Tunis, 29
Nopember 2005
Maju Bersama PPI TunisiaKecil itu indah.
Begitu kata peribahasa. Bagi para mahasiswa Indonesia
yang tengah belajar di Tunisia, makna peribahasa ini
lebih terasa. Komunitas mahasiswa yang kecil akan lebih
mudah bersinergi menuju sesuatu yang indah. Maju menuju
tujuan bersama yang diangankan.
Saat ini, ada 14 mahasiswa Indonesia yang belajar di
Tunisia. Sepuluh diantaranya belajar di Universitas
Zaytuna, perguruan tinggi Islam yang berusia lebih dari
1300 tahun. Tiga orang belajar di Institut Borghuiba dan
satu orang lagi di sebuah akademi manajemen. Kesepuluh
mahasiswa Zaytuna itu, 3 orang belajar pada jenjang S1,
6 orang di S2 dan satu orang di program S3. Ke-14 orang
itu juga terdaftar sebagai anggota Persatuan Pelajar
Indonesia (PPI) Tunisia.
Minimnya jumlah anggota tidak menghambat kelancaran
kegiatan PPI. Justru sebaliknya, jalinan komunikasi dan
silaturahmi diantara para mahasiswa terjadi secara
intensif. Koordinasi sesama anggota terasa mudah. Pun
koordinasi dengan KBRI Tunis, selaku wakil pemerintah RI
di Tunisia. Tak jarang para mahasiswa terlibat secara
penuh dalam kegiatan-kegiatan KBRI.
Kekompakan sesama anggota PPI nampak pada acara Rapat
Anggota Tahunan (RAT) PPI Tunisia yang digelar pada hari
Sabtu (26/11) lalu. Ke-14 anggota hadir, mengikuti acara
yang digelar di sekretariat PPI, di kawasan Bir Aniba,
kota Tunis. Acara dimulai jam 15.00 waktu Tunis (21 WIB)
dan berakhir jam 22.00 (04.00 Ahad dinihari WIB).
Sebagaimana lazimnya dalam sebuah rapat tahunan,
evaluasi kegiatan menjadi agenda utama RAT PPI Tunisia.
Kinerja kegiatan PPI periode 2003-2005 dilaporkan secara
terbuka, lalu dikritisi secara positip. Abdul Hamdi,
ketua PPI 2003-2005 menyampaikan LPJ-nya, sementara para
anggota secara bergiliran memberikan komentar dan
tanggapan. Persidangan yang dipimpin oleh Muhammad Yazid
ini berjalan dengan lancar. Dinamika persidangan, kopi
yang mengepul, serta tawa santai para anggota, turut
menghangatkan acara yang digelar di awal musim dingin
ini.
Pada bagian akhir, ada agenda pemilihan ketua PPI
periode 2005-2007. Tiga orang calon ketua terjaring ;
Arwani Syaerozi, Diki Abdul Kadir dan Mohammad Iqbal.
Arwani adalah putera Cirebon yang saat ini sedang
menggarap tesisnya di bidang Syariah Islamiyyah.
Sedangkan Diki dan Iqbal adalah mahasiswa tingkat akhir
pada program S1 Fakultas Peradaban Islam Universitas
Zaytuna. Setelah melewati proses seleksi dan debat
kandidat, Iqbal meraih 8 suara. Sedangkan sisa 6 suara
dibagi rata antara Diki dan Arwani.
Bagi PPI Tunisia, agenda pengembangan potensi dan
prestasi akademik anggota adalah hal utama. Akan tetapi,
PPI Tunisia 2005-2007 akan memperbaiki kinerja
organisasi serta membuka jaringan (networking)
yang lebih luas. Akses ke Badan Kerjasama Persatuan
Pelajar Indonesia (BKPPI) se-Timur Tengah dan sekitarnya
akan mendapat perhatian serius. Agar para anggota PPI
Tunisia bisa tetap berhubungan dengan komunitas
mahasiswa luar. Sebagai bekal tambahan dalam menempa
diri dan potensi sebelum berkiprah di arena pengabdian
yang sesungguhnya di tanah air kelak.
Dede Permana Nugraha
Humas PPI-Tunisia 2005-2007
|