Tunis, 15 Maret 2006
Dari Bakwan Party ke Bakso Party
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia selalu
bergeliat. Kegiatan-kegiatannya terus digelar, baik yang
berkaitan dengan keilmuan, silaturahmi, atau kreatifitas
perrsonal lainnya.
Awal Maret lalu, acara rapat pengurus berhasil melakukan
evaluasi kegiatan. Program kerja masing-masing seksi
dibahas lagi, lalu dilengkapi dengan sistem anggarannya.
Pemeliharaan sekretariat mendapat perhatian serius,
jadwal piket kebersihan disusun ulang, pengecatan
sekretariat serta pengadaan komputer baru juga
diagendakan.
Kegiatan keilmuan berupa diskusi bulanan terus
dijalankan. Seperti yang terjadi pada hari Ahad 12 Maret
2006 lalu, kala diskusi bulanan yang ketiga digelar di
sekretariat PPI. Diskusi kali ini berbeda dengan dua
diskusi sebelumnya ; pesertanya lebih banyak. Ada 16
orang. Maklum, Arwani dan Fauzan, dua anggota yang
beberapa waktu lalu Temus di Tanah Suci, kini telah bisa
berkumpul dan ikut acara-acara PPI.
Maka diskusi pun berlangsung seru. Ulung Partajaya,
mahasiswa lajang yang sebentar lagi berulang tahun
ke-27, mempresentasikan makalah tentang pemikiran Ahlu
Sunnah wal Jamaah, salah satu sekte terpenting dalam teologi Islam. Sementara, Fathia dan Arwani,
masing-masing bertindak sebagai moderator dan notulen.
Sedangkan Yazid dan Fauzan, bergiliran menyampaikan
komentar. Beberapa pertanyaan dan tanggapan juga
disampaikan oleh para peserta diskusi lainnya.
Diskusi berakhir menjelang dzuhur, ditandai dengan acara
makan siang bersama. Menunya spageti, sumbangan dari
keluarga Bapak Hidayat. Semua peserta diskusi asyik
menikmati hidangan siang itu.
Ahad sore usai acara diskusi, sebagian anggota berangkat
menuju kediaman Bapak Mahendra. Ketua PPI, Mohammad
Iqbal, langsung memimpin rombongan ini. Tujuan kunjungan
ini adalah untuk mempererat silaturahmi antara PPI
Tunisia dengan keluarga Bapak Mahendra. Selain itu, di
acara kunjungan ini, Ulung Partajaya menunjukkan
kebolehannya membuat bakso sapi.
Bagi keluarga besar PPI, bakso Mang Ulung sudah tak
asing lagi. Acara Bakso Partydigelar
beberapa kali sebelumnya, menghangatkan malam-malam yang
dingin. Bakso Party ini menggantikan trend Bakwan
Party yang dulu pernah berjaya selama beberapa pekan
di dapur PPI. Bagi para penggemar setia bakwan, tak usah
khawatir. Kacang takkan lupa pada kulitnya. Meski telah
ada bakso, bakwan tetap akan menghiasi dapur PPI pada
pekan-pekan berikutnya. Insya Allah.
Pihak PPI rupanya cukup tanggap dengan potensi yang
dimiliki Mang Ulung. Dana dikucurkan, beberapa fasilitas
dan bahan pembuat bakso disediakan. Ke depannya,
produksi bakso ini akan dikemas lebih baik lagi. Bagian
promosi dan pemasaran juga akan disiapkan. Pada musim
panas nanti, ada rencana penambahan menu. Yakni tempe,
tahu dan ikan asin. Mungkin ada menu lain yang hingga
saat ini masih dirahasiakan oleh Mang Ulung. Untuk
kejutan nanti. Kita tunggu saja.
Masih pada hari Ahad itu, acara pelatihan bahasa
Perancis juga diaktifkan lagi, setelah beberapa pekan
sempat terhenti karena berbagai kesibukan. Acara yang
digelar pada hari Ahad malam ini dipandu oleh Muhammad
Yazid.
Inilah sekilas kreatifitas terbaru di lingkungan PPI
Tunisia. Selain kegiatan penerbitan jurnal yang terus
berjalan, serta buletin Jumat setiap pekan. Serta
kegiatan lain yang bersifat kondisional.
Kreatifitas PPI Tunisia takkan pernah terhenti, karena
idealisme anak-anak muda yang bernaung di bawahnya pun
tak pernah mati. Kecuali jika dunia tak bermentari lagi.
Bravo PPI Tunisia......!
Humas PPI-Tunisia
|