Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

Persatuan Pelajar Indonesia di Tunisia
اتحاد الطلبة           الأندونيسين بتونس
Association des Etudiants Indonésiens en Tunisie

Selamat Datang - Welcome - Bienvenue - أهلا و سهلا

Halaman Depan - Organisasi PPI-Tunisia - Tulisan - Album Foto - Tentang Tunisia

 Terbaru - Populer
   
   
   
   
   
 Organisasi PPI-Tunisia
 Profil Singkat
   Anggaran Dasar
   Anggaran Rumah Tangga
   Struktur Organisasi
   Program Kerja
   Serba-Serbi PPI
   Album Foto
 Tunisia Selayang Pandang
 

 Profil Singkat

   Sejarah
   Kependudukan
   Pendidikan
   Islam di Tunisia
   Tempat-Tempat Pariwisata
   Serba-Serbi Tunisia
 Sekilas Info
   Info Terbaru!
PPI Tunisia mendirikan organisasi tandingan PBB.


Bagi negara, tokoh negara dan pemerintahan, perusahaan multimilioner, orang-orang kaya di dunia, dan siapa saja yang ingin bergabung silahkan hubungi kami


 Tulisan
   Quran dan Hadits
   
   Akhlak
   
   Filsafat
   
   Sejarah dan Peradaban
   
 

 Ilmu-ilmu Sosial

   
   Hukum
   
   Seni
   
   Umum
   
 Forum
   Kotak Surat
   
   Titip Salam
   
   

Tunis, 23 Januari 2006

Di Mana Ada Koperasi, Di Situ Ada Dinar

Pada puncak musim dingin yang kadang diiringi hujan seperti sekarang ini, keluar rumah bukanlah pekerjaan yang menyenangkan. Kecuali untuk kuliah, urusan KBRI, atau urusan lain yang sangat penting.

Pengurus Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia membaca fenomena ini dari sisi bisnis. PPI segera menyediakan kebutuhan harian para mahasiswa yang biasa dibeli di warung. Seperti rokok dan aneka jenis makanan ringan alias snack. Agar para mahasiswa tak usah bersusah payah pergi ke luar, menembus dingin dan hujan yang turun hampir tiap hari.

Benda-benda pengisi perut itu disimpan rapi di sebuah dus besar, lalu diletakkan di meja pojok kanan aula sekretariat, tepat sebelah kiri komputer. Secarik kertas dipasang rapi di dekatnya. Berisi daftar harga. Satu sachet nescafe dijual seharga 0,3 Dinar. Sebungkus rokok Mars dihargai 1,8 Dinar, sedangkan Dji Sam Soe dan Gudang Garam masing-masing 3 dan 2,5 Dinar. Begitu juga beberapa jenis cokelat, wafer, roti dan kue kering. Semua harga tertera jelas. Oya, 1 Dinar Tunis setara dengan Rp 8 ribu atau 0,8 Dolar AS.

Koperasi jadi-jadian ini diadakan sejak pertengahan Desember 2005. Idenya bermula dari obrolan-obrolan ringan. Atas instruksi Ketua PPI, sahabat Muhammad Iqbal, Divisi Dana dan Usaha menindaklanjuti ide ini secara konkret. Modal awal dicairkan, sahabat Hasbiyallah, mahasiswa baru S1, berusia 21 tahun, ditunjuk sebagai penanggung jawab operasionalnya.

Maka sahabat Hasbi pun segera berbelanja. Lalu barang-barang beliannya disimpan di kotak itu. Dalam praktik jual belinya, sahabat Hasbi juga berperan sebagai penjual. Jika ia sedang di luar rumah, pembeli cukup menyimpan uang di kotak yang disediakan, lalu menuliskan nota pembeliannya di white board yang terletak di sebelah kanan komputer. Sebuah praktik kegiatan ekonomi yang menuntut kejujuran tinggi. “Pada paket penjualan pertama, kita dapat untung 12 Dinar”, tutur sahabat Hasbi diiringi senyum sumringahnya. Buah rasa syukur kepada Allah.

Konsumen koperasi ini bukan hanya para mahasiswa anggota PPI yang tinggal di sekretariat. Melainkan juga keluarga besar KBRI Tunis yang biasa bersilaturahmi ke sekretariat. Sesekali kadang ada staf KBRI Tunis yang menelpon, memesan rokok Indonesia. Maka, koperasi pun melakukan pelayanan home delivery (tausil al manazil) dengan biaya antar sewajarnya.

Bagi mahasiswa yang belum punya uang, koperasi juga memberikan kemudahan berupa fasilitas utang. “Tapi jumlah pengutang dan nilai barang yang diutang, selalu kita pantau. Agar koperasi tidak nombok”, tutur sahabat Hasbi, penuh perhitungan. Jiwa bisnis memang harus begitu.

Ke depannya, koperasi akan menambah macam barang yang dijual. Tiga anggota PPI Tunisia yang sedang melakukan ibadah haji, mendapat tugas berbelanja makanan khas Indonesia di Jedah, untuk barang jualan di koperasi. Seperti aneka rokok Indonesia, indomie, obat-obatan, bumbu dapur serta aneka makanan/minuman ringan. Dalam waktu dekat, koperasi juga akan menyediakan bakso dan mie ayam. Sebagaimana permintaan yang banyak dilontarkan oleh keluarga besar KBRI Tunis. Seorang rekan mahasiswa berbakat, telah menyanggupi pembuatan kedua makanan Indonesia ini. “Usai ujian musim dingin, insya Allah saya siap”, tuturnya pelan, tapi pasti. Tatapan matanya menerawang penuh harapan. Kita lihat nanti aksinya usai ujian bulan Februari ; benarkah dinar akan mengalir deras ke pundi- pundi koperasi?!

 Humas PPI Tunisia, 2005-2007

Kembali Ke Atas

 
Copyright © 2006-2007 PPI-Tunisia. All Rights Reserved
Supported by Pulau Damai Technologies