Kependudukan, Kesejahteraan dan
Solidaritas Sosial
Jumlah penduduk Tunisia pada tahun 2005 adalah 11
juta jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk 1,08%.
Pada tahun 2030 diperkirakan akan menurun hingga di
bawah 1%. Ini adalah dampak dari adanya peningkatan
taraf hidup serta membaiknya tingkat pendidikan, di
samping semakin membaiknya pelayanan kesehatan. Faktor
penting lainnya adalah keberhasilan pemerintah dalam
menerapkan program KB. Pada tahun 2004, tingkat angka
kelahiran mencapai 16,8 per 1000 penduduk, sedangkan
tingkat kematian mencapai 6,0 per 1000 penduduk. Tingkat
harapan hidup juga meningkat menjadi 73,5 tahun,
dibandingkan dengan72.1 tahun pada tahun 1999.
Adanya kemajuan di bidang pelayanan kesehatan juga
diiringi dengan peningkatan pengeluaran untuk keperluan
kesehatan. Pengeluaran untuk keperluan kesehatan di
Tunisia cukup tinggi, sekitar 5% dari penghasilan
nasional (GDP). Sampai tahun 2005, seorang dokter
melayani sekitar 1.500 orang dan seorang perawat untuk
350 orang. Vaksinasi effektif lebih dari 90%.
Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai hampir 6 %,
atau melebihi standar target, yakni 5,5%. Sedangkan pada
tahun 2005 juga di atas 5,5%. Selain iut, inflasi
berhasil ditekan pada tingkat yang cukup rendah, sekitar
4%. Inflasi pada 11 bulan pertama tahun 2005 mencapai
1,7%, lebih kecil dari yang dicapai pada periode yang
sama tahun sebelumnya yaitu 4,1%. Tekanan inflasi
disangga dengan kebijakan moneter yang amat ketat dengan
diiringi usaha keras ditingkat produsen untuk tetap
menekan harga. Tujuan utama usaha menekan harga tersebut
sebenarnya adalah untuk menghadapi persaingan terhadap
barang impor.
Tenaga kerja di Tunisia berjumlah kira-kira 2,2 juta
orang. Dari jumlah tersebut, 33% bekerja disektor
pertanian, 25% disektor industri dan 42% disektor jasa (termasuk
di pemerintahan). Pengangguran yang mencapai tingkat
lebih dari 15%, tetap menjadikan keprihatinan pemerintah.
Lebih dari setengah dari mereka yang tidak bekerja
berada pada usia dibawah 25 tahun.
Pemerintah menetapkan dua jenis upah minimum. Yang
pertama menyangkut upah minimum di sektor pertanian
(salaire minimum agricole garanti/SMAG). Yang kedua
adalah upah minimum disektor industri (salaire minimum
interprofessionel garanti/SMIG). SMAG ditetapkan sebesar
DT 5.8 sehari. SMIG dengan 48 jam/minggu ditetapkan
sebesar DT 186.9 sebulan.
Gambaran umum tentang kondisi kesejahteraan di Tunisia
juga dapat dilihat dari keberhasilan pemerintah dalam
memperkecil jumlah angka kemiskinan dari 22% pada 1980
menjadi 6,2% pada 1997 dan sekitar 4,2% tahun 2004.
Berdasarkan laporan Intitut Statistik Nasional Tunisia,
rata-rata- pendapatan perkapita pada tahun 2005 mencapai
DT 3.501 (tahun 2005). Angka ini merupakan yang
tertinggi ketiga di Afrika.
Sampai April 2004, indeks pemilikan rumah mencapai 80%,
fasilitas listrik 99,2%, saluran air siap minum 84,1%,
akses fasilitas sanitasi 79,7%, pemilikan mobil 21%,
telepon rumah 35,6% dan televisi 90,2%.
Menurut perhitungan pemerintah, 80% warga Tunisia
termasuk ’’kelas menengah’’. Pemerintah Tunisia berusaha
keras untuk mengurangi kemiskinan. Tingkat kemiskinan (absolute
poverty) pada tahun 2005 adalah 4,2%.
Pada tahun 1992, pemerintah mendirikan sebuah lembaga
yang khusus bergerak di bidang pemerataan kesejahteraan,
yakni Le Fond National de Solidarité Sociale (Dana Solidaritas
Sosial
Nasional). Dalam periode sepuluh tahun pertama lembaga
ini telah berkiprah di 1340 wilayah dan telah membantu
lebih dari 220.000 keluarga (11% dari jumlah seluruh
keluarga Tunisia).
|