Harga kartu memori ini lebih murah dari kartu memori lain bahkan dibanding harga SmartMedia. Model terakhir, Compact Flas II dapat menyimpan 256MB data. Seperti Type I, II, III PC Card, kartu ini berkemampuan hampir sama hanya terlihat agak gemuk bentuknya. Modem yang ada kebanyakan memakai kartu standar Compact Flash II.

MMC (MultiMediaCard)
Perjalanan kartu memori sebagai media penyimpanan memang belum berhenti. Karena itulah pada 1998, disaat Indonesia didera krisis moneter, MultiMediaCard Associastion mempromosikan penemuan MultiMediaCard (MMC), yang diakui sebagai kartu memori baru yang akan menjadi standar dunia.

Mereka berani mengaku begitu karena MMC memang dirancang untuk mudah dipertukarkan pada aneka piranti digital, lagipula memorinya (katanya) handal. Mobilitas data, dan pemakainya, adalah gagasan utama kelompok MMC. Hal itu bisa dimaklumi karen sebagian besar anggota kelompok ini adalah produsen alat elektonik bergerak (mobile).

Dalam kelompok ini akhirnya hanya dua produsen yang menonjol, yaitu SanDisk dan Infenion Technologies. Serapan pasa, dan pemakai, terhadap produk mereka pun belum terlalu luas. Akibatnya cita-cita untuk menjadi standar baru yang mendunia itu masih jauh panggang dari koki. Tapi jangan Anda artikan produk berformat MMC ini berkualitas buruk. dari segi ukuran toh sudah bagus, yaitu menjadi yang termungil, dengan kapasitas 32MB dan 64MB.

Sayangnya, harganya di atas Rp. 1,6 juta. Lebih mahal daripada beberapa kartu memori lain, semisal CompactFlash I dan CompactFlash II, yang boleh dibeli dengan harga 1,2 juta. Pasar dan persekutuan industri-lah yang akan menjadi standar.

MemoryStick-nya Sony
Sony adalah nama besar, begitu besar dan tenarnya, sehingga Sony identik dengan alat elektronik. begitu yakinnya Sony terhadap produknya sehingga slogan iklan sampai stiker pada produknya bilang "It's a Sony." Lantas apa reputasinya dalam kartu memori? Boleh juga sih. Mereka punya memori stick, yang bisa diproteksi seperti disket. Karena Sony punya alat digital, maka MemoryStick itu diterapkan pada kamera digitalnya, dan komputer genggam, dengan harapan produsen lain bakal mengikutinya.

ThumbDrive
Pilihan lain masih masih ada. Yakni kartu memori yang bisa dicolokkan ke port USB. untuk itu, yang Anda perlukan adalah ThumbDrive, yang ukuranya sebesar jempol oarng yang tidak kerempeng. Dengan kapasitas 512MB, tetapi dijual dengan harga yang tinggi Rp. 10,5 juta. Menyakitkan memang. Maka harapan kita hanya satu: kelak, bila diproduksi makin banyak, pasti harganya akan turun.

Mana yang terbaik?
Sebuah pertanyaan gampang, yang dapat dijawab dengan sembrono: "Lho berapa uang Anda?" tentulah itu jawaban yang tak memuaskan. Panduan utamanya hanya satu: Pilihlah yang menjadi standar. Karena membeli produk standar berarti banyak teman, dan barangnya mudah didapat.

Kenapa jawabannya seperti itu? Apa boleh buat, pasar dan peta industrilah yang akan menentukan. Saya tidak merekomendasikan MemoryStick-nya Sony karena MemoryStick untuk walkman dan PDA berbeda format. Karena itu Saya menganjurkan Anda memakai CompactFlash dan SmartMedia.[]

<< sebelumnya