dan terus termangu pabila melihat manusia diluar itu umpama mengunyah sisa rasa kami menadah belas kasih dan menelan kata nista atas pandangan jelek keji, dalam debu dan sendu di jalanan kotor itu untuk terus bernyawa di kota ini Kota ini akan terus menjadi tanda nyawa dan harapan buat hati2 kerdil yang hidupnya penuh suci yang mencari ruang dunia buat memujuk diri, malah kota ini juga tanda bangga dan besar diri buat insan yang konon hidup terpuji Aku terus mengutip kenangan di kota Mumbai dalam gelak tawa gembira di sebalik gundah gulana Dan aku akan terus memaku diri pabila mengenang kota ini...
Kisah si perindu, coretan 29 mac 2004, 6.00 pagi	tajuk tak tau lagi, coretan 23 julai 2004, 8.20 malam
Semalam, dua ekor burung kulihat sedang berkasih dipuncak lampu tinggi tiada ragu tiada pilu dan mereka itu terus memadu cinta rindu penuh syahdu Hari ini, kulihat tiada lagi burung itu bermesra dan berpadu alam pasti merasa rindu imbau kenangan yang berlalu	Aku melihat indahnya alam maya dalam sinar cahaya senja di kota ini walau ia cuma pelangi merah jingga dalam suram malam to be continued.. putus idea dikacau oleh ely
mimpi lagi, coretan 29 mac 2004, 6.00 pagi	Jika aku bisa menari, coretan 26 mac 2004, 10.20 pagi
Mimpi oh mimpi, asyik-asyik datang lagi terus cuba merasuk diri ganggu jiwa rosak hati enjoy hidup dalam fantasi Tapi yang pasti, aku akan terus berdiri di dalam dunia realiti walau penuh onak duri dan mimpi ngeri Kerana aku pasti ada sinar setia menanti untuk aku terus kecapi hidup di sini..	Aku ingin menari di atas pentas dunia di pentas paling atas paling tinggi ingin lihat dunia seperti mata burung ingin jejak sandiwara manusia gila jelak bicara penuh cela dan nista Aku ingin terus menari di pentas namun biarlah di awan tinggi aku ingin menari ikut rentak hati mengalun rasa naluri suci biar terawang dibuai mimpi biar asyik mengulit diri namun jauh dari jiwa keji Biar manusia di bawah sana hanya mampu mendongak awan menongkat langit menggapai tali temali keliru menyulam bayu yang lesu mengulit daun daun layu biarlah manusia itu terus begitu Dan biarlah aku terus bersama hidupku...
Dia menang lagi!??? coretan 25 mac 2004, 9.24pagi	undi, coretan 13 mac 2004, 1.15tgh
DIA menang lagi???!! jangan menang sorak, tapi kampung tergadai jangan menang janji, tapi buat tak jadi jangan menang undi, tapi tak kenang budi jangan menang beli, tapi kalah dihati jangan dah menang, joli, terus mimpi, nanti terus mati	LAGI 8 hari aku masih menanti masih ada masa untuk bermimpi mimpi biarlah jadi realiti aku masih tak pasti arah mana dunia ini ingin pergi duniawi atau hakiki ...DALAM mencari pasti aku akan terus bermimpi tentang nikmat dunia yang kini apa yang tinggal lagi? pergilah mengundi..
mimpi, coretan 13 februari 2004, 3.55petang	aku renungi hidup ini, coretan 24 april 2003, jam 8.08malam
DAH 2 malam berlalu mimpi datang lagi berkali-kali ganggu jiwa rosak hati	DALAM diri ini... dan dalam hidup ini... aku tercari-cari harga diri ... yang meminggir jauh dan menyepi.. naluri hati seringkali melonjak rasa memujuk dan memuji, merangsang dan sangsi wahai rindu dan sepi janganlah datang lagi... pergilah jauh dari hati biar aku tenang sendiri..


Puisi Coretan Para Penyair Agung yang dilagukan oleh Kopratasa

Sesetia Malam Pada Siang (one of my favorite..) coretan Siti Zaleha Ismail Dengar Sejak namamu menggetar rasa ku kabarkan pada angin bawa daunan kering terbang jauh dari hidupku Ingin aku bersama awan mengarang kembang cantik untukmu Jika ku tahu kau lah ciptaan terakhir tiada ku jadi pelari sepi diburu mimpi demi mimpi lalu berhenti di kaki hari merenung pagi yang cerah sekadar datang dan pergi Kau buatku laut berpayung senja indah suara ombakmu memecah sepi pantai rinduku di balik karangan batu ikan kecil berenang riang ingin selalu di dasarmu Sesetia malam pada siang	Kita ini Tetamu Senja coretan A. Samad Said - 1995 Dengar Kita datang ini hanya sebagai tetamu senja Bila tiba detik kembalilah kita kepadaNya Kita datang ini kosong tangan kosong dada Bila pulang nanti bawa dosa bawa pahala Pada tetamu yang datang dan kenal jalan pulang Bawalah bakti mesra kepada tuhan kepada insan Pada tetamu yang datang dan lupa jalan pulang Usahlah derhaka kepada Tuhan kepada insan Bila kita lihat manusia lupa tempat Atau segera sesat puja darjat puja pangkat Segera kita insaf kita ini punya kiblat Segera kita ingat kita ini punya tekad Bila kita lihat manusia terbiar larat Hingga mesti merempat ke biru laut ke kuning darat Harus kita lekas segera sedar pada tugas Kita datang ini satu roh satu jasad Bila pulang nanti bawalah bakti padat berkat
Kekasih coretan Usman Awang - 1971 Akan ku pintal buih-buih Menjadi tali mengikatmu Akan ku anyam gelombang-gelombang Menjadi hamparan ranjang tidur mu Akan ku tenun awan gemawan Menjadi selindang Menudungi rambut mu Akan ku jahit bayu gunung Menjadi baju pakaian malam mu Akan ku petik bintang timur Menjadi kerongsang meyinari dada mu Akan ku jolok bulan gerhana Menjadi lampu menyuluh rindu mu Akan ku rebahkan matahari Menjadi laut malam mu Menghirup sakar madu mu Kekasih... Hitunglah mimpi-mimpi Yang membunuh realiti Dari syurga illusi	Cinta sebening embun (one of my favorite..) Dengar rangkaian pusi cinta dinyanyikan oleh ebiet g. ade - 1995 Pernah kah kau coba menerka apa yang tersembunyi di sudut hati derita di mata, derita dalam jiwa kenapa tak engkau pedulikan Sepasang kepodang terbang melambung menukik bawa seberkas pelangi gelora cinta, gelora dalam dada kenapa tak pernah engkau hiraukan Selama musim belum bergulir masih ada waktu untuk saling membuka diri Sejauh batas pengertian pintu pun tersibak cinta mengalir sebening embun kasih pun mulai deras mengalir cemerlang sebening embun... Pernahkan engkau coba membaca sorot mata dalam menyimpan rindu sejuta impian, sejuta harapan kenapakah mesti engkau abaikan..